Puisi: Relung waktu yang tersemaikan
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 09 Pebruari 2010
Tangisan jiwa kembali berbisik dalam sendu
mengisi hari-hari ku yang telah terlewati oleh sang waktu
menepuk bahu yang pernah kau sentuh lirih
dalam tangisan sendu yang membiru
Tak perlu lagi kau tangisi hati ini
biarlah yang telah terjadi...terjadilah
karena sang waktu tak kan dapat terkejar lagi
untuk kembali mengisi relung hati yang terperangah
Sendu tangismu biarlah menjadi bara api semangatku
untuk terus melangkah dengan pasti
jangan lagi tengok ke belakang diri
karena itu akan melukai diriku yang di rantau
Rasa sesalmu menjadi cambuk bagi kemandirianku
untuk terus maju dalam menggapai asa yang terkejap
yang terus menatap lembut ke arahku
agar ku terus melangkah untuk meraih dan merengkuhnya
Tunggulah daku, kasih
nantikanlah diriku dalam pasung rindumu
jangan lagi kau terlena dalam mimpi bayang ku
yang kan hadir dalam kecupan mesra di keningmu
Mengapa harus bersedih bila itu menjadi keinginanmu
keinginan untuk merubah masa depan yang tak pasti
menjadi kepastian yang membias
yang tinggal menunggu hari dan waktu yang berjalan tergesa-gesa
Hari-hariku kulalui dengan rasa ceria di hati
tak perlu lagi dikau menyesali apa yang telah terjadi
semuanya telah ada yang mengaturnya
kita hanyalah bisa menjalankan saja...
Pasrahkanlan pada-Nya...yang Maha Kuasa
agar dikau menjadi tenang dan ikhlas
agar hari-hariku menjadi lebih berbinar
dalam meraih cita-citaku yang tergapai di pelupuk mata
Doakanlah ...agar aku berhasil meraih kesuksesan
juga kebahagiaan .....bersama dirimu yang ada di seberang pulau
yang menanti dalam doa dan kepasrahan
agar daku tenang dalam mengisi relung waktu yang tersemaikan....
Senin, 08 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar