Sabtu, 29 Mei 2010

Puisi: Telah kumaafkan

Puisi: Telah kumaafkan
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 31 Mei 2010

Telah kumaafkan rasa maafmu padaku…
Telah kulupakan kejadian lalu dari hatiku
Jangan kau ulangi lagi…padaku
Karena …kaulah curahan hatiku….belahan jiwaku….

Jangan bermain hati lagi pada yang lainnya….
Karena ….kaulah semangatku yang membara
Semangat yang tak kan pernah kenal kata menyerah
Untuk selalu menatapmu….menjagamu…memperhatikanmu….

Aku ingin ….kau mencintaiku setulus hati…
Jangan menduakan diriku….
Karena ….hanya dirimulah pilihan cintaku
Yang tak kan kubagi pada siapa pun jua….
Jangan lukai hatiku yang rapuh ini…..

Puisi: Rindu ku hanya untuk mu

Puisi: Rindu ku hanya untuk mu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 30 Mei 2010

Semakin hari semakin sempit rasanya ruang hatiku
Untuk menyimpan rasa ini di ujung sendi tulang hatiku
Semakin ingin kuungkap rasa ini di ujung pantai hatimu
Namun….aku tak kuasa …tuk berucap kata….

Mungkin…esok hari kan menunjukkan hati ini padamu
Betapa aku merindukan dirimu….sepenuh hati ku…
Seperti ….saat daku memanggil namamu….di antara desir buih ombak
Yang menerjang batu karang yang kokoh bertahan dari hempasannya….

Rindu ini semakin memuncak untuk kuutarakan kepadamu…
Namun….apakah kau juga merindukan diriku….
Aku tak tahu…..entahlah…
Lalu…untuk siapakah rindu ku ini harus kucetuskan…..
Yang kutahu….rinduku ini …Hanyalah untukmu….untukmu…seorang….
Puisi: Kini kutahu dirimu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 29 Mei 2010

Lama sudah kupendam rasa ini di dadaku
Lama sudah kututup mata terhadap simpatimu
Namun…makin lama kusimpan…makin ingin membukanya…
Aku telah jatuh cinta padamu….

Namun….aku takut untuk menyampaikan ini kepadamu….
Meski dalam nada tanya yang menggelitikku
Yang memusingkan kepalaku hingga ku tak bisa tertidur
Yang membuat dadaku terasa sesak …saat kusebut namamu….

Kini kutahu…dirimu….bukanlah untuk ku
Karena…kau telah memiliki sang mentari pagi yang ceria di sampingmu
Yang menyayangimu….dan membahagiakanmu….selamanya….
Tinggal lah daku …dalam kesunyian yang menyendiri….sepi….

Puisi: Jika kau cinta padaku

Puisi: Jika kau cinta padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 28 Mei 2010

Jika kau cinta padaku….
Apakah yang akan kau ungkapkan padaku
Apakah yang ingin kau sampaikan padaku
Apakah hanya senyum indahmu yang menjawabnya….

Aku tak ingin…rasa ini kau pendam selamanya…
Aku ingin…kau ungkapkan dalam tawa candamu….
Aku ingin…kau menyentuh relung hatiku yang terlena
Agar daku tahu…bahwa kau cinta…padaku….

Tapi…kusadari ….
Apakah mungkin kau cinta padaku….
Kalau tahu….aku hanyalah seorang pemimpi siang
Yang terlena oleh mimpi bayang indahmu yang terpesona olehmu….

Puisi: Senyummu telah menggelisahkanku

Puisi: Senyummu telah menggelisahkanku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 27 Mei 2010

Sejak kau ada di sini…di hatiku
Dunia terasa indah …menggairahkan jiwaku
Memudarkan rasa jenuhku yang lama kupendam….
Merubahku …menjadi sosok yang ceria kembali….

Sejak kau tersenyum ceria padaku
Semua harga diriku kembali bangkit berseri
Semua kepercayaan diriku kembali tegak berdiri
Menatap sang Pelangi yang tersenyum elok padaku….

Kini…kutahu ….diriku telah jatuh cinta padamu…
Daku ingin…cintaku ini tak kan pupus oleh sang Pelangi
Tak kan hilang oleh sirnanya sang mentari di senja hari
Dan tak kan pudar oleh lembayung senja yang mulai temaram di awal malam….
Senyummu telah menggelisahkan hatiku…..sungguh…!
Puisi: Masihkan dirimu ada di sini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 26 Mei 2010

Masih banyak dewi malam yang datang dalam mimpiku
Masih banyak peri bidadari yang mengintip diriku
Tertawa girang …..
Tersenyum ceria padaku….

Namun…semua itu …tak kupedulikan….
Semua itu hanyalah ilusi mimpiku yang tercurah
Tanpamu …aku bagai anak ayam yang kehilangan induknya
Mencari dan menggapai mimpi yang tak terwujudkan….

Ku hanya ingin …kau ada di sini…di sampingku…
Namun….masihkah dirimu ada di sini….
Aku tak tahu…di mana kini…kau berada….
Apakah …daku masih ada di hatimu yang kudamba….?

Puisi: Malam semakin larut

Puisi: Malam semakin larut
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 25 Mei 2010

Malam semakin larut dalam kegelapan
Nyanyian serangga malam makin nyaring terdengar
Menyusup dalam relung kegelisahan yang menepi
Mengalunkan nada-nada sendu yang semakin menerpa…..

Dinginnya malam makin merajut mimpi indahku
Membuai dalam angan bayang indahmu yang mengulitiku
Menggelitik dalam senyum indahmu yang mendebarkan
Menyentuh jemari punggung yang semakin tersandarkan….

Dewi malam semakin tersenyum mekar kepadaku
Mengobati luka hati yang tersentuh oleh desir angin malam
Yang bersembunyi dalam kisi-kisi kelambu hatiku
Menebar pesona senyum indahmu yang melambai padaku….
Dalam usapan lembut sang bayu yang terbang menghanyutkan….

Puisi: Masih cintakah dirimu padaku

Puisi: Masih cintakah dirimu padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 24 Mei 2010

Malam ini…kurasakan makin sepi saja…
Tanpa kau disampingku lagi…
Tanpa suara mesra dan belaianmu yang lembut padaku…
Kini telah sepi …hening dan….menidurkanku….

Sebenarnya…apa yang telah membuatmu begini…
Apakah rasa cintamu telah berlalu dariku…
Apakah sentuhan ku telah kau abaikan dari dirimu
Yang selalu membuaimu …hingga termimpi dalam bayang malamku…

Masih cintakah dirimu padaku…., kasih…
Mengapa kau hanya diam …membisu …
Tanpa senyum indah lagi di bibirmu yang mempesona
Apakah ….diri ini sudah tak ada lagi di hatimu…..
Cobalah ….untuk tersenyum lagi ….kepadaku…., kasih….

Puisi: Telah kuterima

Puisi: Telah kuterima
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 23 Mei 2010

Engkau telah berjanji padaku …
Untuk selalu mencintaiku …selamanya…
Namun…kenapa kali ini dirimu mengingkarinya lagi…
Kau telah pergi …menjauh dariku….

Apakah ada yang salah pada diriku
Apakah ada yang membuatmu kesal padaku
Mengapa …kau menjauh dariku yang mengikutimu
Tanpa …perasaan….dirimu …tinggalkan daku….

Telah kuterima surat kenanganmu …untuk ku…
Kau telah memutuskan …pergi dariku
Telah pergi …jauh…jauh ..dariku…
Tanpa perlu lagi ku mencarimu…..
Aku terluka…..

Puisi: Cinta sesaatku

Puisi: Cinta sesaatku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 22 Mei 2010

Adalah dirimu yang telah melukai hatiku
Yang kudamba siang dan malam larut
Melenakanku…
Membuatku berseru lirih …menyebut namamu….

Apakah engkau benar-benar gadis idamanku
Yang dapat membagi hatiku ….untukmu
Yang dapat meraba perasaan asingku padamu
Yang ku kenal sesaat di kala hujan rintik menuai….

Adakah cinta sesaatku kan abadi….
Ataukah hanya ilusiku sesaat yang tak tersampaikan
Dalam bayang semu mu yang melambai padaku
Ataukah …dirimu yang kan mengayuh cintaku nan abadi….?

Puisi: Apakah dirimu ....cintanya...

Puisi: Apakah dirimu …cintanya…
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 22 Mei 2010

Temaram senja telah menghempaskan cahaya mentari sore
Menuai gemerisiknya dedaunan yang layu terjatuh rebah
Menelusup dalam sudut dahan yang bergemeretak kedinginan
Dalam nuansa senja yang tersampirkan lirih

Kegelapan malam telah menjelang
Menembus relung hati yang sedang gulana
Memikirkan ketidak pastian yang mendatang
Akankah dirinya telah jatuh cinta padanya….

Tali jerat asmara telah menembus gerigi asmaranya
Membungkus erat-erat dalam dadanya yang tersentuh
Mengukir indah nama seorang gadis pilihannya
Yang jauh di mata…..namun…dekat di hati….
Tanpa kata balas yang mengusapnya….luruh ….

Puisi: Terbang melayang

Puisi: Terbang melayang
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 21 Mei 2010

Dalam angannya yang terbang melayang
Mencari kemana arah angin berlalu
Mengepakkan sayap kepribadiannya yang luruh
Menggapai keindahan yang tersayat perih

Siapakah yang dapat merengkuh keluh kesahnya
Siapakah yang ingin menyandarkan gundah gelananya
Apakah dirimu mampu menepuknya
Apakah dirimu ingin membagi suka citamu kepadanya….?

Hanya sang bayu lah yang dapat menerka angannya
Yang berbisik lembut pada sang mentari yang bersinar cerah
‘Tuk membantu menguak tabir hatinya yang resah
Yang mencari kemana cintanya ‘kan berlabuh…..

Puisi: Jangan biarkan dia pergi

Puisi: Jangan biarkan dia pergi
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 20 Mei 2010

Jangan biarkan dia pergi darimu
Karena hanya dia lah pelipur laramu
Yang selalu mencintaimu setulus hatinya
Yang selalu mengagumi dirimu …apa adanya…

Genggamlah kembali jemari tangannya
Raihlah kembali hatinya yang terluka
Usaplah dengan lembut relung hatinya
Agar dia kembali tegar dan tersenyum padamu

Dialah idaman hatimu yang sebenarnya
Yang mencari jati dirinya yang pernah hilang
Menuju ke arahmu yang mempesonanya
Yang ingin bersandar di bahumu dalam segala resahnya yang terbuai

Puisi: Kasih, mengapa kau pergi dari ku

Puisi: Kasih, mengapa kau pergi dariku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 19 Mei 2010

Kasih, mengapa kau pergi dariku
Yang telah mencintaimu dengan setulus hatiku
Apakah kau telah mengingkari janjimu
Bahwa …hanya dakulah cintamu yang terakhir di hatimu….

Kasih…
Mengapa tega nian kau meninggalkanku
Tanpa seulas senyum manis darimu
Yang selalu kau sampirkan padaku ….di saat kita berdua bersama
Namun…kini…kau telah menjauh dariku ….

Mungkinkah kau marah padaku, kasih
Berikanlah jawabmu …padaku
Agar daku tahu dan mengerti…mengapa kau jadi begini
Apakah ….kau sudah tak mencintai diriku lagi….

Puisi: Rembulan telah bersinar lagi

Puisi: Rembulan telah bersinar lagi
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 18 Mei 2010

Rembulan telah bersinar lagi di wajahmu
Tak ada lagi tangis sendu dalam relung jiwamu
Telah kutorehkan namaku di hatimu yang lembut
Agar kau jaga dan kau sirami dengan cintamu…..

Namamu telah terukir indah di setiap sendi jiwaku
Mekar dan mewangi sepanjang waktu
Mengharumkan nafasku saat menyebut namamu
Yang selalu ada di detak jantungku ….

Kau telah mengambil harapan hidupku
Kau telah memegang seluruh urat syaraf cintaku
Sehingga daku tak bisa melepaskan diri
Untuk selalu mencintaimu …setulus hatiku….

Puisi: Ada wajahmu di diriku

Puisi: Ada wajahmu di diriku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 17 Mei 2010

Ada wajahmu di diriku
Dan itu selalu ada di setiap relung hatiku
Tak kan terhapus oleh sang waktu yang berpendar
Dan tak kan tersapu oleh sang bayu yang bertiup….

Canda tawamu dan senyum manismu telah menggetarkan jemari hatiku
Semuanya terasa mempesona pada dirimu
Yang selalu tersenyum indah untuk ku
Saat ku memandang wajahmu di pelupuk rembulan yang bersinar terang

Apakah dirimu pun juga seperti diriku saat ini
Yang sedang melamunkan dirimu di seberang sana
Yang melamunkan harapan setinggi langit untuk kurengkuh
Dan kupersembahkan untuk mu yang menantiku dalam peluk hangatmu

Puisi: Cintaku hanya untuk mu

Puisi: Cintaku hanya untukmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 16 Mei 2010

Selembar cinta tidaklah cukup bagiku
Namun ….sebuah buku merukan cintaku padamu
Mungkin …di dalam buku itulah cintaku terungkap
Betapa ku mencintaimu…setulus hatiku…

Aku tidak tahu….mengapa aku mencintaimu
Aku juga tidak tahu…mengapa hatiku berdebar setiap menatap wajahmu
Apakah rasa ini telah mengubah jalan hidupku
Untuk merasakan arti cinta yang sesungguhnya …darimu

Sudah lama aku tak merasakan cinta sejati
Sudah kutelusuri jalan lingkar ini ….
Untuk mencari cinta seorang wanita yang mau mencintaiku apa adanya
Dan …itu ternyata hanya ada pada dirimu …seorang…yang kusayang…

Puisi: Mengapa kau pergi dari ku

Puisi: Mengapa kau pergi dariku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 15 Mei 2010

Kasih….
Mengapa hatimu tega meninggalkan daku sendiri
Dalam sepinya rindu
Dalam gelapnya awan yang mendung menggigit….

Kasih….
Mengapa dikau pergi dariku
Yang selalu menemanimu
Dalam bangun….dan dalam mimpiku

Kasih….
Kembalilah padaku lagi…
Ku kan menantimu selalu
Bersama hatiku ….yang selalu mendambamu….

Puisi: Jangan kau tinggalkan daku

Puisi: Jangan kau tinggalkan daku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 14 Mei 2010

Bersediakah kau menjadi kekasih hatiku…?
Bersediakah dirimu menjadi pendamping hidupku…?
Tersenyumlah untuk ku, kasih…
Adanya dirimu…hanyalah untuk ku….

Jangan kau tinggalkan daku sendiri
Jangan kau pisahkan hatimu dariku
Karena daku ada…hanyalah untuk mu
Yang kusayang …dan kukasihi…seumur hidupku….

Kasih….
Peganglah janjiku ini
Janji yang disaksikan oleh sang awan yang berbinar
Yang direstui oleh sang rembulan yang tersenyum Indah untuk kita berdua…..

Puisi: Aku kagum padamu

Puisi: Aku kagum padamu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 13 Mei 2010

Betapa cantiknya dirimu….
Betapa pandainya dirimu
Membuat ku kagum padamu
Dari ujung rambut hingga ke ujung jemari kakimu

Hatimu begitu tulus mencintaiku
Sapamu begitu lembut kudengarkan
Merdu dan sangat syahdu….
Membuatku tak ingin jauh darimu….

Kuakui….aku memang jauh dari mu
Jauh dari pandangan mata hatimu
Namun…jangan khawatir kan daku
Aku kan selalu ada untuk mu…..selalu dan selamanya….

Puisi: Adakah rasa itu untuk ku

Puisi: Adakah rasa itu untuk ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 12 Mei 2010

Sudah lama kumerindukan sapamu
Sudah lama kunantikan ujung hatimu untuk ku
Namun….hingga kini…itu semua …tak kudapatkan
Kecuali senyum indahmu yang merekah untuk ku

Adakah di hati kecilmu …rasa itu …padaku….?
Adakah secuil kata indah untuk ku
Yang selalu ingin bersandar di hatimu
Menambatkan hati pada ujung tali asmaramu….

Mengapa dirimu tak jua menjawab kata sapaku
Mengapa dirimu tak jua ingin merengkuh senyum indahku
Yang selalu kutorehkan untukmu
Meski jauh ku melangkah…menuju ke arahmu….
Adakah rasa itu ….untuk ku….?

Puisi: Melambai kata

Puisi: Melambai kata
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 11 Mei 2010

Apakah dirimu sudah mengetahui
Bahwa aku benar-benar linglung
Benar-benar tak tahu apa yang harus kulakukan untukmu
Karena kau telah membuatku bingung…..

Adakah hatimu untuk ku
Yang menunggumu hingga kini
Yang menantimu di ujung tarik nafasku
Yang selalu melambai kata untuk mu

Dengarkanlah kata hatiku
Yang selalu menyebut namamu
Yang kerap memimpikan dirimu
Dalam tidur dan bangunku…..

Puisi: Mungkin kau ada di sini

Puisi: Mungkin kau ada di sini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 10 Mei 2010

Mungkin kau ada di sini memandangku
Menatapku tanpa cahaya kemilau lagi
Karena kau mungkin sudah terluka
Oleh rasa inginmu padaku yang tergadaikan….

Mungkin kau masih belum menerima kenyataan ini
Bahwa sang bintang sudah berjabat erat dengan sang awan
Yang bersinar ceria
Tanpa pernah merengkuhmu lagi …..

Tak apa …kalau kau masih galau padaku
Namun …kuharap kau mau mengerti semua ini
Aku hanyalah tanah kering kerontang yang telah retak
Karena sang embun pagi tak mau lagi menyapaku….

Puisi: Adakah dirimu di sini

Puisi: Adakah dirimu di sini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 09 Mei 2010

Adakah dirimu di sini bersamaku
Adakah rasa mu masih menyentuh lereng-lereng hatiku
Yang dulu tersenyum indah padaku
Yang dulu pernah menyapa lembut hatiku yang terpesona padamu…

Aku tak tahu….
Karena dirimu kini telah lelah menantiku
Tanpa jawab ….
Tanpa sapa balik kepadamu…

Mungkin…kau telah melupakan diriku
Mungkin pula…dirimu kini telah berdampingan dengan sang kumbang gagah
Yang selalu menyapa dan merengkuhmu …
Dalam peluknya yang hangat dan damai….bersamanya….

Puisi : Kehilanganmu

Puisi: Kehilanganmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 08 Mei 2010

Aku merasa telah kehilangan sosokku
Telah lenyap rasa ingin tahuku
Telah menghilang rasa ingin menyapaku padamu
Semuanya telah luruh dalam asa yang tersendat lirih

Sejak dirimu menghilang dari bayangku
Aku hanya bisa termangu, terpana…
Tanpa daya
Tanpa dapat mencegahmu….

Apakah rasa ini masih ada terselip di kalbuku…?
Aku ragu untuk menjawabnya…
Aku sangsi untuk mengangguk lirih
Tapi….kenyataannya….aku hanya bisa memandang bayangmu saja….
Tanpa bisa memeluk asaku yang tergapaikan oleh sang bayu….

Puisi: Kuharap kau mengerti

Puisi: Kuharap kau mengerti
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 07 Mei 2010

Kuharap kau mengerti akan diriku
Yang selalu mengenang bayangmu
Kemana pun kau melangkah
Kemana pun arah senyummu kau tujukan….

Sekian lama kupendam rasa ini di kalbuku
Rasa yang selalu ada di relungku
Rasa yang ingin kau mengerti
Agar daku tidak merasa penasaran lagi…

Sentuh dan raihlah jemari hatiku
Yang kuulurkan padamu
Yang kupersembahkan buatmu seorang…
Hanya untukmu….tiada yang lainnya…di hatiku….

Puisi: Rasakan rasa ini

Puisi: Rasakan rasa ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 06 Mei 2010

Rasakan lah rasa ini …
Rasa yang pernah ada di hatiku
Yang pernah mencoba merengkuh hatimu
Meski ku tahu….itu tak kan mungkin lagi teraih….

Rasakanlah rasa yang masih bergelora ini
Rasa yang selalu menggerogoti dinding jiwaku
Yang selalu berusaha mengusik rasa tenangku
Rasa yang pernah ada di sisi hatiku …hingga kini…

Kuharap rasa ini kan berhenti sampai disini…
Namun…bila kuingat dirimu lagi…
Rasa itu kembali menguak dalam tabir jiwaku
Yang selalu ingin mengikuti bayang mu ….selamanya….

Puisi : Mawarku yang indah

Puisi: Mawarku yang indah
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 5 Mei 2010

Mawarku yang indah di taman hatiku
Jangan kau layu dalam vas bunga hatiku
Jangan lagi kau menangis dalam peluk luruhku
Kaulah mawar indahku yang kusayang selalu

Bangun dan tataplah binar mataku
Kan kau temukan arti kerinduanku …padamu
Di sini…di rengkuhan hatiku yang terbentik
Yang tak kan dapat kulepaskan dari rasa inginku bersamamu

Jangan lagi kau pergi dariku yang sepi
Jangan lagi kau tinggalkan daku dalam hening…
Semuanya telah berlalu…
Dan ku berharap…kau lah bunga mawarku yang terindah
Yang selalu kurawat dengan segenap ketulusan hatiku….
Yang tak kan pernah layu karenanya….

Puisi: Melepasmu pergi

Puisi: Melepasmu pergi
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 05 Mei 2010

Daku telah melepasmu pergi jauh
Jauh dari pandangan mataku
Jauh dari bayang indahmu yang menyentuhku
Yang pergi tanpa ingin kembali lagi padaku….

Jauh hari kau sudah memberiku tanda
Tanda bahwa kau kan pergi meninggalkanku
Namun…saat itu aku tak tahu…
Kini…baru kusadari…tandamu telah berlalu

Kau telah melangkah lebih ke depan
Meninggalkan daku yang di belakangmu
Berlari mengejar asamu yang tergadaikan
Mengejar cita mu yang tinggi di langit

Aku tak bisa mengejarmu lagi
Aku tak bisa memandangmu lagi
Yang kubisa hanyalah….mengikuti bayangmu
Yang terbang tinggi menembus awan yang putih
Bermain bersama Pelangi yang tersenyum bersamamu….

Entah kapan lagi kau kan dapat kujumpai
Dalam tatapan lembut yang selalu membuatku damai
Yang selalu membuat daku tenang dalam redupnya sorot matamu
Yang sayu dan mempesona jiwaku yang bergelora

Apakah ini kan menjadi permata hati ku yang terakhir bersamamu
Ataukah malah menjadi awal perjumpaan kita
Saat kita mengenang angan yang berlabuh di sandaran bahuku
Yang kau rengkuh dalam senyum manismu yang manja ..padaku

Mungkin…masih ada hari esok yang kan mempertemukan kita
Saat kau tak menyadari akan hari itu
Saat ku tak tahu hari indah itu kan datang…
Saat kita dapat bersama lagi …berdua…selamanya….

Puisi: Separuh jiwaku

Puisi: Separuh jiwaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 05 Mei 2010

Separuh jiwaku kini telah hilang
Lenyap dari pandangan hatiku
Yang kemarin masih menempel erat-erat
Kini….telah pergi ….tanpa pesan padaku…

Kutelusuri jalan liku kehidupanku
Masih tetap sama dengan kemarin
Masih menatap sendu bayangmu
Tanpa rasa itu lagi di sisiku

Kau pergi tanpa meninggalkan jejak padaku
Tanpa rasa lagi ….
Kau tinggalkan daku yang sendirian
Melangkah sendiri dalam keheningan jiwa
Yang terbias dalam senyap…..

Mengapa kau tinggalkan daku lagi
Padahal dulu kau telah berjanji padaku
Tak kan meninggalkan daku lagi
Namun kini…janjimu telah kau ingkari sendiri
Aku hanya bisa memandang jalan yang makin sepi
Sepi dari rasa indahnya dunia yang pernah menjamahku

Dimanakah kini dirimu berada
Haruskah ku memntamu kembali lagi
Memandang hari-hari indah kita bersama
Dalam cerianya mentari Pelangi yang berpendar
Seperti saat kau merengkuhku dalam peluk mu….

Separuh jiwaku kini telah terbang …bebas
Mengitari pelangi yang terus tersenyum kemilau
Menatap sang awan yang memutih kapas
Membelai langit biru yang menawan hati yang terpesona
Tanpa dirimu lagi di sisiku….

Puisi: Rasa ini menyentuhku

Puisi: Rasa ini menyentuhku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 04 April 2010

Sejak kau hadir dalam hari-hariku yang terluang
Dunia serasa indah ….harum semerbak ….mewangi….
Menggapai angan dan ilusiku yang terlonjak kegirangan
Menerpa sang bayu yang terlena dalam desir lengannya….

Hari-hari indahku terus menguak rasa sepiku yang mendera
Menerjang sendi-sendi tulang kemalasanku ‘tuk bangkit kembali
Melangkah bersama roda hatiku yang tersentuh oleh senyum indahmu
Yang membuat hatiku kembali bersemangat menemani sang waktu yang terpana kagum….

Rasa ini telah menyentuh relung hatiku
Rasa yang kau tanamkan dalam lubuk kasihmu …kepadaku
Membuat daku merasakan arti cinta sejati ….darimu
Hati yang telah lama redup dalam temaramnya lilin yang lirih berpijar….

Puisi: Berikan daku harapan

Puisi: Berikan daku harapan
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 03 Mei 2010

Berikan daku harapan, kasih…
Agar daku dapat merasakan sentuhan bayangmu
Yang terbang mengelilingiku….
Membuai mimpiku yang terlena ….karenamu….

Berikan daku harapan, kasih…
Bahwa kau benar-benar sayang padaku….
Agar daku tak resah lagi di pangkuan cintaku
Yang berharap ….kau juga …senada denganku….

Harapanku ini…jadi semangatku…
Untuk terus melangkah dalam menggerakkan roda jiwaku
Agar tetap tegar dalam menghidupkan jiwaku yang pernah luruh
Karenamu….daku menjadi kembali hidup dan bersemangat lagi…..
Mengarungi badai kehidupan yang luruh dalam genggaman harapanku…

Puisi: Waktu untuk kita

Puisi: Waktu untuk kita
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 02 Mei 2010

Kini….waktu ini hanya untuk kita berdua….
Tak ada yang perlu ditutupi lagi….
Tak ada yang perlu dipertimbangkan lagi…
Semuanya telah jelas…..aku sungguh-sungguh mencintaimu…..

Bagaimana dengan dirimu…., kasih….
Apakah…kau masih ragu terhadapku….
Ragu tentang rasa cintaku …padamu…
Aku tak ragu…untuk mencintaimu….seluruh jiwaku hanya untukmu….

Cobalah untuk menjawab bisikan hatiku ini….
Berilah waktu mu kini…untuk menjawab keraguanmu itu…
Apakah…kau serius cinta padaku…..
Bila tidak….ungkapkanlah….aku telah siap menerima rasa kecewa dan girangku….
Atau ….kau kan meninggalkanku……aku tak kuasa untuk merajukmu….

Puisi: Hancurnya hatiku

PuisI: Hancurnya hatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 01 Mei 2010

Engkau telah membuyarkan harapanku…
Yang setinggi gunung dan sebesar lembah hati ini
Harapan untuk bersanding dengan dirimu yang ayu
Yang elok hati…., yang selalu tersenyum mempesona …padaku…

Engkau telah meninggalkan ku seorang diri
Pergi ….melangkah jauh….meninggalkanku….
Tanpa pesan kepadaku….., apa salahku kepadamu….
Ku mohon…., kau dapat kembali lagi ….kepadaku….

Hancurnya hatiku….telah membuat daku terluka….
Luka yang dalam ….dan hanya kan sembuh …jikalau kau kembali padaku lagi…
Ku tetap menantimu….meski dinginnya malam menerpaku
Aku tak peduli lagi….daku tetap menunggumu…hingga ku tahu…kau tak kan kembali lagi padaku….
Aku tetap menantimu…., kasih…..

Puisi: Jangan menduakan diriku

Puisi: Jangan menduakan diriku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 30 April 2010

Sejak kau kuketahui bermesraan dengannya….
Aku berusaha menjaga hati ini …agar tetap memandang positip padamu
Bahwa ….kau adalah belahan hatiku yang kukagumi
Yang selalu dapat menghiburku di kala ku gundah gelana….

Kasih…., jangan menduakan diriku
Karena…hanya dirimulah curahan hatiku
Yang tak kan dapat kuberikan pada hati yang lain…
Selain dirimu….yang telah kukenal lama…di hatiku…

Mungkin….., esok hari….kau kan menyadari…
Betapa rasa ini amat memerlukan dirimu
Yang selalu mengagumi dirimu…
Apa adanya….., namun….jangan duakan diriku….ku mohon….

Puisi: Kau yang kukagumi

PuisI: Kau yang kukagumi….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 29 April 2010

Dapatkah kita bersatu untuk selamanya….
Dapatkah kau membelai hatiku yang rapuh ini
Dapatkah aku mendapatkan bunga melatiku yang indah ini
Aku tak percaya….aku tak berani…menyentuhmu….

Kau yang kukagumi seutuhnya….
Tak kan mungkin dapat kuraih dalam alam nyata ini
Meski ku dapat memelukmu dalam bayang indah mimpiku
Namun….aku tak berani untuk menyapa dirimu…dalam alam nyata….

Kau yang kukenal…selama ini…
Kaulah yang terbaik untuk ku …bila kudapat mengenalmu lebih dekat…
Namun…kau selalu menjauh dari pelupuk hatiku….
Selalu menghindar dariku…yang mendambamu…..
Aku hanya bisa pasrah….

Puisi: Cinta ini telah memusingkan daku

Puisi: Cinta ini telah memusingkan daku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 28 April 2010

Rasa ini telah membuatku tak bergairah lagi…
Rasa ini telah membunuh jiwaku …seutuhnya…
Tak bisa bangkit dan tak bisa terbenam di laut luas
Hanya bisa…terdiam lirih…tanpa rasa ceria lagi….

Cinta ini telah memusingkan daku ….sejujurnya….
Rasa yang dulu tak pernah daku pusingkan….
Rasa yang tak pernah daku pikirkan…kan begini akibatnya….
Ternyata rasa cinta ini telah menggoreskan mimpi indahku….

Kau telah membuatku tak bisa berpikir jernih lagi…
Kau telah membuat diriku tak bisa berlari lincah lagi…
Aku telah terluka karenanya….
Karena aku mencintaimu….yang mungkin…tak kau rasakan….
Karena…aku bukanlah ….idolamu…..

Puisi: Apakah kau cinta padaku

Puisi: Apakah kau cinta padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 27 April 2010

Pertanyaan yang hingga kini masih mengganjal di hatiku
Yang selalu menunda hari-hari emasku…
Yang selalu menggelisahkan relung jiwaku yang terlenakan…
Apakah kau cinta padaku…..

Aku tak berani untuk bertanya hal ini padamu
Karena ku tahu….kau bukanlah tipe gadis yang mudah untuk diterka
Kau ibarat emas intan permata yang mahal harganya
Yang tak kan terbeli oleh siapa pun …meski pun daku sendiri….

Kuingin jawaban ini bisa terungkap melalui bibir indahmu
Namun….aku tak bisa menolak rasa ini di hatiku
Bahwa aku cinta padamu….sesungguh-sungguhnya…
Namun…., apakah dirimu pun juga cinta padaku….?
Aku tak tahu…..entahlah…..

Puisi: Seulas senyum indahmu

Puisi: Seulas senyum indahmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 26 April 2010

Hidup ini indah apabila bersamamu
Jiwa ini serasa segar saat bercanda denganmu
Rasa ini terasa ringan ….saat ku berjalan bersamamu
Semuanya terasa mempesona ….saat kau ada di dekatku….

Seulas senyum indahmu telah menggetarkan jiwaku…
Membuatku bersemangat dalam menempuh langkah hidupku
Yang kemarin terasa terseok dan berliku
Kini…serasa berjalan lurus dan terang dalam kibaran senyummu….

Kau telah mempesona hatiku
Telah menyihir pandanganku yang pernah kelu
Oleh rasa jenuh dan apatis
Kini…rasa itu telah menghipnotisku ….menjadi lebih gemerlap…

Puisi: Aku menyadari

Puisi: Aku menyadari
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 25 April 2010

Kadang aku berpikir sejernih air sumur
Kadang aku bermimpi tentang bayang indahmu
Namun….mengapa …hati indahmu tak jua mau membuka untuk ku…
Meski ku telah membuka sungai hatiku untuk seekor ikan di hatimu yang lembut

Apakah daku….bukan merupakan harapan idealmu….
Yang mungkin ….kau simpan untuk sang mentari ceria di hatimu
Yang kan datang merengkuh selendang suteramu yang gemerlap
Untuk menggandeng lembut lenganmu yang putih pualam….

Mungkin….aku tak tahu…., namun…aku menyadari….
Aku bukanlah sosok ideal yang menjadi impianmu…
Yang kan dapat membahagiakan dirimu
Dalam menyongsong mentari pagi yang terbit di masa mendatang….

Puisi: Jangan simpan di hati

Puisi: Jangan simpan di hati
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 24 April 2010

Bila ada suara yang sumbang tentangku…., jangan simpan di hati
Bila ada nada yang minor tentangku….., jangan buka kalbumu
Karena semua itu…. Tak kan mungkin ada di diriku
Karena aku ….cinta padamu …seutuhnya….

Sudah banyak mawar yang ingin merengkuh jemariku
Namun….semua kuabaikan….kubiarkan luruh sendiri
Karena ….daku hanya ingin melati di tanganmu saja…
Yang tanpa duri …dan mewangi di hati indahku….

Bila kau ingin bukti cintaku padamu….
Siramilah hati ini ….sejernih mata air hatimu
Kan kau lihat….betapa indahnya cintaku padamu…
Yang tak kan pudar oleh sang waktu yang merayuku….

Puisi: Sejauh ku melangkah

Puisi: Sejauh ku melangkah
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 23 April 2010

Sejauh ku melangkah menghindarimu…
Sejauh itu pula rasa rinduku padamu
Yang tak kan padam atau membias di diri ini
Entah kenapa ….bayang cantikmu terus mengikuti langkahku

Aku merasa….aku bukanlah sosok idealmu yang kau damba
Aku hanyalah sosok yang merasa tersendirikan dari bayang semu mu
Yang selalu hadir menyapaku ….memeluk hangat padaku…
Namun….itu hanyalah ilusiku semata….yang tak berarti …bagimu…

Aku menyadari….masih jauh langkahku untuk meraih hatimu…
Oleh karena itu….aku merasa …tak mampu untuk menggapai bintang di angkasa…
Meraih hatimu yang memang ku inginkan di hati ini…
Namun….kau selalu menjauh…bila ku ingin dekat denganmu….

Aku tak mengerti…..mengapa kau selalu begitu….
Biarlah sang waktu yang kan menjawab…keluh kesahku ini….
Kusampirkan harapanku….pada sang bintang di angkasa yang berpendar
Yang selalu menemaniku…di kala ku merasa sepi dan tersendirikan…..

Puisi: Menggapai mimpiku

Puisi: Menggapai mimpiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 22 April 2010

Dalam lamunanku….kau hadir dalam bayang mu
Merengkuh dan membawaku terbang tinggi …melayang
Mengajak ku untuk bersama di Pelangi yang kemilau
Aku hanya menuruti kata hatiku…yang memang mendambamu

Dimanakah kini kau berada…
Tiada kabar cinta darimu yang kurindu
Yang selalu kuimpikan dalam terlenaku
Membuat daku berharap cemas….padamu….

Apakah kau masih menyimpan rasa rindu ini di hatimu….
Apakah malah sudah kau lepaskan jauh-jauh dari hatimu….
Atau kah…sudah kau berikan rasa ini pada kumbang lain
Yang juga ingin menggapai rasa rindu dihatimu yang teranggun….?

Aku tak tahu….entahlah….
Aku hanya bisa menggapai mimpiku ….tentangmu….

Puisi: Selangkah keinginanku

Puisi: Selangkah keinginanku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 21 April 2010

Kini terasa indah hidupku
Setelah selangkah keinginanku tergapai
Mencoba meraih hatimu yang kudamba selama ini
Meraih nuansa jiwaku yang pernah tersampirkan di awan tinggi

Kunanti jawab bijakmu untuk ku
Meski ku telah mengungkap isi hatiku di kalbumu
Namun….keberanianku ….telah teruji di sisimu
Meksi…kau belum menjawab kata tanyaku….

Aku tak peduli apa jawabmu …padaku…
Namun…selangkah keinginanku telah kusampaikan kepada mu….
Biarkan lah daku jatuh cinta padamu….
Meski ku tak tahu….bagaimana rasa dirimu padaku…. Aku tak peduli….

Puisi: Nantikanlah daku, kasih

Puisi: Nantikanlah daku, kasih
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 20 April 2010

Mengapa harus bersedih lagi, kasih…
Bukankah telah kuutarakan rasa cintaku padamu…
Rasa yang tak kan kuberikan pada yang lainnya…
Rasa yang selalu kukobarkan …hanya untukmu…, kasihku….

Meski ku pergi jauh dari dirimu….
Namun…ku tetap mengenangmu….membelai bayang indahmu
Dalam setiap waktu…ku selalu menjaga rasa ini di hatiku
Agar tak pudar oleh temaramnya sang waktu yang berpendar….

Nantikanlah daku, kasih…
Dalam mimpi dan dalam kalbumu…yang anggun…
Kan kusulamkan benang sutera untuk mu ….yang menantiku
Agar dikau selalu mengingat hatiku….hanyalah untukmu…. Selamanya….

Puisi: Nantikanlah daku, kasih

Puisi: Nantikanlah daku, kasih
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 20 April 2010

Mengapa harus bersedih lagi, kasih…
Bukankah telah kuutarakan rasa cintaku padamu…
Rasa yang tak kan kuberikan pada yang lainnya…
Rasa yang selalu kukobarkan …hanya untukmu…, kasihku….

Meski ku pergi jauh dari dirimu….
Namun…ku tetap mengenangmu….membelai bayang indahmu
Dalam setiap waktu…ku selalu menjaga rasa ini di hatiku
Agar tak pudar oleh temaramnya sang waktu yang berpendar….

Nantikanlah daku, kasih…
Dalam mimpi dan dalam kalbumu…yang anggun…
Kan kusulamkan benang sutera untuk mu ….yang menantiku
Agar dikau selalu mengingat hatiku….hanyalah untukmu…. Selamanya….

Puisi: Rasa ini untuk mu

Puisi: Rasa ini untukmu….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 19 April 2010

Biarkan daku mencoba meraih hatimu
Biarkanlah daku mewujudkan impianku…untuk mendampingimu
Merajut tali cinta di antara kita berdua….
Meski ku sendiri…tak yakin…mampu meraih hatimu….

Namun….aku hanya bisa mencobanya….
Meski…mungkin…kau menolak dan tak peduli padaku…
Namun…aku kan tetap mencoba membuktikan cintaku padamu…
Bahwa aku benar-benar…mencintaimu…sepenuh jiwaku….

Ku tak perduli dengan bayang kegagalanku yang lalu…
Daku tak peduli dengan penolakan rasa hatiku untuk menyerah…
Yang kupedulikan…hanyalah dirimu…semata-mata saja…
Hanya dirimulah …tumpuan harapanku…yang terakhir….

Rasa ini hanyalah untuk dirimu…., seorang…yang tercantik di hatiku….

Puisi: Gelora jiwaku memintamu

Puisi: Gelora jiwaku memintamu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 18 April 2010

Lama ku renungkan isi hatiku
Yang hanya terisi oleh kehampaan dan rasa sepi
Yang menyelimuti sendi-sendi kehidupanku
Yang terasa menggunung tinggi dan membebaniku….

Aku harus mengusir rasa sepi ini …di hatiku
Namun….rasa itu terus mengusik ku ….mengikutiku…
Membayangiku…kemana pun daku melangkah…
Meski…telah kuusir rasa sepi itu dari hatiku….

Dapatkah rasa sepi ini…kau padamkan dari hatiku
Yang menginginkan dikau datang ke jiwaku
Karena gelora jiwaku memintamu….
Untuk ….kau hadir di hatiku yang sedang menantimu dalam rasa sepi yang mendera….

Puisi: Sebutir intan untuk ku

Puisi: Sebutir intan untuk ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 17 April 2010

Kugosok terus sebutir intan ini di relung hatiku
Agar selalu berkilau dan bercahaya di jiwaku
Yang selalu mengobarkan semangat untuk meraih asaku
Yang dulu tak pernah terkuak di jemari hatiku yang merindumu….

Senyum dan tawamu…telah menorehkan pesona tersendiri di hatiku
Candamu…telah membuatku…merasa senang berdekatan dengan dirimu
Terasa ada yang mengisi relung hatiku yang hampa ….rasa itu ….
Rasa yang lama tak pernah kurasakan lagi…..

Kuingin rasa ini tak kan pernah pupus dari dariku
Rasa yang membuat diriku terbang melayang….ke langit yang tertinggi
Menggapai sang bintang yang berkelip di angkasa
Yang ‘kan kupersembahkan…buatmu…seorang…, belahan hatiku….

Puisi: Mungkinkah kita bersatu selamanya

Puisi: Mungkinkah kita bersatu selamanya
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 16 April 2910

Banyak perubahan kudapatkan di diriku
Sejak kau menorehkan namaku di hatimu
Sejak ku ukir nama indahmu di hatiku
Kaulah perubah jiwaku yang terdera….

Kau telah merubah jalannya hidupku
Yang dulu lemah tak berdaya ….apatis…
Kini…berubah …bersemangat dalam meniti hari-hariku
Menggapai sinar harapan yang dulu tak pernah terjangkau di kalbuku….

Mungkinkah kita bersatu selamanya…
Itulah harapanku yang kukhawatirkan …tak kan terjadi…
Namun…itulah harapan semangatku untuk selalu dekat…denganmu…
Karena …di dirimu…kudapatkan rasa semangat pantang menyerah itu …di hidupku…

Puisi: Kau lah cinta sejatiku

Puisi: Kau lah cinta sejatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 15 April 2010

Kasih….
Apakah dirimu merasakan rasa rinduku padamu yang kini menggejolak..
Apakah dirimu masih merasakan sentuhan lembut jemariku
Yang menggapai dalam kelembutan hatimu ….untuk ku
Yang selalu tersenyum mempesona ….hatiku….

Kasih….
Maafkan daku bila daku meninggalkanmu untuk waktu sejenak
Demi meraih harapan yang terpampang di pelupuk mataku
Yang menarik ku untuk menggapai angan dan ilusiku yang bermekaran….

Kasih….
Walau kita berjauhan di mata ….
Namun…hatiku …hanyalah untuk mu seorang….
Yang selalu menyayangimu ….selalu….

Kau lah cinta sejatiku….

Puisi: Camar pun tersenyum padaku

Puisi: Camar pun tersenyum padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 14 April 2010

Bila ku pandang langit yang membiru di angkasa
Dan buaian debur ombak di laut yang mengalun seirama
Kan terasa ada kedamaian di hatiku yang mendera
Yang lama …..tak pernah kurasakan mengisi hatiku….

Sejak dirimu hadir di hatiku yang mengagumimu….
Daku merasakan nuansa alam yang berlainan di jiwaku
Nuansa hati yang penuh dengan rasa cinta akan seorang kekasih….
Yang nyaris tak pernah kuimpikan dalam senandung nyanyian hidupku….

Kulihat di atas awan yang putih ber arak….
Burung camar terbang dengan riangnya….
Mengepakkan sayapnya yang indah kepadaku…
Tersenyum simpatik padaku….yang mengagumi keanggunan dirimu…
Yang menantiku …di seberang laut sana….dengan penuh harap….

Puisi: Terbanglah tinggi-tinggi

Puisi: Terbanglah tinggi-tinggi
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 13 April 2010

Pernah daku berpikir untuk meninggalkanmu…
Jauh dan jauh …pergi dari dirimu….yang mencintaiku…
Namun…rasa itu tak pernah terwujudkan….
Karena…ternyata …aku mencintaimu….dengan segenap jiwaku…

Aku tak bisa berbuat apa pun tanpa dirimu di sampingku…
Karena kaulah bara api semangatku…
Kaulah motor jiwaku yang menggerakkan roda jantungku…
Membuat hidupku terasa damai dan bahagia…..

Terbanglah tinggi-tinggi ke angkasa
Raihlah bintang di langit yang gemerlap
Kan kau dapatkan rasa anggun yang cantik di hatimu
Untuk ku yang selalu menantimu …di sini….

Puisi: Ketulusanmu tak berubah

Puisi: Ketulusanmu tak berubah
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 12 April 2010

Ketulusan hatimu telah merubah hidupku
Merubah untuk selalu mencintaimu…selalu
Meski…dulu…ku tak peduli pada dirimu
Namun….akhirnya ku menyerah…karena cintamu yang tulus

Ketulusanmu tak berubah…meski ku bermain hati
Kegigihanmu untuk meraih hatiku …kuakui…memang gigih…
Membuatku tak berdaya ….menghadapi rasa cintamu padaku…
Yang dulu… nyaris tak kurasakan…setetes pun….

Kini…rasa itu mulai berdebur di hatiku
Menggulung ombak …..menerjang ke batu karang yang kokoh
Menggapai mimpi indahmu ….tentangku…
Yang kini…aku hanya bisa …memandangmu…dengan penuh rasa sayang…

Puisi: 'kan kuisi relung hatiku

Puisi: ‘Kan kuisi relung hatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 11 April 2010

Setelah sekian lama tak bersua dengan mu
Aku mulai merasakan sepi yang menyayat hati
Rasa sepi yang mulai mengobarkan rasa deritaku
Rasa yang belum pernah ada….saat bersamamu….dulu….

‘Kan kuisi relung hatiku dengan titik semangat baru lagi
Yang kubuat dan kuangankan dalam ilusiku
Yang menapak dalam langkah jejakku yang terabaikan
Yang mencerminkan rasa gelisahku dalam kemandirianku….

Sampai kini…ku tak mengerti….
Mengapa dikau pergi meninggalkanku ….
Tanya yang tak pernah terjawab di kalbuku…
Rasa yang tak kan pernah pupus dalam ingatanku…tentangmu…., kasih…

Puisi: Rasa sepi ini

Puisi: Rasa sepi ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 10 April 2010

Rasa sepi ini telah membawa hikmah bagiku
Memberiku pelajaran yang berharga
Agar selalu mengisi ruang waktu yang terabaikan
Oleh rasa mimpi yang tak berkesudahan ….tentangmu….

Apalagi yang dapat kuharapkan dari diri ini
Bila sudah tak bisa lagi bersua denganmu…yang jauh di sana
Menanti….dan terus menanti tanpa ujung pangkal yang pasti
Membuat diriku makin terpuruk dalam kesendirianku….

Apakah kau masih mendengarkan rasa resahku ini….
Yang selalu bergetar saat menuliskan namamu…
Saat menyebutkan nama indahmu di hatiku
Saat bibirku terucap nama indah yang pernah bersamaku…..

Puisi: Dedaunan kini telah kering

Puisi: Dedaunan kini telah kering
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 09 April 2010

Bila ku ingat akan rona wajahmu yang rupawan
Aku selalu tak bisa makan dengan kenyang….
Aku tak bisa tidur dengan nyenyak bersama bayangmu
Karena wajahmu telah membuatku ….memikirkanmu….

Dahan dan ranting pohon ini telah mengelupas karena termakan usia
Dedaunan kini telah kering oleh tebalnya debu yang menempel di atasnya
Dan sebentar lagi terjatuh dan terbawa sang bayu yang terbang berkeliling
Mengitari pohon yang sudah semakin terpuruk oleh sang waktu….

Demikian pula dengan diriku ….kini…
Yang semakin luruh oleh derasnya air yang memancar dari hatiku
Karena memikirkan bayang indahmu yang menari di pelupuk mataku
Yang lama tak bersua dengan dirimu….yang entah kini…berada di mana….

Puisi: Seandainya kau milik ku

Puisi: Seandainya kau milikku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 08 April 2010

Seandainya kau milikku ….
Kau kan kusayang dan kukasihi selalu
Kan kubawakan bunga indah di hatimu
Yang harum semerbak dan mewangi sepanjang hari

Seandainya kau menjadi milik ku….
Apa yang kau pinta …..kan ku turuti dengan segenap kemampuanku
Agar kau tak kan pernah meninggalkanku seorang diri
Kan kujaga bunga di hatimu dengan sebaik-baiknya….

Seandainya kau menjadi bunga indahku yang elok
Kan kubuatkan taman surga buatmu
Agar kau selalu merasa bahagia bersamaku
Kini….dan esok hari….selamanya….