Jumat, 04 Juni 2010

Puisi: Saat nuansa begini

Puisi: Saat nuansa begini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
Palangka Raya, 05 Juni 2010

Saat nuansa begini...aku jadi teringat dirimu
saat kau ada di sini...di sampingku
menatap lembut padaku....
meraih lenganku dan....mengajak ku 'tuk berbagi rasa....

Saat malam semakin beranjak dari lelapku
kau hadir dan menyapaku dengan santun
ku bertanya padamu....wahai ...bidadariku....
apakah yang tersirat dalam benakmu.....?
apakah yang tersipu dari senyummu.....?

Ku tahu...apa yang kau pendam di relung hatimu
seutas tali kerinduan yang terabaikan....
sebuah hati yang penuh dengan tanda tanya....
bagaimanakah rasa rinduku...padamu....?

Kini...baru kusadari....arti cinta mu padaku...
cinta yang sejati .....dari sekuntum mawar merah
yang selalu mempesona dedaunan kering yang luruh
yang teramat ingin memeluk erat .....di rantingmu yang lembut....
bagaikan mentari dan sang rembulan....yang saling berbagi rindu....
dalam jiwa yang terbersit rasa kangen yang menerpa.....

Inilah jiwaku....
jiwa yang selalu mengetuk pintu hatimu
agar selalu terbuka untuk ku....di sela-sela jemari hidupku
jiwa yang selalu melayang bersama sang waktu....
berputar ....hingga pada akhirnya.....sang waktu 'kan melirik ke arahku.....
mengajakku 'tuk berhenti berharap......namun....aku tetap tak mau.....aku tak peduli....
'kan kuraih...hati yang telah menyentuh rasa ku ini ....hingga ku tak bisa berlari lagi....

Puisi: Kucoba untuk membuka hati

Puisi: Kucoba untuk membuka hati
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 04 Juni 2010

kucoba untuk membuka hati...
agar cinta dapat lahir di sini ....dalam genggamanku. ..
namun....aku tak mampu menghadirkan cinta itu...
meski ...telah kucoba untuk selalu ada....
namun...tiada jua rasa itu...cinta itu .....di dalam kalbuku....

cinta ada ...jikalau di adakan....tanpa rasa terpaksa....
cinta ada ....saat mata bertemu hati....terasa tersentuh dalam jiwa
meski ...cinta itu ada...namun. ..terasa tiada...
karena cinta...hanya ada satu dalam sisi ini...sisi yang terasa bergelora... .
membuka tabir .....mengungkap rasa....itulah cinta yang tersemaikan. ..oleh biasnya awan....

Biarkanlah cinta itu menggetarkan jiwa
biarkanlah cinta itu berlalu dalam sepinya rasa...
karena cinta....merupakan gumpalan awan yang putih berarak....
tanpa ada setetes embun pagi yang 'kan meresap dalam hangatnya sinar mentari pagi....

Kamis, 03 Juni 2010

Puisi: Cinta membuatku bergelora

Puisi: Cinta membuatku bergelora
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
Palangka Raya, 04 Juni 2010


Cinta membuatku bergelora

Cinta membuatku bergairah kembali

Meksi ku tahu…cinta juga membuatku terlena

dan tak tahu …apa yang mesti kulakukan untuk cinta



Cinta ini harusnya ada sejak kemarin…

Saat ku bertemu denganmu…dalam syair yang tergurat

Namun…cinta ini telah membuatku kembali bertemu denganmu

Sejak kau hadir kembali di tatap sayuku…dalam binar bola hatiku



Kini…cinta ku tak kan pudar oleh sang waktu lagi

Walau itu hanyalah ilusi dan anganku semata

Namun…cintaku ini ....tak kan lagi bisa kuhapus kan dari kalbuku

Meski ku tahu…cinta tak kan pernah lelah mengejar asaku

untuk selalu mencintai….meski jauh dari jemari hatiku

Puisi: Terhapus lara

Puisi: Terhapus lara
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Rayak, 02 Juni 2010


terhapus lara dalam dinginnya embun pagi
merayap perlahan menutup kalbu keheningan
membuka rona jingga cakrawala kehidupan
menabur sukma .......merajut asa

Melangkah dalam rasa tersentuh
menuai rindu dalam hentak luruhmu
merengkuh langit dalam semburat wajah menawan
memeluk hati dalam keresahan nan tergurat

Warna warni kemilau elokmu
mempesona kupu-kupu yang terbang berliku
dalam bayang-bayang keanggunan senyummu
memberiku semangat nan tak kunjung padam.....

Rabu, 02 Juni 2010

Puisi: Senyummu telah mempesonaku

Puisi: Senyummu telah mempesonaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 06 Juni 2010

Mari kita renungkan perlahan-lahan
Kita dapat merasakan hati yang sedang bergejolak
Memutar dalam lingkaran yang tetap dan pasti
Tanpa tepi dan tanpa perhentian yang menetap

Dari pangkal hingga ke ujung dahan ini
Telah tersentuh rasa yang pernah kau ungkapkan
Pada langit yang biru ….
Pada mentari pagi yang bersinar cerah….

Keheningan hati telah menetapkan diri ini
Bahwa ….langkah ini telah mulai berliku
Mengitari perputaran yang panjang dan melelahkan
Berkaca pada beningnya mata air yang menetes di dedaunan kering

Sungguh benar kata terpatahmu yang lalu
Bahwa ….alam telah memberikan kehangatan pagi
Dan kesejukan jiwa….yang terpancar dari tetes embun pagi
Yang terpeluk mesra pada sang mentari pagi yang menghangatkan kalbu….

Senyummu telah mempesonaku….hingga ku terlena dalam bayang dirimu….

Puisi: Adakah kau datang padaku

Puisi: Adakah kau datang padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 05 Mei 2010

Embun pagi mulai turun dari singgasananya
Menapak rerumputan hijau yang mulai menggeliat kedinginan
Menyiram rasa kebekuan akan alam yang berkabut
Membalut sukma dalam kesegaran yang merasuk kalbu

Jemari hatimu telah kau siram dengan mata air kerinduan
Rindu pada sang alam yang menyongsong udara pagi
Menghirup asap kehidupan yang mulai menari-nari
Membuka tabir alam yang tersembunyi dalam gelapnya sang dewi malam

Langkah kecil yang berlarian …..saling berlomba dengan sang waktu
Meraih asa…..
Menggapai sang bintang…
Merajuk rasa rindu….
Semuanya dalam keceriaan yang berpasang-pasangan

Hati ini sudah semakin larut dalam batas kehidupan alam
Membelai pundak rasa yang terhanyut dalam bayang senyummu
Yang mebuat sang Pelangi terpaku lirih dalam keterpanaannya
Dalam langkah kecilnya yang menarikan tuts komputer di jemarinya….
Mengukir nama indahmu dalam puisinya yang tersentuh rasa …cinta …padamu…

Adakah kau datang padaku….untuk diriku….selamanya…..?
Kuharap….kata …iya …dalam jawabmu….yang merdu merajuk….

Puisi: Aku sayang padamu

Puisi: Aku sayang padamu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 04 Mei 2010

Rasa ini sudah tak tertahankan lagi
Untuk bersua denganmu dalam kehampaan hati
Yang telah kususun dalam cemara langkahku
Menggunung dalam cerianya hatiku yang tersipu….

Kucoba membuka tabir indah wajahmu
Rasa di hatimu….
Juga harapanmu pada sang gunung yang tinggi
Ku ingin mendapatkan rahasia cintamu ….tentangku ….

Semakin lama waktu semakin berjalan cepat…
Semakin indah kurasakan cintamu yang membara
Membuat daku makin sayang padamu
Menautkan jaring cinta dalam hamparan rerumputan pundak ku yang tersentuh rasa

Kurasakan rasa ini semakin menggebu dalam puncak asmaraku
Merobek-robek rasa ilusiku untuk selalu bersamamu
Menjalin rasa yang hanya ada di bayang indahmu
Memeluk erat dalam genggaman tali asmaraku yang kutautkan ….padamu….

Hanya didirimulah …rasa sayangku tercurahkan dalam kelembutan malam yang berpadu rasa…
Menorehkan rasa indah di hati ku yang terpendam rasa cinta padamu….yang mempesonaku….

Puisi: Bilakah kau datang padaku

Puisi: Bilakah kau datang padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 03 Mei 2010

Bilakah kau datang padaku membawakan cintamu
Membawakan rasa rindu untuk ku yang menantimu
Dalam keterbukaan hati yang sudah lama kupendam
Menanti sentuhan hatimu yang kudamba selalu…..

Bilakah kau memandang sekuntum mawar ini ….untukmu
Yang hanya kuperuntuk kan buatmu seorang
Dalam hati yang penuh harap cemas padamu
Pada sang bintang yang berkelip di angkasa nan temaram…..

Bilakah waktu kan datang menjabat tanganku
Untuk terbang bersama keharmonisan nuansa perasaanmu
Yang lepas dalam sanubari keindahanmu
Menggapai impian bersama….dalam peluk indahnya cinta kita….berdua….

Indahnya wajah mu telah membuyarkan semua angan hatiku
Membuat ku semakin terpesona oleh keanggunan sikap pribadimu
Yang sederhana dan cerdas dalam pemikiranmu
Meraih cita dan asa yang terhampar dalam kalbu asamu yang memancar berkilau….

Dapatkah kita membagi hati ini …..dalam keceriaan esok nan menjelang….

Puisi: Alam mulai bernyanyi merdu

Puisi: Alam mulai bernyanyi merdu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 02 Juni 2010

Nampak cahaya kemilau menyinari bukit nan hijau
Memancarkan sinarnya yang berwarna-warni
Dalam selimut alam nan cantik jelita
Mendekap lirih dalam peluk sang dedaunan yang mongering

Burung-burung kecil mulai bernyanyi merdu…riuh
Memanggil sang kumbang untuk menari bersama-sama
Terbang dalam kepak sayap nan saling bergantian
Dalam kegembiraan yang meluap bersama sang dahan ranting

Tinggi camar terbang tak terketukkan oleh sang mata hati
Memanggil sang awan yang tersenyum memutih elok
Menunduk malu pada sang mentari pagi yang bersimpati padanya
Mengukir nama indah dalam peluk dada yang bergemuruh menderu

Sudahkah rasa ini terhentak menanti sang embun pagi yang bersolek cantik
Adakah rasa ini tersentuh oleh kehadiran sang bunga mawar di taman bungamu
Hanya dirimulah sang bidadari yang memandang lembut padaku
Menjangkau daku yang terpana dalam kesepian yang merayap perlahan

Alam mulai bernyanyi merdu dalam seruling impianku yang kutiup penuh perasaan
Memanggil nama indahmu dalam bayang impian yang tergoreskan tarian penaku….
Senyum elokmu telah meruntuhkan nyali hatiku ….untuk selalu mengenangmu…selalu…
Menawarkan hati yang tertunduk luruh pada sang bidadari yang memandangku sayu….

Puisi: Keheningan diri

Puisi: Keheningan diri
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 01 Juni 2010

Malam semakin larut dalam sinarnya
Memancarkan sukma yang terpendam lara
Mematut jiwa dalam keheningan yang mandiri
Melebur dalam kesendirian yang tersendau

Temaramnya sang rembulan menggugah nuansa alam
Menggigil dalam dinginnya embun malam yang tersentuh
Mengulang bait kata yang tak terucap lirih
Memendam rasa nan tak terjangkau oleh sang waktu

Jauh sudah langkah ini tersendirikan
Menggapai angan nan tak terbalas pilu
Mengusap jemari elok nan terpisah jauh
Tak kan ada lagi nada indah dalam tembang yang mengalun sendu

Mengusap lengan nan putih merajuk
Membuka tabir dalam keremangan alam yang terbuai lelah
Terlena dalam peluk hangat sang dewi malam
Menanti dalam kepasrahan yang tersurat tanpa tepi pangkal

Pasrah dalam keheningan diri yang membisu….

Puisi: Siramilah diri ini

Puisi: Siramilah diri ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 05 Juni 2010

Siramilah diri ini dengan air cintamu
Air yang dapat membuatku terhanyut dalam putaran arusmu
Yang meliuk berliku-liku
Mengalir dalam palung rasa yang tak pernah ku tahu maknanya

Meski ku sandarkan hati ini pada kuningnya butir padi di sawah
Atau ku luruhkan hati ini pada sang dahan Pinus di bukit yang terjal
Kau tak kan tahu….makna semua ini
Makna yang memberiku inspirasi untuk bangkit kembali dari rasa lunglaiku

Sudah kucoba untuk berdiri tegar lagi di batu yang tergores ini
Namun….ukiran di batu ini masih menyimpan gejolak jiwaku yang terpuruk
Yang terhentak oleh rasa rindu yang tak terkesampaikan oleh sang hujan
Karena …dinginnya malam telah menyudutkan rasa yang tertinggal di lapuk usia

Kini…kucoba lagi…untuk menghimpun rasa rindu ini di tulang sumsumku
Agar kembali dapat mengingat kenangan lama yang terbuang jauh
Yang lamat ku lihat lagi …dirimu yang terpaku dalam bayang mimpiku
Yang mencoba meraih harapanku ….untuk merengkuh dalam peluk hangatmu yang dingin….

Terasa keheningan menusuk kelamnya malam
Menyepi dalam sudut langit yang membisu
Meresap dalam sinar cahaya yang meluruh
Terdiam lirih….tanpa kata sapa lagi….darimu…
………senyap …….

Puisi: Adakah hari indah untuk ku

Puisi: Adakah hari indah untuk ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 04 Juni 2010

Biarlah sang angin bertiup sepoi melenakanku
Biarlah sang awan terus berarak dalam putihnya senyummu
Karena ku tahu…engkau baru dimanja oleh anganmu yang melayang
Yang memancar dalam indahnya kuntum bunga di taman hatimu

Samar ku dengar alunan merdu suara mu yang memanggil namaku
Dalam sunyinya alam yang menanti sang Camar yang terbang melayang
Menunggu dengan penuh kesabaran hati
Merajuk dalam keterpanaan diri yang membias

Kemesraan sang alam dengan langit telah merajut keanggunan jiwamu
Yang kau siramkan dalam palung sanubariku
Agar tetap basah oleh kesejukan jiwamu
Yang tetap kau pendarkan dalam sisi relung hatiku….yang merindukanmu….

Ku tahu…engkau masih terpekur dalam lamunanmu
Mengingat kenangan lama yang tak berujung tepi
Tanpa rasa sentuhan sang mentari pagi
Meski ….harapan untuk itu ada….dalam benak yang tersipu lirih….

Awan terus membayang dalam indahnya sukma yang tersentuhkan rasa itu….
Rasa yang membuat ku bertanya….Adakah hari indah untuk ku…..
Yang ku tahu…aku tak tahu…
Entahlah….aku sendiri tak mengerti tentang dirimu….

Puisi: Kembalilah padaku

Puisi: Kembalilah padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 03 Juni 2010

Seuntai bunga mekar ini….telah kupetik dari taman hatiku
Telah kubelai dengan segenap perasaan hatiku
Agar selalu mekar mewangi dalam pendam hati
Yang tersiram oleh embun pagi yang membasahiku

Aku tak kuasa untuk kembali memanggil namamu
Aku merasa tak mampu lagi untuk….menyebut namamu
Karena ….kau terlalu indah untuk ku….yang mendambamu
Meski ku tahu….aku tak tahu …apa yang ada di lubuk hatimu

Ku hanya berharap …padamu…
Kembalilah padaku…. Bila kau mau mengukir indahnya namaku
Dalam hati dan perasaan terdalammu
Yang mungkin….aku tak bisa menerka …tentangmu…padaku…

Biarlah…bunga ini tetap dalam genggamanku
Biarlah hujan turun rintik dalam pembaringan rinduku
Walau ku tahu…kau hanya bisa memandang rasa ini
Namun…aku berharap…rasa ini…menyentuh rasa di hatimu yang terpendam….

Puisi: Bersabar

Puisi: Bersabar
Oleh: Andin Adyaksantoro
Palangka Raya, 02 Juni 2010

Sudah berkali-kali ku datangi dirimu
Sudah berulang kali …ku tengok dirimu…
Dan ….sudah bersabar hati….ku selalu memperhatikanmu…
Namun….kau tetap tak peduli padaku…..

Aku mengerti….
Betapa kau amat membenci padaku…
Namun….justru itu yang membuatku penasaran kepadamu…
Mengapa….kau membenci diriku….

Mungkin….selama ini….
Aku tak pernah menyapamu….
Atau….aku tak pantas berteman denganmu…
Tak apalah….biarlah …sang waktu yang kan mengungkapnya….

Mungkin…aku bukanlah sosok yang terbaik menurutmu
Yang pantas menjadi teman hatimu
Yang kan mengobati luka di hatimu….
Namun….aku kan tetap bersabar ….untuk selalu memperhatikan mu….

Puisi: Tak kenal menyerah

Puisi: Tak kenal menyerah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Palangka Raya, 01 Juni 2010

Daku berpikir….
Apakah daku tak pantas menemanimu
Apakah rasa perhatianku padamu….tak kau pikirkan….
Apalagi yang harus kulakukan untuk mu….

Meski ….kau selalu berpaling dariku
Selalu menjauh dariku …..yang mengikutimu
Namun…..aku tak kan kenal menyerah untuk meraih hatimu
Karena ….dikaulah …inspirasiku….semangatku…..

Kan kubuktikan….bahwa aku pantas mendampingimu
Kan kutunjukkan ….bahwa aku yang terbaik ,,,,untukmu…
Yang kan membuatmu …bangga…dan sayang padaku….
Dan ….kau kan tersanjung….karenanya……

Sabtu, 29 Mei 2010

Puisi: Telah kumaafkan

Puisi: Telah kumaafkan
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 31 Mei 2010

Telah kumaafkan rasa maafmu padaku…
Telah kulupakan kejadian lalu dari hatiku
Jangan kau ulangi lagi…padaku
Karena …kaulah curahan hatiku….belahan jiwaku….

Jangan bermain hati lagi pada yang lainnya….
Karena ….kaulah semangatku yang membara
Semangat yang tak kan pernah kenal kata menyerah
Untuk selalu menatapmu….menjagamu…memperhatikanmu….

Aku ingin ….kau mencintaiku setulus hati…
Jangan menduakan diriku….
Karena ….hanya dirimulah pilihan cintaku
Yang tak kan kubagi pada siapa pun jua….
Jangan lukai hatiku yang rapuh ini…..

Puisi: Rindu ku hanya untuk mu

Puisi: Rindu ku hanya untuk mu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 30 Mei 2010

Semakin hari semakin sempit rasanya ruang hatiku
Untuk menyimpan rasa ini di ujung sendi tulang hatiku
Semakin ingin kuungkap rasa ini di ujung pantai hatimu
Namun….aku tak kuasa …tuk berucap kata….

Mungkin…esok hari kan menunjukkan hati ini padamu
Betapa aku merindukan dirimu….sepenuh hati ku…
Seperti ….saat daku memanggil namamu….di antara desir buih ombak
Yang menerjang batu karang yang kokoh bertahan dari hempasannya….

Rindu ini semakin memuncak untuk kuutarakan kepadamu…
Namun….apakah kau juga merindukan diriku….
Aku tak tahu…..entahlah…
Lalu…untuk siapakah rindu ku ini harus kucetuskan…..
Yang kutahu….rinduku ini …Hanyalah untukmu….untukmu…seorang….
Puisi: Kini kutahu dirimu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 29 Mei 2010

Lama sudah kupendam rasa ini di dadaku
Lama sudah kututup mata terhadap simpatimu
Namun…makin lama kusimpan…makin ingin membukanya…
Aku telah jatuh cinta padamu….

Namun….aku takut untuk menyampaikan ini kepadamu….
Meski dalam nada tanya yang menggelitikku
Yang memusingkan kepalaku hingga ku tak bisa tertidur
Yang membuat dadaku terasa sesak …saat kusebut namamu….

Kini kutahu…dirimu….bukanlah untuk ku
Karena…kau telah memiliki sang mentari pagi yang ceria di sampingmu
Yang menyayangimu….dan membahagiakanmu….selamanya….
Tinggal lah daku …dalam kesunyian yang menyendiri….sepi….

Puisi: Jika kau cinta padaku

Puisi: Jika kau cinta padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 28 Mei 2010

Jika kau cinta padaku….
Apakah yang akan kau ungkapkan padaku
Apakah yang ingin kau sampaikan padaku
Apakah hanya senyum indahmu yang menjawabnya….

Aku tak ingin…rasa ini kau pendam selamanya…
Aku ingin…kau ungkapkan dalam tawa candamu….
Aku ingin…kau menyentuh relung hatiku yang terlena
Agar daku tahu…bahwa kau cinta…padaku….

Tapi…kusadari ….
Apakah mungkin kau cinta padaku….
Kalau tahu….aku hanyalah seorang pemimpi siang
Yang terlena oleh mimpi bayang indahmu yang terpesona olehmu….

Puisi: Senyummu telah menggelisahkanku

Puisi: Senyummu telah menggelisahkanku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 27 Mei 2010

Sejak kau ada di sini…di hatiku
Dunia terasa indah …menggairahkan jiwaku
Memudarkan rasa jenuhku yang lama kupendam….
Merubahku …menjadi sosok yang ceria kembali….

Sejak kau tersenyum ceria padaku
Semua harga diriku kembali bangkit berseri
Semua kepercayaan diriku kembali tegak berdiri
Menatap sang Pelangi yang tersenyum elok padaku….

Kini…kutahu ….diriku telah jatuh cinta padamu…
Daku ingin…cintaku ini tak kan pupus oleh sang Pelangi
Tak kan hilang oleh sirnanya sang mentari di senja hari
Dan tak kan pudar oleh lembayung senja yang mulai temaram di awal malam….
Senyummu telah menggelisahkan hatiku…..sungguh…!
Puisi: Masihkan dirimu ada di sini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 26 Mei 2010

Masih banyak dewi malam yang datang dalam mimpiku
Masih banyak peri bidadari yang mengintip diriku
Tertawa girang …..
Tersenyum ceria padaku….

Namun…semua itu …tak kupedulikan….
Semua itu hanyalah ilusi mimpiku yang tercurah
Tanpamu …aku bagai anak ayam yang kehilangan induknya
Mencari dan menggapai mimpi yang tak terwujudkan….

Ku hanya ingin …kau ada di sini…di sampingku…
Namun….masihkah dirimu ada di sini….
Aku tak tahu…di mana kini…kau berada….
Apakah …daku masih ada di hatimu yang kudamba….?

Puisi: Malam semakin larut

Puisi: Malam semakin larut
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 25 Mei 2010

Malam semakin larut dalam kegelapan
Nyanyian serangga malam makin nyaring terdengar
Menyusup dalam relung kegelisahan yang menepi
Mengalunkan nada-nada sendu yang semakin menerpa…..

Dinginnya malam makin merajut mimpi indahku
Membuai dalam angan bayang indahmu yang mengulitiku
Menggelitik dalam senyum indahmu yang mendebarkan
Menyentuh jemari punggung yang semakin tersandarkan….

Dewi malam semakin tersenyum mekar kepadaku
Mengobati luka hati yang tersentuh oleh desir angin malam
Yang bersembunyi dalam kisi-kisi kelambu hatiku
Menebar pesona senyum indahmu yang melambai padaku….
Dalam usapan lembut sang bayu yang terbang menghanyutkan….

Puisi: Masih cintakah dirimu padaku

Puisi: Masih cintakah dirimu padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 24 Mei 2010

Malam ini…kurasakan makin sepi saja…
Tanpa kau disampingku lagi…
Tanpa suara mesra dan belaianmu yang lembut padaku…
Kini telah sepi …hening dan….menidurkanku….

Sebenarnya…apa yang telah membuatmu begini…
Apakah rasa cintamu telah berlalu dariku…
Apakah sentuhan ku telah kau abaikan dari dirimu
Yang selalu membuaimu …hingga termimpi dalam bayang malamku…

Masih cintakah dirimu padaku…., kasih…
Mengapa kau hanya diam …membisu …
Tanpa senyum indah lagi di bibirmu yang mempesona
Apakah ….diri ini sudah tak ada lagi di hatimu…..
Cobalah ….untuk tersenyum lagi ….kepadaku…., kasih….

Puisi: Telah kuterima

Puisi: Telah kuterima
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 23 Mei 2010

Engkau telah berjanji padaku …
Untuk selalu mencintaiku …selamanya…
Namun…kenapa kali ini dirimu mengingkarinya lagi…
Kau telah pergi …menjauh dariku….

Apakah ada yang salah pada diriku
Apakah ada yang membuatmu kesal padaku
Mengapa …kau menjauh dariku yang mengikutimu
Tanpa …perasaan….dirimu …tinggalkan daku….

Telah kuterima surat kenanganmu …untuk ku…
Kau telah memutuskan …pergi dariku
Telah pergi …jauh…jauh ..dariku…
Tanpa perlu lagi ku mencarimu…..
Aku terluka…..

Puisi: Cinta sesaatku

Puisi: Cinta sesaatku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 22 Mei 2010

Adalah dirimu yang telah melukai hatiku
Yang kudamba siang dan malam larut
Melenakanku…
Membuatku berseru lirih …menyebut namamu….

Apakah engkau benar-benar gadis idamanku
Yang dapat membagi hatiku ….untukmu
Yang dapat meraba perasaan asingku padamu
Yang ku kenal sesaat di kala hujan rintik menuai….

Adakah cinta sesaatku kan abadi….
Ataukah hanya ilusiku sesaat yang tak tersampaikan
Dalam bayang semu mu yang melambai padaku
Ataukah …dirimu yang kan mengayuh cintaku nan abadi….?

Puisi: Apakah dirimu ....cintanya...

Puisi: Apakah dirimu …cintanya…
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 22 Mei 2010

Temaram senja telah menghempaskan cahaya mentari sore
Menuai gemerisiknya dedaunan yang layu terjatuh rebah
Menelusup dalam sudut dahan yang bergemeretak kedinginan
Dalam nuansa senja yang tersampirkan lirih

Kegelapan malam telah menjelang
Menembus relung hati yang sedang gulana
Memikirkan ketidak pastian yang mendatang
Akankah dirinya telah jatuh cinta padanya….

Tali jerat asmara telah menembus gerigi asmaranya
Membungkus erat-erat dalam dadanya yang tersentuh
Mengukir indah nama seorang gadis pilihannya
Yang jauh di mata…..namun…dekat di hati….
Tanpa kata balas yang mengusapnya….luruh ….

Puisi: Terbang melayang

Puisi: Terbang melayang
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 21 Mei 2010

Dalam angannya yang terbang melayang
Mencari kemana arah angin berlalu
Mengepakkan sayap kepribadiannya yang luruh
Menggapai keindahan yang tersayat perih

Siapakah yang dapat merengkuh keluh kesahnya
Siapakah yang ingin menyandarkan gundah gelananya
Apakah dirimu mampu menepuknya
Apakah dirimu ingin membagi suka citamu kepadanya….?

Hanya sang bayu lah yang dapat menerka angannya
Yang berbisik lembut pada sang mentari yang bersinar cerah
‘Tuk membantu menguak tabir hatinya yang resah
Yang mencari kemana cintanya ‘kan berlabuh…..

Puisi: Jangan biarkan dia pergi

Puisi: Jangan biarkan dia pergi
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 20 Mei 2010

Jangan biarkan dia pergi darimu
Karena hanya dia lah pelipur laramu
Yang selalu mencintaimu setulus hatinya
Yang selalu mengagumi dirimu …apa adanya…

Genggamlah kembali jemari tangannya
Raihlah kembali hatinya yang terluka
Usaplah dengan lembut relung hatinya
Agar dia kembali tegar dan tersenyum padamu

Dialah idaman hatimu yang sebenarnya
Yang mencari jati dirinya yang pernah hilang
Menuju ke arahmu yang mempesonanya
Yang ingin bersandar di bahumu dalam segala resahnya yang terbuai

Puisi: Kasih, mengapa kau pergi dari ku

Puisi: Kasih, mengapa kau pergi dariku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 19 Mei 2010

Kasih, mengapa kau pergi dariku
Yang telah mencintaimu dengan setulus hatiku
Apakah kau telah mengingkari janjimu
Bahwa …hanya dakulah cintamu yang terakhir di hatimu….

Kasih…
Mengapa tega nian kau meninggalkanku
Tanpa seulas senyum manis darimu
Yang selalu kau sampirkan padaku ….di saat kita berdua bersama
Namun…kini…kau telah menjauh dariku ….

Mungkinkah kau marah padaku, kasih
Berikanlah jawabmu …padaku
Agar daku tahu dan mengerti…mengapa kau jadi begini
Apakah ….kau sudah tak mencintai diriku lagi….

Puisi: Rembulan telah bersinar lagi

Puisi: Rembulan telah bersinar lagi
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 18 Mei 2010

Rembulan telah bersinar lagi di wajahmu
Tak ada lagi tangis sendu dalam relung jiwamu
Telah kutorehkan namaku di hatimu yang lembut
Agar kau jaga dan kau sirami dengan cintamu…..

Namamu telah terukir indah di setiap sendi jiwaku
Mekar dan mewangi sepanjang waktu
Mengharumkan nafasku saat menyebut namamu
Yang selalu ada di detak jantungku ….

Kau telah mengambil harapan hidupku
Kau telah memegang seluruh urat syaraf cintaku
Sehingga daku tak bisa melepaskan diri
Untuk selalu mencintaimu …setulus hatiku….

Puisi: Ada wajahmu di diriku

Puisi: Ada wajahmu di diriku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 17 Mei 2010

Ada wajahmu di diriku
Dan itu selalu ada di setiap relung hatiku
Tak kan terhapus oleh sang waktu yang berpendar
Dan tak kan tersapu oleh sang bayu yang bertiup….

Canda tawamu dan senyum manismu telah menggetarkan jemari hatiku
Semuanya terasa mempesona pada dirimu
Yang selalu tersenyum indah untuk ku
Saat ku memandang wajahmu di pelupuk rembulan yang bersinar terang

Apakah dirimu pun juga seperti diriku saat ini
Yang sedang melamunkan dirimu di seberang sana
Yang melamunkan harapan setinggi langit untuk kurengkuh
Dan kupersembahkan untuk mu yang menantiku dalam peluk hangatmu

Puisi: Cintaku hanya untuk mu

Puisi: Cintaku hanya untukmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 16 Mei 2010

Selembar cinta tidaklah cukup bagiku
Namun ….sebuah buku merukan cintaku padamu
Mungkin …di dalam buku itulah cintaku terungkap
Betapa ku mencintaimu…setulus hatiku…

Aku tidak tahu….mengapa aku mencintaimu
Aku juga tidak tahu…mengapa hatiku berdebar setiap menatap wajahmu
Apakah rasa ini telah mengubah jalan hidupku
Untuk merasakan arti cinta yang sesungguhnya …darimu

Sudah lama aku tak merasakan cinta sejati
Sudah kutelusuri jalan lingkar ini ….
Untuk mencari cinta seorang wanita yang mau mencintaiku apa adanya
Dan …itu ternyata hanya ada pada dirimu …seorang…yang kusayang…

Puisi: Mengapa kau pergi dari ku

Puisi: Mengapa kau pergi dariku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 15 Mei 2010

Kasih….
Mengapa hatimu tega meninggalkan daku sendiri
Dalam sepinya rindu
Dalam gelapnya awan yang mendung menggigit….

Kasih….
Mengapa dikau pergi dariku
Yang selalu menemanimu
Dalam bangun….dan dalam mimpiku

Kasih….
Kembalilah padaku lagi…
Ku kan menantimu selalu
Bersama hatiku ….yang selalu mendambamu….

Puisi: Jangan kau tinggalkan daku

Puisi: Jangan kau tinggalkan daku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 14 Mei 2010

Bersediakah kau menjadi kekasih hatiku…?
Bersediakah dirimu menjadi pendamping hidupku…?
Tersenyumlah untuk ku, kasih…
Adanya dirimu…hanyalah untuk ku….

Jangan kau tinggalkan daku sendiri
Jangan kau pisahkan hatimu dariku
Karena daku ada…hanyalah untuk mu
Yang kusayang …dan kukasihi…seumur hidupku….

Kasih….
Peganglah janjiku ini
Janji yang disaksikan oleh sang awan yang berbinar
Yang direstui oleh sang rembulan yang tersenyum Indah untuk kita berdua…..

Puisi: Aku kagum padamu

Puisi: Aku kagum padamu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 13 Mei 2010

Betapa cantiknya dirimu….
Betapa pandainya dirimu
Membuat ku kagum padamu
Dari ujung rambut hingga ke ujung jemari kakimu

Hatimu begitu tulus mencintaiku
Sapamu begitu lembut kudengarkan
Merdu dan sangat syahdu….
Membuatku tak ingin jauh darimu….

Kuakui….aku memang jauh dari mu
Jauh dari pandangan mata hatimu
Namun…jangan khawatir kan daku
Aku kan selalu ada untuk mu…..selalu dan selamanya….

Puisi: Adakah rasa itu untuk ku

Puisi: Adakah rasa itu untuk ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 12 Mei 2010

Sudah lama kumerindukan sapamu
Sudah lama kunantikan ujung hatimu untuk ku
Namun….hingga kini…itu semua …tak kudapatkan
Kecuali senyum indahmu yang merekah untuk ku

Adakah di hati kecilmu …rasa itu …padaku….?
Adakah secuil kata indah untuk ku
Yang selalu ingin bersandar di hatimu
Menambatkan hati pada ujung tali asmaramu….

Mengapa dirimu tak jua menjawab kata sapaku
Mengapa dirimu tak jua ingin merengkuh senyum indahku
Yang selalu kutorehkan untukmu
Meski jauh ku melangkah…menuju ke arahmu….
Adakah rasa itu ….untuk ku….?

Puisi: Melambai kata

Puisi: Melambai kata
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 11 Mei 2010

Apakah dirimu sudah mengetahui
Bahwa aku benar-benar linglung
Benar-benar tak tahu apa yang harus kulakukan untukmu
Karena kau telah membuatku bingung…..

Adakah hatimu untuk ku
Yang menunggumu hingga kini
Yang menantimu di ujung tarik nafasku
Yang selalu melambai kata untuk mu

Dengarkanlah kata hatiku
Yang selalu menyebut namamu
Yang kerap memimpikan dirimu
Dalam tidur dan bangunku…..

Puisi: Mungkin kau ada di sini

Puisi: Mungkin kau ada di sini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 10 Mei 2010

Mungkin kau ada di sini memandangku
Menatapku tanpa cahaya kemilau lagi
Karena kau mungkin sudah terluka
Oleh rasa inginmu padaku yang tergadaikan….

Mungkin kau masih belum menerima kenyataan ini
Bahwa sang bintang sudah berjabat erat dengan sang awan
Yang bersinar ceria
Tanpa pernah merengkuhmu lagi …..

Tak apa …kalau kau masih galau padaku
Namun …kuharap kau mau mengerti semua ini
Aku hanyalah tanah kering kerontang yang telah retak
Karena sang embun pagi tak mau lagi menyapaku….

Puisi: Adakah dirimu di sini

Puisi: Adakah dirimu di sini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 09 Mei 2010

Adakah dirimu di sini bersamaku
Adakah rasa mu masih menyentuh lereng-lereng hatiku
Yang dulu tersenyum indah padaku
Yang dulu pernah menyapa lembut hatiku yang terpesona padamu…

Aku tak tahu….
Karena dirimu kini telah lelah menantiku
Tanpa jawab ….
Tanpa sapa balik kepadamu…

Mungkin…kau telah melupakan diriku
Mungkin pula…dirimu kini telah berdampingan dengan sang kumbang gagah
Yang selalu menyapa dan merengkuhmu …
Dalam peluknya yang hangat dan damai….bersamanya….

Puisi : Kehilanganmu

Puisi: Kehilanganmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 08 Mei 2010

Aku merasa telah kehilangan sosokku
Telah lenyap rasa ingin tahuku
Telah menghilang rasa ingin menyapaku padamu
Semuanya telah luruh dalam asa yang tersendat lirih

Sejak dirimu menghilang dari bayangku
Aku hanya bisa termangu, terpana…
Tanpa daya
Tanpa dapat mencegahmu….

Apakah rasa ini masih ada terselip di kalbuku…?
Aku ragu untuk menjawabnya…
Aku sangsi untuk mengangguk lirih
Tapi….kenyataannya….aku hanya bisa memandang bayangmu saja….
Tanpa bisa memeluk asaku yang tergapaikan oleh sang bayu….

Puisi: Kuharap kau mengerti

Puisi: Kuharap kau mengerti
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 07 Mei 2010

Kuharap kau mengerti akan diriku
Yang selalu mengenang bayangmu
Kemana pun kau melangkah
Kemana pun arah senyummu kau tujukan….

Sekian lama kupendam rasa ini di kalbuku
Rasa yang selalu ada di relungku
Rasa yang ingin kau mengerti
Agar daku tidak merasa penasaran lagi…

Sentuh dan raihlah jemari hatiku
Yang kuulurkan padamu
Yang kupersembahkan buatmu seorang…
Hanya untukmu….tiada yang lainnya…di hatiku….

Puisi: Rasakan rasa ini

Puisi: Rasakan rasa ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 06 Mei 2010

Rasakan lah rasa ini …
Rasa yang pernah ada di hatiku
Yang pernah mencoba merengkuh hatimu
Meski ku tahu….itu tak kan mungkin lagi teraih….

Rasakanlah rasa yang masih bergelora ini
Rasa yang selalu menggerogoti dinding jiwaku
Yang selalu berusaha mengusik rasa tenangku
Rasa yang pernah ada di sisi hatiku …hingga kini…

Kuharap rasa ini kan berhenti sampai disini…
Namun…bila kuingat dirimu lagi…
Rasa itu kembali menguak dalam tabir jiwaku
Yang selalu ingin mengikuti bayang mu ….selamanya….

Puisi : Mawarku yang indah

Puisi: Mawarku yang indah
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 5 Mei 2010

Mawarku yang indah di taman hatiku
Jangan kau layu dalam vas bunga hatiku
Jangan lagi kau menangis dalam peluk luruhku
Kaulah mawar indahku yang kusayang selalu

Bangun dan tataplah binar mataku
Kan kau temukan arti kerinduanku …padamu
Di sini…di rengkuhan hatiku yang terbentik
Yang tak kan dapat kulepaskan dari rasa inginku bersamamu

Jangan lagi kau pergi dariku yang sepi
Jangan lagi kau tinggalkan daku dalam hening…
Semuanya telah berlalu…
Dan ku berharap…kau lah bunga mawarku yang terindah
Yang selalu kurawat dengan segenap ketulusan hatiku….
Yang tak kan pernah layu karenanya….

Puisi: Melepasmu pergi

Puisi: Melepasmu pergi
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 05 Mei 2010

Daku telah melepasmu pergi jauh
Jauh dari pandangan mataku
Jauh dari bayang indahmu yang menyentuhku
Yang pergi tanpa ingin kembali lagi padaku….

Jauh hari kau sudah memberiku tanda
Tanda bahwa kau kan pergi meninggalkanku
Namun…saat itu aku tak tahu…
Kini…baru kusadari…tandamu telah berlalu

Kau telah melangkah lebih ke depan
Meninggalkan daku yang di belakangmu
Berlari mengejar asamu yang tergadaikan
Mengejar cita mu yang tinggi di langit

Aku tak bisa mengejarmu lagi
Aku tak bisa memandangmu lagi
Yang kubisa hanyalah….mengikuti bayangmu
Yang terbang tinggi menembus awan yang putih
Bermain bersama Pelangi yang tersenyum bersamamu….

Entah kapan lagi kau kan dapat kujumpai
Dalam tatapan lembut yang selalu membuatku damai
Yang selalu membuat daku tenang dalam redupnya sorot matamu
Yang sayu dan mempesona jiwaku yang bergelora

Apakah ini kan menjadi permata hati ku yang terakhir bersamamu
Ataukah malah menjadi awal perjumpaan kita
Saat kita mengenang angan yang berlabuh di sandaran bahuku
Yang kau rengkuh dalam senyum manismu yang manja ..padaku

Mungkin…masih ada hari esok yang kan mempertemukan kita
Saat kau tak menyadari akan hari itu
Saat ku tak tahu hari indah itu kan datang…
Saat kita dapat bersama lagi …berdua…selamanya….

Puisi: Separuh jiwaku

Puisi: Separuh jiwaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 05 Mei 2010

Separuh jiwaku kini telah hilang
Lenyap dari pandangan hatiku
Yang kemarin masih menempel erat-erat
Kini….telah pergi ….tanpa pesan padaku…

Kutelusuri jalan liku kehidupanku
Masih tetap sama dengan kemarin
Masih menatap sendu bayangmu
Tanpa rasa itu lagi di sisiku

Kau pergi tanpa meninggalkan jejak padaku
Tanpa rasa lagi ….
Kau tinggalkan daku yang sendirian
Melangkah sendiri dalam keheningan jiwa
Yang terbias dalam senyap…..

Mengapa kau tinggalkan daku lagi
Padahal dulu kau telah berjanji padaku
Tak kan meninggalkan daku lagi
Namun kini…janjimu telah kau ingkari sendiri
Aku hanya bisa memandang jalan yang makin sepi
Sepi dari rasa indahnya dunia yang pernah menjamahku

Dimanakah kini dirimu berada
Haruskah ku memntamu kembali lagi
Memandang hari-hari indah kita bersama
Dalam cerianya mentari Pelangi yang berpendar
Seperti saat kau merengkuhku dalam peluk mu….

Separuh jiwaku kini telah terbang …bebas
Mengitari pelangi yang terus tersenyum kemilau
Menatap sang awan yang memutih kapas
Membelai langit biru yang menawan hati yang terpesona
Tanpa dirimu lagi di sisiku….

Puisi: Rasa ini menyentuhku

Puisi: Rasa ini menyentuhku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 04 April 2010

Sejak kau hadir dalam hari-hariku yang terluang
Dunia serasa indah ….harum semerbak ….mewangi….
Menggapai angan dan ilusiku yang terlonjak kegirangan
Menerpa sang bayu yang terlena dalam desir lengannya….

Hari-hari indahku terus menguak rasa sepiku yang mendera
Menerjang sendi-sendi tulang kemalasanku ‘tuk bangkit kembali
Melangkah bersama roda hatiku yang tersentuh oleh senyum indahmu
Yang membuat hatiku kembali bersemangat menemani sang waktu yang terpana kagum….

Rasa ini telah menyentuh relung hatiku
Rasa yang kau tanamkan dalam lubuk kasihmu …kepadaku
Membuat daku merasakan arti cinta sejati ….darimu
Hati yang telah lama redup dalam temaramnya lilin yang lirih berpijar….

Puisi: Berikan daku harapan

Puisi: Berikan daku harapan
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 03 Mei 2010

Berikan daku harapan, kasih…
Agar daku dapat merasakan sentuhan bayangmu
Yang terbang mengelilingiku….
Membuai mimpiku yang terlena ….karenamu….

Berikan daku harapan, kasih…
Bahwa kau benar-benar sayang padaku….
Agar daku tak resah lagi di pangkuan cintaku
Yang berharap ….kau juga …senada denganku….

Harapanku ini…jadi semangatku…
Untuk terus melangkah dalam menggerakkan roda jiwaku
Agar tetap tegar dalam menghidupkan jiwaku yang pernah luruh
Karenamu….daku menjadi kembali hidup dan bersemangat lagi…..
Mengarungi badai kehidupan yang luruh dalam genggaman harapanku…

Puisi: Waktu untuk kita

Puisi: Waktu untuk kita
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 02 Mei 2010

Kini….waktu ini hanya untuk kita berdua….
Tak ada yang perlu ditutupi lagi….
Tak ada yang perlu dipertimbangkan lagi…
Semuanya telah jelas…..aku sungguh-sungguh mencintaimu…..

Bagaimana dengan dirimu…., kasih….
Apakah…kau masih ragu terhadapku….
Ragu tentang rasa cintaku …padamu…
Aku tak ragu…untuk mencintaimu….seluruh jiwaku hanya untukmu….

Cobalah untuk menjawab bisikan hatiku ini….
Berilah waktu mu kini…untuk menjawab keraguanmu itu…
Apakah…kau serius cinta padaku…..
Bila tidak….ungkapkanlah….aku telah siap menerima rasa kecewa dan girangku….
Atau ….kau kan meninggalkanku……aku tak kuasa untuk merajukmu….

Puisi: Hancurnya hatiku

PuisI: Hancurnya hatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 01 Mei 2010

Engkau telah membuyarkan harapanku…
Yang setinggi gunung dan sebesar lembah hati ini
Harapan untuk bersanding dengan dirimu yang ayu
Yang elok hati…., yang selalu tersenyum mempesona …padaku…

Engkau telah meninggalkan ku seorang diri
Pergi ….melangkah jauh….meninggalkanku….
Tanpa pesan kepadaku….., apa salahku kepadamu….
Ku mohon…., kau dapat kembali lagi ….kepadaku….

Hancurnya hatiku….telah membuat daku terluka….
Luka yang dalam ….dan hanya kan sembuh …jikalau kau kembali padaku lagi…
Ku tetap menantimu….meski dinginnya malam menerpaku
Aku tak peduli lagi….daku tetap menunggumu…hingga ku tahu…kau tak kan kembali lagi padaku….
Aku tetap menantimu…., kasih…..

Puisi: Jangan menduakan diriku

Puisi: Jangan menduakan diriku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 30 April 2010

Sejak kau kuketahui bermesraan dengannya….
Aku berusaha menjaga hati ini …agar tetap memandang positip padamu
Bahwa ….kau adalah belahan hatiku yang kukagumi
Yang selalu dapat menghiburku di kala ku gundah gelana….

Kasih…., jangan menduakan diriku
Karena…hanya dirimulah curahan hatiku
Yang tak kan dapat kuberikan pada hati yang lain…
Selain dirimu….yang telah kukenal lama…di hatiku…

Mungkin….., esok hari….kau kan menyadari…
Betapa rasa ini amat memerlukan dirimu
Yang selalu mengagumi dirimu…
Apa adanya….., namun….jangan duakan diriku….ku mohon….

Puisi: Kau yang kukagumi

PuisI: Kau yang kukagumi….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 29 April 2010

Dapatkah kita bersatu untuk selamanya….
Dapatkah kau membelai hatiku yang rapuh ini
Dapatkah aku mendapatkan bunga melatiku yang indah ini
Aku tak percaya….aku tak berani…menyentuhmu….

Kau yang kukagumi seutuhnya….
Tak kan mungkin dapat kuraih dalam alam nyata ini
Meski ku dapat memelukmu dalam bayang indah mimpiku
Namun….aku tak berani untuk menyapa dirimu…dalam alam nyata….

Kau yang kukenal…selama ini…
Kaulah yang terbaik untuk ku …bila kudapat mengenalmu lebih dekat…
Namun…kau selalu menjauh dari pelupuk hatiku….
Selalu menghindar dariku…yang mendambamu…..
Aku hanya bisa pasrah….

Puisi: Cinta ini telah memusingkan daku

Puisi: Cinta ini telah memusingkan daku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 28 April 2010

Rasa ini telah membuatku tak bergairah lagi…
Rasa ini telah membunuh jiwaku …seutuhnya…
Tak bisa bangkit dan tak bisa terbenam di laut luas
Hanya bisa…terdiam lirih…tanpa rasa ceria lagi….

Cinta ini telah memusingkan daku ….sejujurnya….
Rasa yang dulu tak pernah daku pusingkan….
Rasa yang tak pernah daku pikirkan…kan begini akibatnya….
Ternyata rasa cinta ini telah menggoreskan mimpi indahku….

Kau telah membuatku tak bisa berpikir jernih lagi…
Kau telah membuat diriku tak bisa berlari lincah lagi…
Aku telah terluka karenanya….
Karena aku mencintaimu….yang mungkin…tak kau rasakan….
Karena…aku bukanlah ….idolamu…..

Puisi: Apakah kau cinta padaku

Puisi: Apakah kau cinta padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 27 April 2010

Pertanyaan yang hingga kini masih mengganjal di hatiku
Yang selalu menunda hari-hari emasku…
Yang selalu menggelisahkan relung jiwaku yang terlenakan…
Apakah kau cinta padaku…..

Aku tak berani untuk bertanya hal ini padamu
Karena ku tahu….kau bukanlah tipe gadis yang mudah untuk diterka
Kau ibarat emas intan permata yang mahal harganya
Yang tak kan terbeli oleh siapa pun …meski pun daku sendiri….

Kuingin jawaban ini bisa terungkap melalui bibir indahmu
Namun….aku tak bisa menolak rasa ini di hatiku
Bahwa aku cinta padamu….sesungguh-sungguhnya…
Namun…., apakah dirimu pun juga cinta padaku….?
Aku tak tahu…..entahlah…..

Puisi: Seulas senyum indahmu

Puisi: Seulas senyum indahmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 26 April 2010

Hidup ini indah apabila bersamamu
Jiwa ini serasa segar saat bercanda denganmu
Rasa ini terasa ringan ….saat ku berjalan bersamamu
Semuanya terasa mempesona ….saat kau ada di dekatku….

Seulas senyum indahmu telah menggetarkan jiwaku…
Membuatku bersemangat dalam menempuh langkah hidupku
Yang kemarin terasa terseok dan berliku
Kini…serasa berjalan lurus dan terang dalam kibaran senyummu….

Kau telah mempesona hatiku
Telah menyihir pandanganku yang pernah kelu
Oleh rasa jenuh dan apatis
Kini…rasa itu telah menghipnotisku ….menjadi lebih gemerlap…

Puisi: Aku menyadari

Puisi: Aku menyadari
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 25 April 2010

Kadang aku berpikir sejernih air sumur
Kadang aku bermimpi tentang bayang indahmu
Namun….mengapa …hati indahmu tak jua mau membuka untuk ku…
Meski ku telah membuka sungai hatiku untuk seekor ikan di hatimu yang lembut

Apakah daku….bukan merupakan harapan idealmu….
Yang mungkin ….kau simpan untuk sang mentari ceria di hatimu
Yang kan datang merengkuh selendang suteramu yang gemerlap
Untuk menggandeng lembut lenganmu yang putih pualam….

Mungkin….aku tak tahu…., namun…aku menyadari….
Aku bukanlah sosok ideal yang menjadi impianmu…
Yang kan dapat membahagiakan dirimu
Dalam menyongsong mentari pagi yang terbit di masa mendatang….

Puisi: Jangan simpan di hati

Puisi: Jangan simpan di hati
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 24 April 2010

Bila ada suara yang sumbang tentangku…., jangan simpan di hati
Bila ada nada yang minor tentangku….., jangan buka kalbumu
Karena semua itu…. Tak kan mungkin ada di diriku
Karena aku ….cinta padamu …seutuhnya….

Sudah banyak mawar yang ingin merengkuh jemariku
Namun….semua kuabaikan….kubiarkan luruh sendiri
Karena ….daku hanya ingin melati di tanganmu saja…
Yang tanpa duri …dan mewangi di hati indahku….

Bila kau ingin bukti cintaku padamu….
Siramilah hati ini ….sejernih mata air hatimu
Kan kau lihat….betapa indahnya cintaku padamu…
Yang tak kan pudar oleh sang waktu yang merayuku….

Puisi: Sejauh ku melangkah

Puisi: Sejauh ku melangkah
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 23 April 2010

Sejauh ku melangkah menghindarimu…
Sejauh itu pula rasa rinduku padamu
Yang tak kan padam atau membias di diri ini
Entah kenapa ….bayang cantikmu terus mengikuti langkahku

Aku merasa….aku bukanlah sosok idealmu yang kau damba
Aku hanyalah sosok yang merasa tersendirikan dari bayang semu mu
Yang selalu hadir menyapaku ….memeluk hangat padaku…
Namun….itu hanyalah ilusiku semata….yang tak berarti …bagimu…

Aku menyadari….masih jauh langkahku untuk meraih hatimu…
Oleh karena itu….aku merasa …tak mampu untuk menggapai bintang di angkasa…
Meraih hatimu yang memang ku inginkan di hati ini…
Namun….kau selalu menjauh…bila ku ingin dekat denganmu….

Aku tak mengerti…..mengapa kau selalu begitu….
Biarlah sang waktu yang kan menjawab…keluh kesahku ini….
Kusampirkan harapanku….pada sang bintang di angkasa yang berpendar
Yang selalu menemaniku…di kala ku merasa sepi dan tersendirikan…..

Puisi: Menggapai mimpiku

Puisi: Menggapai mimpiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 22 April 2010

Dalam lamunanku….kau hadir dalam bayang mu
Merengkuh dan membawaku terbang tinggi …melayang
Mengajak ku untuk bersama di Pelangi yang kemilau
Aku hanya menuruti kata hatiku…yang memang mendambamu

Dimanakah kini kau berada…
Tiada kabar cinta darimu yang kurindu
Yang selalu kuimpikan dalam terlenaku
Membuat daku berharap cemas….padamu….

Apakah kau masih menyimpan rasa rindu ini di hatimu….
Apakah malah sudah kau lepaskan jauh-jauh dari hatimu….
Atau kah…sudah kau berikan rasa ini pada kumbang lain
Yang juga ingin menggapai rasa rindu dihatimu yang teranggun….?

Aku tak tahu….entahlah….
Aku hanya bisa menggapai mimpiku ….tentangmu….

Puisi: Selangkah keinginanku

Puisi: Selangkah keinginanku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 21 April 2010

Kini terasa indah hidupku
Setelah selangkah keinginanku tergapai
Mencoba meraih hatimu yang kudamba selama ini
Meraih nuansa jiwaku yang pernah tersampirkan di awan tinggi

Kunanti jawab bijakmu untuk ku
Meski ku telah mengungkap isi hatiku di kalbumu
Namun….keberanianku ….telah teruji di sisimu
Meksi…kau belum menjawab kata tanyaku….

Aku tak peduli apa jawabmu …padaku…
Namun…selangkah keinginanku telah kusampaikan kepada mu….
Biarkan lah daku jatuh cinta padamu….
Meski ku tak tahu….bagaimana rasa dirimu padaku…. Aku tak peduli….

Puisi: Nantikanlah daku, kasih

Puisi: Nantikanlah daku, kasih
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 20 April 2010

Mengapa harus bersedih lagi, kasih…
Bukankah telah kuutarakan rasa cintaku padamu…
Rasa yang tak kan kuberikan pada yang lainnya…
Rasa yang selalu kukobarkan …hanya untukmu…, kasihku….

Meski ku pergi jauh dari dirimu….
Namun…ku tetap mengenangmu….membelai bayang indahmu
Dalam setiap waktu…ku selalu menjaga rasa ini di hatiku
Agar tak pudar oleh temaramnya sang waktu yang berpendar….

Nantikanlah daku, kasih…
Dalam mimpi dan dalam kalbumu…yang anggun…
Kan kusulamkan benang sutera untuk mu ….yang menantiku
Agar dikau selalu mengingat hatiku….hanyalah untukmu…. Selamanya….

Puisi: Nantikanlah daku, kasih

Puisi: Nantikanlah daku, kasih
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 20 April 2010

Mengapa harus bersedih lagi, kasih…
Bukankah telah kuutarakan rasa cintaku padamu…
Rasa yang tak kan kuberikan pada yang lainnya…
Rasa yang selalu kukobarkan …hanya untukmu…, kasihku….

Meski ku pergi jauh dari dirimu….
Namun…ku tetap mengenangmu….membelai bayang indahmu
Dalam setiap waktu…ku selalu menjaga rasa ini di hatiku
Agar tak pudar oleh temaramnya sang waktu yang berpendar….

Nantikanlah daku, kasih…
Dalam mimpi dan dalam kalbumu…yang anggun…
Kan kusulamkan benang sutera untuk mu ….yang menantiku
Agar dikau selalu mengingat hatiku….hanyalah untukmu…. Selamanya….

Puisi: Rasa ini untuk mu

Puisi: Rasa ini untukmu….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 19 April 2010

Biarkan daku mencoba meraih hatimu
Biarkanlah daku mewujudkan impianku…untuk mendampingimu
Merajut tali cinta di antara kita berdua….
Meski ku sendiri…tak yakin…mampu meraih hatimu….

Namun….aku hanya bisa mencobanya….
Meski…mungkin…kau menolak dan tak peduli padaku…
Namun…aku kan tetap mencoba membuktikan cintaku padamu…
Bahwa aku benar-benar…mencintaimu…sepenuh jiwaku….

Ku tak perduli dengan bayang kegagalanku yang lalu…
Daku tak peduli dengan penolakan rasa hatiku untuk menyerah…
Yang kupedulikan…hanyalah dirimu…semata-mata saja…
Hanya dirimulah …tumpuan harapanku…yang terakhir….

Rasa ini hanyalah untuk dirimu…., seorang…yang tercantik di hatiku….

Puisi: Gelora jiwaku memintamu

Puisi: Gelora jiwaku memintamu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 18 April 2010

Lama ku renungkan isi hatiku
Yang hanya terisi oleh kehampaan dan rasa sepi
Yang menyelimuti sendi-sendi kehidupanku
Yang terasa menggunung tinggi dan membebaniku….

Aku harus mengusir rasa sepi ini …di hatiku
Namun….rasa itu terus mengusik ku ….mengikutiku…
Membayangiku…kemana pun daku melangkah…
Meski…telah kuusir rasa sepi itu dari hatiku….

Dapatkah rasa sepi ini…kau padamkan dari hatiku
Yang menginginkan dikau datang ke jiwaku
Karena gelora jiwaku memintamu….
Untuk ….kau hadir di hatiku yang sedang menantimu dalam rasa sepi yang mendera….

Puisi: Sebutir intan untuk ku

Puisi: Sebutir intan untuk ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 17 April 2010

Kugosok terus sebutir intan ini di relung hatiku
Agar selalu berkilau dan bercahaya di jiwaku
Yang selalu mengobarkan semangat untuk meraih asaku
Yang dulu tak pernah terkuak di jemari hatiku yang merindumu….

Senyum dan tawamu…telah menorehkan pesona tersendiri di hatiku
Candamu…telah membuatku…merasa senang berdekatan dengan dirimu
Terasa ada yang mengisi relung hatiku yang hampa ….rasa itu ….
Rasa yang lama tak pernah kurasakan lagi…..

Kuingin rasa ini tak kan pernah pupus dari dariku
Rasa yang membuat diriku terbang melayang….ke langit yang tertinggi
Menggapai sang bintang yang berkelip di angkasa
Yang ‘kan kupersembahkan…buatmu…seorang…, belahan hatiku….

Puisi: Mungkinkah kita bersatu selamanya

Puisi: Mungkinkah kita bersatu selamanya
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 16 April 2910

Banyak perubahan kudapatkan di diriku
Sejak kau menorehkan namaku di hatimu
Sejak ku ukir nama indahmu di hatiku
Kaulah perubah jiwaku yang terdera….

Kau telah merubah jalannya hidupku
Yang dulu lemah tak berdaya ….apatis…
Kini…berubah …bersemangat dalam meniti hari-hariku
Menggapai sinar harapan yang dulu tak pernah terjangkau di kalbuku….

Mungkinkah kita bersatu selamanya…
Itulah harapanku yang kukhawatirkan …tak kan terjadi…
Namun…itulah harapan semangatku untuk selalu dekat…denganmu…
Karena …di dirimu…kudapatkan rasa semangat pantang menyerah itu …di hidupku…

Puisi: Kau lah cinta sejatiku

Puisi: Kau lah cinta sejatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 15 April 2010

Kasih….
Apakah dirimu merasakan rasa rinduku padamu yang kini menggejolak..
Apakah dirimu masih merasakan sentuhan lembut jemariku
Yang menggapai dalam kelembutan hatimu ….untuk ku
Yang selalu tersenyum mempesona ….hatiku….

Kasih….
Maafkan daku bila daku meninggalkanmu untuk waktu sejenak
Demi meraih harapan yang terpampang di pelupuk mataku
Yang menarik ku untuk menggapai angan dan ilusiku yang bermekaran….

Kasih….
Walau kita berjauhan di mata ….
Namun…hatiku …hanyalah untuk mu seorang….
Yang selalu menyayangimu ….selalu….

Kau lah cinta sejatiku….

Puisi: Camar pun tersenyum padaku

Puisi: Camar pun tersenyum padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 14 April 2010

Bila ku pandang langit yang membiru di angkasa
Dan buaian debur ombak di laut yang mengalun seirama
Kan terasa ada kedamaian di hatiku yang mendera
Yang lama …..tak pernah kurasakan mengisi hatiku….

Sejak dirimu hadir di hatiku yang mengagumimu….
Daku merasakan nuansa alam yang berlainan di jiwaku
Nuansa hati yang penuh dengan rasa cinta akan seorang kekasih….
Yang nyaris tak pernah kuimpikan dalam senandung nyanyian hidupku….

Kulihat di atas awan yang putih ber arak….
Burung camar terbang dengan riangnya….
Mengepakkan sayapnya yang indah kepadaku…
Tersenyum simpatik padaku….yang mengagumi keanggunan dirimu…
Yang menantiku …di seberang laut sana….dengan penuh harap….

Puisi: Terbanglah tinggi-tinggi

Puisi: Terbanglah tinggi-tinggi
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 13 April 2010

Pernah daku berpikir untuk meninggalkanmu…
Jauh dan jauh …pergi dari dirimu….yang mencintaiku…
Namun…rasa itu tak pernah terwujudkan….
Karena…ternyata …aku mencintaimu….dengan segenap jiwaku…

Aku tak bisa berbuat apa pun tanpa dirimu di sampingku…
Karena kaulah bara api semangatku…
Kaulah motor jiwaku yang menggerakkan roda jantungku…
Membuat hidupku terasa damai dan bahagia…..

Terbanglah tinggi-tinggi ke angkasa
Raihlah bintang di langit yang gemerlap
Kan kau dapatkan rasa anggun yang cantik di hatimu
Untuk ku yang selalu menantimu …di sini….

Puisi: Ketulusanmu tak berubah

Puisi: Ketulusanmu tak berubah
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 12 April 2010

Ketulusan hatimu telah merubah hidupku
Merubah untuk selalu mencintaimu…selalu
Meski…dulu…ku tak peduli pada dirimu
Namun….akhirnya ku menyerah…karena cintamu yang tulus

Ketulusanmu tak berubah…meski ku bermain hati
Kegigihanmu untuk meraih hatiku …kuakui…memang gigih…
Membuatku tak berdaya ….menghadapi rasa cintamu padaku…
Yang dulu… nyaris tak kurasakan…setetes pun….

Kini…rasa itu mulai berdebur di hatiku
Menggulung ombak …..menerjang ke batu karang yang kokoh
Menggapai mimpi indahmu ….tentangku…
Yang kini…aku hanya bisa …memandangmu…dengan penuh rasa sayang…

Puisi: 'kan kuisi relung hatiku

Puisi: ‘Kan kuisi relung hatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 11 April 2010

Setelah sekian lama tak bersua dengan mu
Aku mulai merasakan sepi yang menyayat hati
Rasa sepi yang mulai mengobarkan rasa deritaku
Rasa yang belum pernah ada….saat bersamamu….dulu….

‘Kan kuisi relung hatiku dengan titik semangat baru lagi
Yang kubuat dan kuangankan dalam ilusiku
Yang menapak dalam langkah jejakku yang terabaikan
Yang mencerminkan rasa gelisahku dalam kemandirianku….

Sampai kini…ku tak mengerti….
Mengapa dikau pergi meninggalkanku ….
Tanya yang tak pernah terjawab di kalbuku…
Rasa yang tak kan pernah pupus dalam ingatanku…tentangmu…., kasih…

Puisi: Rasa sepi ini

Puisi: Rasa sepi ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 10 April 2010

Rasa sepi ini telah membawa hikmah bagiku
Memberiku pelajaran yang berharga
Agar selalu mengisi ruang waktu yang terabaikan
Oleh rasa mimpi yang tak berkesudahan ….tentangmu….

Apalagi yang dapat kuharapkan dari diri ini
Bila sudah tak bisa lagi bersua denganmu…yang jauh di sana
Menanti….dan terus menanti tanpa ujung pangkal yang pasti
Membuat diriku makin terpuruk dalam kesendirianku….

Apakah kau masih mendengarkan rasa resahku ini….
Yang selalu bergetar saat menuliskan namamu…
Saat menyebutkan nama indahmu di hatiku
Saat bibirku terucap nama indah yang pernah bersamaku…..

Puisi: Dedaunan kini telah kering

Puisi: Dedaunan kini telah kering
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 09 April 2010

Bila ku ingat akan rona wajahmu yang rupawan
Aku selalu tak bisa makan dengan kenyang….
Aku tak bisa tidur dengan nyenyak bersama bayangmu
Karena wajahmu telah membuatku ….memikirkanmu….

Dahan dan ranting pohon ini telah mengelupas karena termakan usia
Dedaunan kini telah kering oleh tebalnya debu yang menempel di atasnya
Dan sebentar lagi terjatuh dan terbawa sang bayu yang terbang berkeliling
Mengitari pohon yang sudah semakin terpuruk oleh sang waktu….

Demikian pula dengan diriku ….kini…
Yang semakin luruh oleh derasnya air yang memancar dari hatiku
Karena memikirkan bayang indahmu yang menari di pelupuk mataku
Yang lama tak bersua dengan dirimu….yang entah kini…berada di mana….

Puisi: Seandainya kau milik ku

Puisi: Seandainya kau milikku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 08 April 2010

Seandainya kau milikku ….
Kau kan kusayang dan kukasihi selalu
Kan kubawakan bunga indah di hatimu
Yang harum semerbak dan mewangi sepanjang hari

Seandainya kau menjadi milik ku….
Apa yang kau pinta …..kan ku turuti dengan segenap kemampuanku
Agar kau tak kan pernah meninggalkanku seorang diri
Kan kujaga bunga di hatimu dengan sebaik-baiknya….

Seandainya kau menjadi bunga indahku yang elok
Kan kubuatkan taman surga buatmu
Agar kau selalu merasa bahagia bersamaku
Kini….dan esok hari….selamanya….

Kamis, 08 April 2010

Puisi: Kehangatan pagi yang menyanjung

Puisi: Kehangatan pagi yang menyanjung
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 09 April 2010

Angin yang bertiup di temaram malam....
Sandarkanlah dirimu dalam keheningan malam...
resapi semua keindahan yang ada
nikmatilah malam yang indah ini
agar kau dapat merasakan sejuknya rengkuhan malam yang berhembus

Sang dewi malam telah tersenyum kembali untukmu
menyapamu ...dan membelai rambutmu yang tergerai indah
memeluk hangat keindahan kata bijakmu
dalam keheningan malam yang sepi senyap....

Kadang merdunya suara burung Camar terasa asing di relung hati
namun...kadang merdunya suara burung Kaka tua terasa indah di kalbu
mengapa suara hati terasa lain di hati yang menerpa....?
itu semua tergantung persepsi masing-masing hati yang mendengarkannya...

Biarkanlah bunga Mawar mekar di taman hati yang terpesona
biarkanlah sang Pelangi terus berlabuh di hati yang memikatnya
agar keindahan alam ini terus berkilau dalam sanubari hati
berkibar dan melambai bersama dengan sang Bintang di angkasa

Meski terasa getar dalam desah yang menggelora
namun...rasa itu tak perlu ditambahi dengan rasa yang lain
biarkanlah berjalan dan melangkah bersama
dalam peluk sang bayu yang semilir di pagi yang indah....

Aku mengerti kata bijak yang terurai
aku mengerti bahasa indahmu yang merunai
bahwa di atas awan masih ada awan yang putih berarak...
biarkanlah awan yang di bawah tersenyum indah bersama mentari pagi yang menerpanya...
yang memberinya kehangatan pagi yang menyanjung....

Rabu, 07 April 2010

Puisi : Seulas Senyum Untukmu

Puisi: Seulas Senyum Untukmu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 08 April 2010


Seulas senyum untukmu telah kutorehkan di bibirku
untukmu yang jauh di sana
yang selalu memberiku semangat
yang selalu menantiku dalam penantian yang tersipu

Tergelitik aku untuk menyapamu di sini
dalam dunia maya yang menggapai diri
merengkuh dalam relung jiwa yang anggun
yang tersampirkan dalam rasa rindu yang menggelora

Pernahkah dirimu menyapaku dalam sentuhan bibirmu nan lembut
pernahkan dirimu mengenangku saat ku tersendiri dalam hening...
kuharap engkau selalu menantiku ...meski membias diri
namun...semangatmu selalu kugandeng dalam benak hatiku...

Memang terasa sepi saat kau tiada disampingku...
terasa ada yang hilang saat sang awan putih menyapa ku saat ku terlena
tapi..tak mengapa...mungkin waktu lain kan datang menyapaku
memberiku semangat lagi...meski kurasa masih jauh dari sapamu yang indah...

Sepoi angin nan lalu telah menyentuh ku...
mengajakku untuk memeluk anganku tentang bayang dirimu
yang tak pernah kusampirkan dalam relung hati yang menanti
bersama deburnya ombak di laut yang berkejaran dengan ikan-ikan kecil yang manis...

Senyum indahmu telah menghiasi seluruh sendi jiwaku
yang tak kan mungkin tergadaikan oleh sang waktu
yang mencolekku saat ku terlena dalam senyap...
menatap wajah cantik...bunga mawarku yang terindah...

Jagalah jemari hati ini dalam peluk hangatmu...
jangan kau gantikan dengan yang lain...
yang mungkin juga menantimu ...saat kau terlena dalam lelap...
karena...hatimu ...hanyalah untukku...yang ada di sini...di kejap matamu...

Puisi: Rasa untukmu

Puisi: Rasa untukmu...
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 08 April 2010


Sudah lama aku memperhatikanmu...
sudah lama ku pendam rasa ini ...untukmu...
namun ..tak jua terucap kata untuk itu...
meski kau ada di hadapanku...di depanku...

Aku sudah lelah untuk menyimpannya...
aku sudah letih untuk merasakannya...
akankah kubuka rasa itu untukmu...
saat kau ada di depanku...menyapaku...?

Tak ada keberanianku untuk itu...
aku terlalu takut untuk melangkah lagi...
rasa yang pernah menyentuh relungku
rasa yang pernah melukai hatiku....

Mungkinkah ...dikau mau mendengarkanku...
mau merasakan rasa itu yang kutujukan untukmu...
aku tak mau berspekulasi jauh...
spekulasi yang membuat diriku makin jauh dari asa ku...

Biarlah rasa ini kupendam dalam-dalam...
jauh dari rasa egoku yang menghiasiku...
jauh dari relungku yang terdalam...
kukubur dalam sepinya rasa diri ini...

Jauh sudah ku melangkah mendekatimu...
namun...rasa ini tak pernah kau tanyakan padaku...
rasa yang seharusnya aku utarakan padamu...
namun...aku tak berani ...daku takut melangkah lagi...

Ah...sudahlah...
biarlah rasa ini jadi kenangan terindahku ...
rasa yang tak perlu aku ungkapkan padamu...
biarlah daku mengalah..dan pergi dari jauh darimu...
dari rasa inginku padamu yang kudamba selalu....

Puisi: 08 April 2010

Puisi: 08 April 2010
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 08 April 2010


Terima kasih ya Tuhanku...
Engkau telah memberi kami kebahagiaan
kebahagiaan yang tiada terkira
yang kini...makin kurasa keindahan itu...

Gunung, Lembah dan Ngarai telah kami lalui bersama
semuanya telah memberikan kami rasa syukur kepada-Mu
betapa Engkau telah memberikan kami Anugerah yang terindah
untuk kami ...yang selalu berdoa untuk-Mu...

Ganasnya Laut, derasnya sungai dan gemuruhnya ombak telah kami hadapi bersama
semuanya memberikan rasa hikmah yang luar biasa
yang membuat kami merasa kecil dihadapan-Mu...
kami bersyukur dapat melalui semuanya ....karena pertolongan-Mu...

Kami menangis bersama ...saat kami tak mampu mengatasinya...
kami berdoa bersama...saat kami telah lelah dalam ketiada berdayaan diri...
namun.. karena pertolongan-Mu jualah...
akhirnya ...kami dapat bernafas lega...
Pertolongan-Mu telah menyelesaikan semuanya itu...

Kini...dengan rasa syukur kami mengucapkan terima kasih kepada-Mu...
rasa yang teramat bergetar saat kami panjatkan kepada-Mu...
rasa yang kami ungkapkan dalam bait kata yang terindah untuk-Mu...

Terima kasih ..untuk-Mu...Tuhanku...
karena kehendak-Mu...,kami dapat mengarungi bahtera angkasa kami
dengan layar yang terkembang lebar...
yang semua ini ...karena bantuan dan pertolongan-Mu ....kepada kami...

08 April 2010 ...waktu yang terindah...
genap 17 tahun kami mengarungi angkasa....terbang melayang bersama
merengkuh asa ...menggapai asa...nan jauh di angkasa...
meraih bintang dan memeluk Pelangi yang berpendar...

Hingga kini... kami dapat merengkuh kebahagiaan bersama
tersenyum bersama...dan berdoa bersama....
melangkah dan berlari bersama...dalam keceriaan yang menawan hati...
dalam naungan perlindungan-Mu... yang Maha Kuasa..., amien...

Puisi: Kemilau Langit

Puisi: Kemilau Langit
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 07 April 2010


Kemilau langit telah mematahkan rasa asaku
rasa yang pernah kupendam dalam diri ini
rasa untuk selalu bersamamu selalu...
namun...kini tak lagi terkuak dalam diri...

Terus kucoba untuk melangkah bersamamu
namun...ada rasa kelu yang terhampar di dada ini
yang menutup semua pori-pori rasa ini
yang tak kan bisa kuungkap dalam dunia maya

Entah kenapa rasa ini terus membayangiku
padahal daku berusaha untuk melupakan semua ini
namun...semakin kutinggalkan...rasa itu makin menghiasi diri
menyentuh dan meresap dalam relung dada yang terkuak ini

Aku hanya bisa mendesah...saat senja mulai mendekatiku
merengkuh dan merangkul diri yang termenung diri
menutup semua rasa indahku yang pernah menyentuhmu
yang kini...tinggal kenangan dalam keterpasungan diri

Sudahlah...biarlah rasa ini berlalu dariku
agar daku tak mengenangmu lagi...
agar dirimu bebas terbang seperti dulu lagi...
saat daku mengenalmu pertama kali....

Tak usah dikenang lagi diriku ini...
semuanya telah kembali pulih seperti sedia kala...
seperti yang kau inginkan ...
seperti yang kau harapkan...

Lepaskanlah beban diri ini bersama semilirnya sang bayu...
diri yang pernah bersama mu...
berlari dan saling berkejaran dalam cerianya langit yang membiru
saling menyapa dan saling merengkuh kata....

Daku kini tak bisa lagi tersenyum ceria bersama dirimu
yang kini...telah bersama sang bintang di angkasa
yang saling mengasihi ....
yang saling menyayangi....

Biarkanlah rasa ini berlalu dari tatap sorot matamu yang indah
yang selalu memandang keindahan dari rasa diri
yang pergi mencari asa dalam kemandirian
mencari cahaya keindahan yang pernah hilang dari diri ini
yang 'kan kutemukan...dalam kehangatan mentari pagi yang menjelang....

Senin, 05 April 2010

Puisi: Temaramnya lilin yang redup

Puisi : Temaramnya lilin yang redup
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 06 April 2010


Keinginanku sudah jelas kuutarakan padamu
yang sudah memendam rasa rindu yang bertahun
yang tak kan pudar oleh kuas sang Pelukis
dan tak kan hilang tertelan kabut putih yang mengikis

Apakah aku harus kembali mengutarakannya kepadamu...
kalau itu hanya akan membuat luka di hatiku
yang pernah kunyatakan kepadamu...saat kau memandangku
saat kau memberiku waktu untuk membuka hatiku....

Sudah...sudahilah rasa sesal ini...
rasa yang tak kan mungkin kembali berpijar lagi...
rasa yang pernah kemilau dalam angan diri ini
rasa yang akhirnya tak kan dapat membias dalam dirimu...

Mungkin...aku harus mundur dari asaku yang melelahkan...
mungkin...aku harus merelakan asaku pergi ...bersamamu...
yang tak kan kembali lagi ...bersamaku...
yang kini...menjauh dari rasa itu lagi....

Kusadari....
semuanya adalah permainan kata hati ini...
hati yang terlalu ingin menggapaimu...
yang ternyata...hanya angan yang melayang pergi...
entah kemana....

Aku tak tahu...
kemana daku harus melangkah lagi...
karena dirimu kini...telah pergi...
bersama sang bayu yang menggandeng keinginan hatiku...
untuk selalu bersamamu....

Kutatap sang Mentari yang tersenyum indah padaku...
sinarnya telah menghangatkan kembali rasa percaya diriku
meski ...aku tak bisa bersamamu lagi...
namun...ku tetap mengenangmu selalu....
sebagai bunga mawar yang pernah menyentuh relung hati ini...
hati yang pernah ada di hatimu....saat itu...

Debu pasir terus berayun lirih
menguap rasa yang pernah ada di diri ini
melangkah pergi menjauh dari sanubari hati
yang pernah menatap lembut keindahan kata darimu...di sini...
di peraduan hati yang tersandar lirih dalam temaramnya lilin yang redup...

Puisi: Malam mulai rintik

Puisi: Malam mulai rintik
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 06 April 2010


Malam mulai rintik turun dari singgasananya
memadu janji dengan sang rembulan di pucuk Pinus
menggapai asa yang terukir indah di hati harapan
menatap lembut pada sang kabut malam yang tersipu malu...

Keheningan malam terasa bagai senandung lagu yang harmonis
merindu dan melelapkan bagi sang Pelangi yang terlena
membuai angan yang melayang terbang menepi
menyejukkan hati yang dilanda kegundahan rasa

Nada irama kata yang kau sampirkan di relung hati
makin mempesona rasa hatiku yang dilanda kepasrahan
pasrah akan ketulusan sikapmu yang lugu...
pasrah akan keinginanmu yang menggebu ...padaku...

Waktu terus menapak jejak yang tak terhapuskan
menatap sang Mentari pagi yang turun menyapa lembut
pada sang embun pagi yang ingin kehangatan rasa
rasa akan tegarnya hati dan kokohnya jiwa yang simpatik
membuai angan dalam semilirnya rerumputan pagi yang ceria...

Tatapan lembut sang Awan meruntuhkan relung hati ini
membuyarkan lamunan sendu yang tertutup kelabu
membangunkan asa yang tersemai lirih dalam getar merindu
mengangkat jejak asa yang tersentuh keinginan hati
untuk selalu bersama ...denganmu....selamanya...

Hati ini tak kan bisa membohongi diri
rasa ini tak kan bisa melupakan kerinduan diri
terus merayap perlahan namun ...pasti...
menelingkupi keinginan untuk selalu dekat denganmu...

Mengapa rasa ini selalu mengikuti diriku...
kemana pun daku pergi...melangkah...
membayang rasa yang tak tergapai...
meski luruh...namun..ketegaran hati selalu kusanjung...
agar tidak terputus dengan asa yang menghentak ku...

Tak kan kubiarkan anganku melayang ...terbang..
tak kan kubiarkan asa ku luruh dalam semai rerumputan pagi...
kan kuraih rasa citaku yang tertinggal
kan kudapatkan kembali rasa bahagia ku ...bersamamu...
yang pernah hilang tertelan oleh sang waktu yang melenakan ku....

Puisi: Lentera hatiku

Puisi: Lentera hatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 5 April 2010


Belahan jiwaku....
bagiku...kau adalah lentera hatiku yang terindah..
yang tak kan pudar karena tiupan sang bayu..
yang tak kan padam karena hempasan rasa letih ku...
semuanya menyala indah dalam temaramnya pelita hatiku...

Saat ku lara...kau sembuhkan luka hatiku...
saat ku sedih...kau nyalakan api kegembiraanku...
saat ku letih...kau kobarkan semangat nan tak kunjung padam
yang semuanya ...membuatku merasa semakin sayang padamu...

Belahan hatiku....
mengapa kita baru berjumpa saat siang sudah menjelang
saat sang mentari sedang teriknya di hamparan hatiku
tapi....itu tak memadamkan rasa sayang ku padamu...
yang selalu menerimamu ...apa adanya...

Separuh jiwaku....
semakin hari ...rasa sayang ini semakin berkobar dalam jiwaku...
kini...semakin kurasakan api kasmaran menyala dalam sepinya hatiku
yang jauh dari rasa sentuhan bunga mawar jemarimu
yang kini...kurasakan ...makin membara dalam peluk hangatmu yang erat...

Kemilau hatiku...
bukalah pintu hatimu lebih lebar lagi...
agar daku dapat memasuki relung hatimu yang terdalam...
agar kutahu...apakah dirimu pun ...sayang padaku...
atau..hanya anganku saja yang membara di pelupuk mataku...

Mungkin...pertemuan ini membawaku ke danau sepimu
yang lama tak tersentuh oleh derai air hujan yang rintik
yang tersemaikan dalam rasa penantianmu yang tak bertepi
yang kini...pudar karena kehadiranku di hatimu...

Permata hatiku....
Apakah di hatimu...masih ada cinta untuk ku...
apakah di dirimu masih mengharapku untuk bersanding denganmu...
yang dulu ...tak pernah ada di dalam hatimu yang tersendiri...
yang kini...kucoba untuk membuka pintu hatimu ...untuk ku...

Aku merasa...kau adalah pilihan jiwaku...
yang tak pernah kuimpikan dalam bayang mimpiku...
namun...dalam alam kehidupanku...kau hadir dalam sesaat...
saat sang Pelangi tersenyum kemilau untukmu...menggapaimu...

Berilah daku ..sentuhan cintamu yang tulus...
agar daku dapat memandang dunia ini bagaikan sorga untuk ku...
yang akan selalu kujaga kehormatan dan kesantunan ini...
untuk kita berdua...kini..hingga akhir nanti...selamanya...

Puisi: Kubiarkan rasa ini

Puisi: Kubiarkan rasa ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 5 April 2010

Kubiarkan khayal dan anganku berlari kesana kemari
terlepas dari raga yang terbujur pasrah
bergandeng tangan dengan sang impian
yang tersenyum mempesona hati indah

Kubiarkan anganku meraih jemari hatimu
yang tersendiri dalam sepi
yang terkulai dalam lelahnya hati yang membisu
mengusap tangis dalam relung yang merindu

Kubiarkan impian ini terus berlari mengikuti bayang indahmu
mengikutimu ...kemana dikau pergi...
menggandengmu saat kau hendak jatuh di peraduan
dan memeluk hangat jemarimu yang mendamba sentuhanku...

Kubiarkan daku terlena dalam kepasrahan hati
yang mengetuk pintu hati yang tertutup rapat dan membisu
memendam rasa sunyi dalam diri yang tergadaikan
memacu semangat untuk terus melangkah berderap...

Ini kah rasa yang kau inginkan dariku...?
inikah kehangatan jiwa yang ingin kau sentuhkan padaku...?
agar daku terlelap dalam impian yang menyilaukan ku...?

aku tak ingin ini membungkus perisai jiwaku dalam-dalam...
maka ...kubiarkan daku luruh dalam dekap angin yang menderu
yang bersenandung irama lagu .....a time for us...
yang selalu kudengarkan saat kubuat puisi untuk mu ...seorang...

Kubiarkan dirimu bernyanyi untuk ku...
kubiarkan daku ...terlelap dalam peluk erat kehangatanmu...
kubiarkan dirimu menatap lembut sorot mataku yang sayu...
agar daku bisa merasakan sentuhan indahmu di kalbuku...

Kubiarkan semuanya berlalu bagaikan semilirnya sang bayu...
dan aku..tak ingin...ini hilang dari ingatanku...
yang hanya sekejap mata saja kurasakan rasa itu...
saat kau meremas jemariku dengan sentuhan rasa yang terindah bagiku...
rasa yang kan kukenang dalam impian yang terindah untuk ku....

Puisi: L e l a h

Puisi: L e l a h
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Yogyakarta, 4 April 2010

Saat senja mulai temaram dalam cahayanya...
saat itulah diriku mulai menidurkan diri
terlelap dalam letihnya hati yang pasrah
terkulai lelah menanti hari esok nan ceria...

Saat kudengar alunan suara merdumu...
aku tak bisa tergerak lagi 'tuk melangkah
tak bisa lagi lari dalam cerianya hati
semuanya telah pudar dalam kemilaunya lentera hati....

Debur ombak telah lelah bergemuruh di dada
hempasan batu karang telah luluh dalam keheningan hati
terasa sunyi saat kuberhening diri
dalam redupnya lilin hati yang mendinginkan sukma

Alam terasa menangis saat mentari lelah berpijar
kicau burung berhenti merajuk saat sang awan tertunduk luruh
menepi dalam keheningan senyap...
memisah kata dalam beragam kalimat yang tak terjawab....

Gemericik suara air yang mengalir di danau
telah mengusik keheningan jiwaku
yang lelah menatap diri dalam bercermin
meniti lembah kesunyian yang merasuk sendi relungku
memimpikan bayang indahmu yang terbang lepas ....bebas... dariku...

Himpitan di dada ini mulai terurai ...terlepas
satu persatu melangkah pergi menjauh
satu persatu berlari mengikuti arah angin
mencari pesona diri yang tergadaikan asa yang berpaling....

Rabu, 31 Maret 2010

Puisi: Persahabatan kita

Puisi: Persahabatan kita
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 31 Maret 2010


Semangat hidupmu amat kukagumi
semangat belajarmu terus memantul dalam diri indahmu
membuat daku makin menggeliat terpesona
oleh daya pikir dan tata lakumu

Mungkin...persahabatan ini hanya ada di sini saja
dalam dunia maya yang mengambang
yang tersusun dari kata mutiara dan kata bijak
yang anggun dan mempesona pembacanya....

Tak perlu kita bertaut impian lagi...
karena kau telah mendapatkan impianmu
yang lama kau cari dalam keheningan semangatmu
yang tak kuperoleh dalam diri ini ...yang tersendirikan...

Aku mengagumi akan pesona kata bijakmu
namun...kekagumanku kuharap hanya 'kan terukir di sini saja...
dalam dunia maya yang melingkar tercermin...
yang tanpa dapat kita pertautkan di dunia nyata...
dunia yang penuh dengan gelora yang membara....

Persahabatan kita....tetaplah seperti daun pisang
yang segar dan bermanfaat bagi semua hati
tanpa perlu ada rasa sang Pelangi yang kemilau
yang 'kan memudarkan dan mengaburkan makna persahabatan....

Biarlah rasa sendiri ini menyelimuti diri ini
biarlah daku tersendiri dalam rasa sepi...
karena ini memang duniaku yang kuimpikan...
dalam keheningan yang membahagiakan....

Mungkin...kau kan berpikir lain tentang diri ini...
tapi...itu tak perlu kau risaukan lagi...
karena ini yang terbaik menurutku....
dalam persahabatan yang tanpa ujung pangkal....
tercenung dalam pusaran kata ....tanpa kata yang merindu....

Memang hati ini kadang terusap oleh dinginnya embun pagi
namun ...rasa ini segera kubuang jauh dari mata hati ku
yang tak lagi bisa memilih jarak pandang hati
maka...kubiarkan rasa ini lepas dari hati indahmu...

Saat terindah dalam hidupku....
adalah saat daku dapat menulis kata indah dalam tuts komputer
yang menampakkan senyum indahmu di pelupuk semangatku
yang terus bergayut mesra dalam peluk hangatku yang membara
meski ku sendiri dalam kesenyapan yang melingkup diri...
namun...aku bahagia...seperti rasa bahagiamu saat kau dapatkan impianmu....
yang tak kan dapat kugadaikan dalam rasa rinduku....selamanya....

Puisi: Di Pantai yang tak bertepi

Puisi: Di Pantai yang tak bertepi
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 31 Maret 2010


Mentari pagi telah melangkah hadir
menghampiri embun pagi yang dingin
mengusap lembut dedaunan hijau yang segar
membelai hangatnya rerumputan yang tumbuh ceria

Hati ini telah merajuk asa
tersipu dan manja memeluk diri
meraih keindahan yang mempesona
terurai dalam keheningan yang mengggapai

Senyum cantikmu telah mengibarkan bendera semangatku kembali
meraih semua khayal dan anganku yang terbang melayang
menyatu dalam kelembutan yang menawan
mengkristal dan membeku ...merajut kerinduan diri

Untaian mutiara kata telah kuperolah darimu
semangat 'tuk terus melangkah ke arahmu telah kudapatkan
meski samar kudapatkan rasa sentuhan darimu
namun...itu sudah cukup bagiku untuk terus melangkah maju...

Memang ....khayal ini semakin berputar dalam lingkaran diri
membuat diriku semakin bergelora dalam rasa ini
rasa yang semakin membungkus kalbuku
menepis rasa sepi yang lama kutorehkan di dada
hilang tanpa rasa sunyi yang menghimpit lagi...

Kenapa diri ini terpasung dalam asmara yang membara
mengapa hati ini terus berpijar dalam pusaran merindu
yang dulu selalu kuabaikan dan kujauhi ....
agar tak tersentuh oleh rasa yang kupendam erat-erat....

Kini ...kubiarkan rasa itu berlari sendiri
terbang melayang dalam angan yang lepas
tanpa sandaran hati yang meluap riuh
kubiarkan terlena dalam kesendirian yang tersampirkan....

Seandainya diri ini masih seperti Pelangi yang berpendar
yang kemilau dalam cahaya yang temaram...
mungkin... daku kan meraih jemari impianmu
namun...Pelangi itu kini tak berpijar lagi....dalam sepi...

Rasa ini sudah lelah untuk berlari lagi
seperti saat rerumputan masih menghijau
yang ceria dan bersemangat melaju
namun...rasa ini telah luruh dalam pasungan diri....

Tetaplah dirimu bersemangat...
biarkan daku tersendiri dalam sepi
agar senyum indahmu bisa kutatap dalam kebanggaan diri
yang tak kan pernah hilang dalam relung kalbuku....

Biarkan daku jauh dari dirimu...
mungkin...ini yang terbaik bagiku ...juga bagimu...
agar Pelangi dan mentari tetap bersinar ceria
seperti saat burung Camar terbang melayang tinggi...di pantai yang tak bertepi...

Jumat, 26 Maret 2010

Puisi: Debur Ombak

Puisi: Debur Ombak
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 26 Maret 2010


Debur ombak terus mengayun lirih
menebarkan buih-buih putih yang berlari kencang
mengejar sang waktu yang menghempas batu karang
dalam kesendirian yang berdiri tegar menantang....

kekokohan batu karang telah membuat sang laut terkagum
tanpa pernah mengeluh dan berputus asa
terus berdiri kokoh menatap sang laut yang berharap
agar sang batu karang bergeser dari terpaannya...

Warna biru air laut telah meluruhkan sang ikan kecil
yang berenang dalam keceriaan yang terukir
menari dan menyanyi bersama sang kura-kura laut
yang saling berlari dan berkejaran riang gembira

Terumbu karang meniupkan terompet airnya
agar sang air terus menari bersamanya
saling bersentuhan dalam kemesraan alam
saling berjanji untuk sehati bersama hingga akhir nanti

Semilir sang bayu di atas permukaan air terus menggayut perlahan
menggoda rumput air dan buih ombak untuk tersenyum lepas
melepas rasa penat dalam lelahnya
yang menghempas diri dalam kesejukan yang menerpanya....

Keheningan di atas air laut terasa syahdu...
mengalunkan kesenyapan yang menggelora
menuangkan rasa rindu pada sang pantai yang menanti
dalam kerinduan yang mengharap kehadiran buih ombak di tepiannya
'tuk saling berbagi rasa kerinduan yang menggelora....
'tuk saling bersentuhan dalam debur ombak yang menghempas lirih...

Puisi: Paku Waktu

Puisi: Paku Waktu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 26 Maret 2010


Sahabatku.....
Lama sudah kita tak bersua dalam cerianya angin pagi
lama kita tak menemui sang mentari siang nan cerah
dan lama pula kita tidak saling memandang sang dewi malam
yang menanti kehadiran kabut putih yang membayang...

Terasa keterdiaman ini menjadi paku waktu yang membisu
hening tanpa nyanyian sang burung Murai di pelepah dedaunan
yang bersenandung nyaring tanpa rasa ragu ...
menatap sang awan yang tersenyum manis padanya....

Kehampaan udara terasa menyengat dalam dada
membasahi rongga kalbu yang tercenung diri
menguatkan nada-nada irama yang bercermin sutera
menautkan bait-bait lagu yang bersolek indah
dalam keharmonisan suara yang mengalun merdu...

Irama nada langkah kehadiranmu telah mulai kurasakan
menyentuh perlahan dalam relung hatiku yang mengagumimu
meniti buih ombak laut yang tergerai buyar
menghentikan langkah lamunanku dalam melangkah ke arahmu

Kehadiranmu telah membangunkan mimpi indahku pada bayangmu
menorehkan senyum manis yang lama tak terpatri dalam dadaku
membuat nuansaku sejenak menghilang ...berlalu...
menembus ujung jemari hatiku yang terhanyut karenamu...

Rambutmu yang tergerai indah telah melemahkan sendi jantungku
meluruhkan keegoisanku yang memupuk kasmaran yang terpana lirih
menantikan sejenak pesona dirimu yang terabaikan
merengkuh jiwa kerinduan yang menghampar di pelupuk mataku
dalam keindahan rona wajah yang menawan hati ku...
yang dilanda rasa sayang saat memandang dirimu...

Sahabatku....
Hati ini sudah terpaut erat dalam dirimu
tak lagi tergapai rasa asa yang merajut
tak lagi ada luka di dada yang mengalir...
yang ada rasa bahagia bisa memandangmu...
dalam rasa indah yang membayang mimpi-mimpi elokku...

Kamis, 25 Maret 2010

Puisi: Berharap

Puisi: Berharap
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 25 Maret 2010


Kenangan lama kembali mengusik kalbuku
saat kau menyentuh rasa hati ini
yang lama terdiam dalam keterpekuran
yang lama tak bersuara lirih lagi...
hening sesaat....

Memang diri ini telah berubah...
merubah wajah pelangi menjadi wajah mentari
yang kadang tersedu...kadang terhanyut lara...
menyusuri liku-liku air yang mengalir dalam keheningan

Mungkin kau telah salah memahami arti makna ini
atau mungkin pula ...kau telah melupakan diriku
karena lama daku tak bersua dengan sang mentari pagi
lama tak mendengar sang bayu berlari semilir dalam senyap

Debur ombak telah lama hilang dari ingatanku
lambaian pucuk pinus pun telah lama tak kupandangi lagi
semuanya terasa asing dalam keterpasungan yang sepi
melenggak lenggok dalam keterdiaman yang panjang...

Kuharap kau mau menatap sang Pelangi yang berpendar
menengok lerang persawahan yang mulai menguning
atau memandang rerumputan hijau yang mulai segar kembali
diterpa sang embun pagi yang turun rintik dalam kesejukannya...

Hati ini telah lama memendam rasa diam yang luruh
hati ini telah membeku dalam dinginnya warna dedaunan
kubiarkan terlena dalam kepulasan yang menjemukan
agar kudapatkan rasa bahagia dalam diri yang terdiam sepi...

Tak ada lagi senandung rindu di dada ini
karena dirimu telah lama tak menyentuh kalbuku
karena rengkuhanmu telah lama terlepas dari jemariku
kau biarkan daku terdiam dalam penantian sepi yang tanpa ujung pangkal...
dan ...aku hanya bisa pasrah dalam ketermenungan ...lirih...

Satu yang tak dapat kuraih dari dirimu
rasa indahnya awan putih yang berarak...
lembutnya belaian sang bayu yang menari di lengan kokohku
juga senyum mentari pagi yang menghangatkan diri
kini ...semuanya telah lenyap dari bayang mimpiku
mungkin...tak ada lagi kesempatan kedua ....bagiku....

namun..., aku tetap berharap...masih ada kesempatan kedua ...bagiku...
untuk membuktikan rasa rinduku padamu....
agar kau mau mengerti...betapa hati ini telah menjadi milikmu
meski jauh di mata...namun...terasa dekat di hati....

Rabu, 24 Maret 2010

Puisi: Rasa ini ...

Puisi: Rasa ini...
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 24 Maret 2010


Kegamangan terus merajut dalam resah
memikirkan rasa yang tak pernah pupus
memendam rindu dalam terpaan sang bayu
memanggil namamu dalam bisik lirih...

Entah mengapa rasa ini kembali berputar
mengelilingi relung hati nan tak tergapai
mencari asa yang hilang entah kemana
memutar dan menghilang...tanpa kesan...

Redup hati ini bila mengingatmu
melaju jauh dalam jangkauan rengkuhanku
menyentuh dedaunan ranting yang menghijau
diterpa sang mentari pagi nan berkerut asa

Jauh sudah ku melangkah menggapai asa
namun...tak kutemukan jua rasa itu
entah kemana rasa itu pergi dariku
apakah sejak rasa ini lelah untuk melangkah lagi...

Rasa ini terus bergelayut dalam sepi
menari-nari di pelupuk mata
merenda dalam keheningan yang menjalar
merengkuh relung hati yang terpasung rindu

Adakah rasa ini juga kau rasakan...
adakah rasa ini pernah hinggap di jemari hatimu
ataukah ...hanya rasa kangenku padamu saja...
atau kah rasa yang tak pernah menggores di hatiku...

Biarlah rasa ini mengalir sendiri tanpa ada tepinya
biarlah rasa ini bersenandung sendiri ...tanpa perlu dirigent lagi
karena itu, aku tak perlu lagi memikirkan rasa ini lagi...
karena.... rasa ini tumbuh dan lahir sendiri ....saat kau ada di sampingku...

Selasa, 23 Maret 2010

Puisi: Keheningan makin merajuk

Puisi: Keheningan makin merajuk
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Jakarta, 23 Maret 2010


Malam semakin larut...
keheningan makin merajuk
kesepian kian melanda...
namun...hati ini semakin mantap memilihmu...

Tak kuhiraukan lagi ...malam nan sepi
tak kupedulikan lagi ...dingin yang mendera
asal aku bisa bertemu denganmu
bagiku ...itu sudah obat mujarab bagiku...

Bagiku...dirimu bukanlah dewi dari khayangan...
juga bukan bidadari dari awan yang putih berarak...
namun...dirimu adalah tetap dirimu...
yang selalu kudamba dan kusayang sepenuh hati...

Tak kupedulikan hati ku yang merintih mengingatmu
tak kuhiraukan bunga lain yang menolakku...
aku hanya untuk dirimu....tiada lain lagi...
namun...aku tak tahu...apakah dirimu juga demikian...

Mungkin...ini hanyalah anganku belaka
mungkin ...ini hanya sekedar ilusiku yang melayang...
tanpa arah angin yang dapat kupegang di jemari hatiku
karena dirimu selalu menggoda dalam bayang indahmu...

Kubiarkan dirimu terus berilusi tanpa tepi
kubiarkan dirimu berdansa tanpa rasa sepi lagi...
kubiarkan semuanya berlalu tanpa perlu kubisikkan namamu lagi...
karena dirimu sudah tahu...betapa aku ada di hatimu...

Memang pernah ....kuabaikan dirimu...
memang pernah ...kutak pedulikan rona wajahmu
memang pernah ...ku tak pernah menyentuh rasa itu lagi
namun...itu dulu....saat daku merasa tak kau hiraukan...
kini...rasa itu terasa indah dalam lubuk hatiku yang terdalam...

Biarkanlah rasa ini melayang terbang ke mana dia suka...
biarkanlah sentuhan ini menyentuh relung hatimu yang terindah...
agar semuanya terasa membias dan menyentuh rasa indahmu...
saat kau kenang diriku...sebagai orang yang pernah kau kenal...
meski terasa samar dan redup dalam sanubari yang menggelora...

Ada kalanya rasa itu menyelimuti hati ini...
namun...ada kalanya pula...rasa itu hilang dari hatiku ...
entah kenapa...aku sendiri tak tahu...
yang kutahu...rasa itu kadang melayang sendiri...tanpa aku rasa lagi...
semuanya redup dan hening....dalam temaramnya jiwa yang tersendirikan...

Minggu, 21 Maret 2010

Puisi: Malam semakin larut

Puisi: Malam semakin larut
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Yogyakarta, 22 Maret 2010


Malam semakin larut berputar
menyusuri keheningan malam yang semakin pekat
menerawang kegelapan yang terasa dingin menyepi
menembus batas kehidupan yang terasa sunyi

Sepoi angin malam berhembus lirih
meneduhkan dedaunan yang berbisik perlahan
bergesek perlahan dalam tarian yang merenda biru
bersama gemirisiknya dahan dan ranting yang saling merindu

Serangga malam mulai menarikan kehidupan rutinnya
mencari sesuap nilai kehidupan yang dinantikannya
'tuk bertahan dari gemuruhnya ombak di laut
'tuk berdiri kokoh dalam gemetarnya kaki yang terunjuk lara

Batas kehidupan nyaris pudar dalam lingkaran asa
menembus nuansa alam yang berputar lirih ...mendesah
menggapai harapan nan tak kunjung datang
menyongsong sinar mentari pagi yang tak kunjung padam

Apakah hati ini masih tersentuh olehmu
apakah kerinduan ini masih kau abaikan jua
adakah jiwa yang dirasuk asmara masih menantiku
ataukah rasa ini telah terabaikan oleh sang waktu yang berlari perlahan...
hanya dirimulah yang bisa menjawabnya...lewat nyanyian kecil sang bayu...

Aku hanya bisa menunggu dalam penantian yang berharap
berharap cahaya mentari pagi kan menghangatkanku
berharap cintamu hanya untukku semata...
namun....apakah rasa optimis ini hanya ada pada diriku
tanpa bisa kau rasakan dalam keheningan malam yang semakin melarut....?

Aku tak bisa berharap banyak....
aku tak kuasa memandang sang rembulan yang tersenyum indah padaku
yang kubisa hanyalah...memandang hati dirimu yang bergetar lirih
saat kau tersenyum indah padaku....saat ku pandang dirimu tanpa berkedip...
itulah kebahagianku yang dapat kuraih saat ini...saat kau tiada disampingku...

Sabtu, 20 Maret 2010

A Time For Us

This one of our favourite songs, A Time for Us by Engelbert Humperdinck.

Puisi: Gelora Semangatku

Puisi: Gelora Semangatku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Yogyakarta, 21 Maret 2010


Gelora Semangatku ada di dadaku
langkah semangatku ada di pikiran ku...
debur semangatku ada di sorot mata indahmu
temali semangatku ada di relung hatiku yang tersenyum

Kala kudengar bisik merdumu
kala kau sapa diri yang merindukanmu
aku terperangah dan tersipu
berdegup jantungku serasa terbang melayang

Hentakan untuk terus melangkah maju ...membangunkanku
langkah beratku kian terasa ringan
saat kau rengkuh jemari hatiku di dadamu
saat kau berikan daku semangat untuk bangkit dari rasa lelahku
yang kadang terlena dan terpulaskan oleh rasa malasku yang menari...

Waktu untuk kita berdua terasa makin cepat berlalu
bayang-bayang indahmu terasa samar menghampiriku
memberiku sekutum bunga mawar yang indah menawan
memberiku seulas senyum yang membangkitkan rasa sayangku padamu...

Kini ....rasa itu makin mengkristal dalam diriku
untuk bangkit berdiri dan berlari bersamamu
melewati masa-masa terlenaku
melewati deburan ombak yang menggapai karang yang terjal di laut

Masa kini...adalah masa bersamamu
masa yang indah saat kau memandang diriku
masa yang kunanti saat ku dalam sepi yang terpasung
masa yang bertabur kerlip bintang di angkasa
yang tersenyum...untuk kuraih dan kupersembahkan buatmu ...seorang...