Sabtu, 31 Oktober 2009

Ku kan datang kekasih....

Oleh : Andin Adyaksantoro

tak terasa hari berganti bulan...
mentari pagi terus bersinar dengan emasnya...
sang rembulan pun tetap menyanyikan senandung malam...
dan sang hujan pun kadangkala berdamai dengan sang panas mentari...

aku telah bergumul dengan pekerjaanku...
dan kini aku telah mendapatkan hasilku...
yaitu kumpulan pundi-pundi emas...
yang kan kupersembahkan buat kekasihku di seberang...

segala penderitaan dan kesengsaraanku lenyap sudah...
melihat pundi emasku makin bertambah....
terlintas keinginan kekasihku...
untuk membelikan cincin kawin buatnya...

kebahagiaanku lengkap sudah...
mengingat betapa ku merindukanmu...
setelah sekian bulan di tanah rantau...
tuk mencari bekal buat meminangmu...

ku kan datang kekasih....
peluklah daku...

Teruslah bernyanyi dan menari....

Oleh : Andin Adyaksantoro


Teruslah bernyanyi dan menari...
mengikuti gerakan irama yang lincah...
mengalun merdu merayu....
melengkingkan nada-nada ceria...

dunia serasa ikut bergembira....
turut bernyanyi dan menari...
melingkarkan tangan dan mengayunkan langkah demi langkah
membentuk lingkaran yang menawan hati...

aku berhasil mendapatkan cintamu...
yang selama ini aku perjuangkan...
meski harus jatuh bangun tuk memperolehmu...
kini hatiku terasa lega dan bahagia....

Angin nan lalu...

Oleh : Andin Adyaksantoro


angin nan lalu...
sempaikan salamku pada kekasihku...
bahwa kini aku sehat dan sukses...
agar dia senang dan bahagia....

awan dan burung di angkasa...
sudah mendengar kabar ini...
dan mengatakan bahwa sebentar lagi kekasihku kan datang...
menengok dan melihat ku dalam taburan intan...

Pelangi dan mentari pagi pun juga sudah menari...
bergembira bersama datangnya sinar rembulan...
yang bersenandung lagu indah dan mempesona...
melihatku tergelak dan tertawa terbahak-bahak...

Kucoba untuk mengerti...

Oleh : Andin Adyaksantoro


kucoba untuk mengerti dirimu...
kucoba untuk memelukmu...
kucoba untuk membelaimu...
meski aku tahu, aku tak mampu untuk itu....

angan dan khayalku terombang-ambing...
antara harapan dan kenyataan...
antara rindu dan cinta...
antara sang mentari dan sang rembulan..
antara Pelangi dan sang awan yang berarak...

betapa hati ini ingin bersamamu...
namun tak satu jua pun lambaianmu...
yang mengkristalisasikan hatimu padaku...
apakah aku hanya berpaling dengan pintu yang membaja...?
apakah tidak ada lagi cinta di hatimu untuk ku...?

Tidak kah ada cinta sejati lagi di hatiku kini...?
yang telah pupus dan punah bersama palingan mu...?
aku tak kuasa untuk bersuara....
di hatiku, hanya ada satu cinta sejatiku .....
padamu, yang kini telah pergi meninggalkanku...

Aku tak tahu...

Oleh : Andin Adyaksantoro


kau memang gadis yang lincah...
yang dapat mengisi dinginnya hati ini....
yang membuatku semangat untuk berlari lagi...
mengelilingi dunia bersamamu....

cintakah aku padamu...?
tertarikkah daku padamu...?
terpesonakah aku padamu...?
atau sekedar ilusi halusku saja....
aku tak tahu...

Sampai Jumpa Kasih...

Oleh : Andin Adyaksantoro


Sampai jumpa kasih...
kudekap erat genggaman tanganmu...
kutatap mesra kelembutan wajahmu...
tersorot mata yang redup dengan air mata...
rona merah terpukau dalam bibirmu...

teriring doa kepada-NYA...
kumohonkan agar kau tetap bahagia bersamanya...
kekasih hatimu, belahan jiwamu...
hamparan permadani kebahagiaanmu....

langkahku terayun lemah...
meninggalkanmu dalam duka mendua...
antara aku dan dia...
antara cinta dan harapan...

mataku berkunang memandang mentari pagi...
yang bersinar tak bersahabat denganku...
yang menolak kehadiranku dalam dirimu...
yang berusaha meraih peluang cinta dari relung hatimu...
yang kau simpan untuk pujaan hatimu...

meski aku telah jatuh bangun menggapai cintamu..
namun, cintamu tak kan mungkin bisa berbagi ....
aku menyadarinya sejak bertemu denganmu...
namun, ilusiku tak sepadan dengan harapanku...
membuyarkan lamunan indahku pada dirimu...

saat aku harus meninggalkanmu...
saat aku tak ingin perpisahan terjadi...
di saat saat aku membutuhkanmu...
di saat cinta sejatiku mulai tumbuh padamu...
kau renggut cintaku dari hatimu yang jelita...

tak ada tangis yang harus disendukan...
tak ada penyesalan yang perlu disesali...
tak ada goresan pena yang indah lagi...
tak ada nyanyian merdu lagi padaku...

tinggalkan aku sendiri di sini...
dalam dinginnya malam .....
dalam kesunyian yang terdalam....
dalam heningnya desah nafasmu yang membiru...
dalam sepinya desah cantiknya suaramu....

Sepi...

Oleh : Andin Adyaksantoro


Sepi terasa hampa...
kosong tak terisi...
putih seputih salju...
gelap segelap malam pekat...
tanpa bintang dan rembulan...

sepi...
hening....
membisu...
terdiam...
sunyi...
sendiri...
dingin...
membeku...

Tarian...

Oleh : Andin Adyaksantoro


lemah gemulai gerakanmu...
lincah dan luwes irama kendangnya...
berpadu menjadi tarian sang dewi malam yang cantik jelita...
membawaku ke dalam mimpi indahku...
melenakanku dalam resahnya hati yang bergejolak...

lembut dan menawan gaya tari kreasimu....
mempesona pandangan mata yang terpana...
menatap indah dalam perpaduanmu....
antara tarian dan irama karawitan....
bagaikan tarian sang dewi Sinta yang penuh keanggunan...

Penari menari dengan sempurna...
menjalin kasih antara harapan dan kenyataan...
yang terbuai dalam irama tari jawa klasik....
memutar waktu ke alam khayalku....
menghentikan langkahku meraih asa ku....

tarian yang mengilhami rasa rinduku yang terpendam...
yang menggugah hati merajuk kalbuku...
mengasah ingatanku pada seorang gadis idamanku...
yang lincah, judes dan cerdas....
yang lama terpisahkan, entah dimana kini berada...

Gadisku...

Oleh : Andin Adyaksantoro

gadisku...
wajahmu cerah secerah sinar mentari pagi...
yang terbit dengan senyum riangmu....
membakar semangat ilusi dalam hatiku...
mengusir rasa duka dalam ingatanku...

gadisku....
desah suara dan tarian penamu...
teramat merdu dan indah dalam pelupukku....
menggugah hati memacu kreatifitasku...
yang lama terpendam dalam lubuk inspirasiku....

gadisku...
nyanyian ombak dan ganasnya laut...
bagaikan irama dan nada yang saling bertaut....
menjejak langkah menuju ke alam seyummu...
meraih rindu yang pernah terlepas dalam pelukanku...

Kereta Kencana....

Oleh : Andin Adyaksantoro

Kereta kencana datang perlahan...
menata langkah, menghentikan waktu....
terbuka pintu asmara, tersenyum indah dalam kenangan...
menekuk pilar-pilar jendela kehampaan....

gemerincing lonceng berdentang....
mengipas tali kedukaan hati...
membuang sauh ke pelabuhan tak bertepi...
menjemput keceriaan tak terperi....

sepasang hati yang dibakar rasa rindu....
menukar tempat dalam kesendirian...
menguak rasa ingin tahu.....
mengapa harus berjumpa....?

merenda dan meronce kaitan asmara....
melayang indah dalam dalam buaian awan putih...
melangkah menuju kisah kasih Pelangi....
berbagi kebahagiaan dalam kegembiraan....

Terbang bersama Pelangi....

Oleh : Andin Adyaksantoro

terbang bersama Pelangi.....
memutar balik arah waktu.......
menengok kenangan lama....
menepis duka tak terperi......

menjalin kasih dalam awan......
merenda butir intan kemilau.....
bertengger kisah dalam kalbu......
mendamba peluk dalam mata.....

Pelangi ku...

Oleh : Andin Adyaksantoro


warna warni indah nan cantik...
lembut dan beraneka warna...
mengitari bumi yang tersanjung...
menampakkan sinar intan yang kemilau...

Pelangi ku...
indahnya jalinan sutera yang kau rangkai...
mendampingi sang awan yang putih bersinar...
berpadu melangkah menuju kharisma...
menyejukkan sepasang hati yang beradu pandang...

Pelangi ku...
betapa anggunnya dirimu...
menyeberang pintas bagai jembatan penghubung....
antara cinta dan kerinduan...
antara hati dan kalbu kasmaran....

Pelangi ku...
ada hijau, kuning, merah, orange, dan biru ....
semuanya berpadu menjadi satu...
seperti jalinan cinta yang bertaut....
dalam sanubari hati yang suci....

Ranting bergesekan...

Oleh : Andin Adyaksantoro


ranting bergesekan menyanyikan lagu rindu buatmu...
angin menari dan membelaiku mengitari udara di langit...
menyibak kelembutan putihnya salju dalam peraduanmu...
melukiskan warna warni pelangi dalam pelukanku...

langit biru menolehku, memperlihatkan senyumnya yang indah...
menyanyi dan menarikan irama kasmaran padaku...
betapa gunung dan bukit serta ngarai pun bertepuk tangan....
melihat diriku yang sedang gembira karena kedatanganmu...

gelombang rambut dan halusnya kulitmu...
mengupas senyumku hanya untukmu seorang...
bidadariku yang baru turun dari khayangan.....
yang menari lemah gemulai menawan kalbuku...

terlena ku terlena...
memandang wajah rupawan dirimu...
memancar penuh kasih dan makna...
melupakan cinta sejatiku yang pernah hilang...

Cinta Sejatiku telah hilang...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Cinta sejatiku telah hilang...
diterpa pasir dan angin yang membiru...
yang membuat kenangan lama terpatri kembali...
dalam album kedukaanku yang terdalam...

Kau muncul dalam bayang mimpiku...
yang tak pernah kutorehkan dalam kalbuku...
menyajikan lagu kerinduan abadi....
merobek luka lama yang tersimpan di hatiku...

tak pernah ku tahu...
mengapa harus berjumpa denganmu lagi...
di saat aku telah lama melupakanmu...
saat senyumku kembali terpaut....

Senyum Mutiara....

Oleh : Andin Adyaksantoro

meski kau telah pergi dari diriku...
namun, hati dan rindumu ada di kenangku...
kau tidak bisa memungkiri ini...
meski kau mengatakan tidak padaku....

kini bukan waktunya mengulangi masa lalu...
dulu, biarlah bersama kenanganmu...
kini, biarlah dengan diriku seorang...
yang menanti keajaiban dari langit...

Rindu dan kerinduanku amat membara...
menepis luka yang pernah hinggap di hatiku...
yang lama tak tersembuhkan...
yang kini telah sembuh berkat senyum mutiaramu...

Lilinku...

Oleh : Andin Adyaksantoro


Lilinku....
redup dan nyaris padam tertiup angin...
namun, kau tetap menyala meski terombang-ambing...
antara keinginan, kemauan dan rasa harapan...

Lilinku....
meski angin sepoi, angin topan maupun badai di angkasa....
berusaha memadamkanmu....
namun, kau tetap berkelit, menghindar bahkan kadang kala kau melawannya...
meski, akhirnya kau pun tetap menyala, walau pun redup....

Lilinku....
terkadang mentari pagi dan sang rembulan tak berkawan setia...
namun, pelangi, mutiara dan berlian masih tetap menjagamu...
meski tak tahu, sampai kapan kau berdiri tegak dan tetap menyala....

Lilinku....
serahkan semua pada yang Maha Kuasa di Atas Sana...
apa pun perjalanan dan lika likunya hidup ini....
tetaplah kau sebatang lilin yang kecil, mungil dan rentan...
berhadapan dengan ganasnya ombak dan laut yang menderu...
membuatmu harus tetap bertahan, meski kau tahu itu sulit bagimu...

Lilinku...
walaupun kau berharap nyala api tetap menyala...
namun, kadangkala harapan tak sesuai dengan kenyataan yang ada...
namun, kau tetaplah bersikap tegar, dan tetap berharap....
bahwa lilinmu tetaplah menyala, meski redup....
menerangi hati yang sedang gundah gulana...

Kalau ...Jane...

Oleh : Andin Adyaksantoro

kalau Jane memanggil namamu, artinya, Tarzan akan datang...
kalau Jane berteriak, artinya, Tarzan harus segera menjemputnya dan membawanya ke atas pohon sambil berayun-ayun di antara pepohonan besar...
kalau Jane menangis, artinya, Tarzan telah melukai hatinya...
kalau Jane memandang Tarzan, artinya, Jane meminta sesuatu pada Tarzan...
kalau Jane, memegang dagunya Tarzan, artinya, Jane minta Tarzan memperhatikannya....
kalau Jane memegang tangannya Tarzan, artinya Jane minta dipegang wajahnya oleh Tarzan..
kalau Jane tertawa, artinya, Tarzan telah memenuhi segala keperluannya...
kalau Jane sedih, artinya, Tarzan kurang kreatif dalam sesuatu hal, misalnya menyanyi, menari atau yang lainnya...

Kalau wanita...

Oleh : Andin Adyaksantoro


kalau wanita tersenyum padamu, artinya dia tertarik padamu...

kalau wanita marah padamu, artinya, dia penasaran denganmu...

kalau wanita sedih padamu, artinya, dia ada perhatian denganmu...

kalau wanita tertawa padamu, artinya, dia senang padamu...

kalau wanita melirik padamu, artinya, ada sesuatu di dirimu yang menarik...

kalau wanita melihat padamu, artinya, dia ingin melihat isi hatimu...

kalau wanita ngambek padamu, artinya, dia minta disayang...

kalau wanita ntraktir dirimu, artinya dia tahu, kau lagi bokek...

kalau wanita megang tanganmu, artinya, dia minta kau pegang juga tangannya...

kalau wanita menjawab milis ini, artinya, dia ingin kau berkreasi nulis lagi...

Kembalilah...Jane...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Jane...
aku bukannya tidak mau mencarimu...
tetapi..., kau menghilang begitu saja...
tanpa pesan sama gorila, monyet atau si singa yang lagi nganggur...

Jane...
sekarang aku harus bagaimana lagi padamu...?
aku harus mulai dari mana mencarimu...?
apakah kau bersembunyi dariku...?
ini bukan waktunya main petak umpet, Jane....

Jane...
aku telah lelah dan capek mencarimu...
ikan, udang, pelanduk hingga semut pun kuperintahkan untuk mencarimu...
namun, kau tak jua menampakkan diri...
apakah kau ingin meminta sesuatu dariku, yang aku tak mampu memenuhimu...?
jangan ngambek, Jane.....

Jane....
kembalilah ke hutanku...
kembalilah ke pelukanku....
dekaplah diriku yang merindukanmu....
semua hewan di hutan sudah menunggumu...
termasuk si beruang kecil yang sering memanggil namamu, karena tidak kau buatkan lagi minuman susu padanya....
dia telah yatim piatu, Jane... kembalilah....


Tarzan, si raja hutan...

Tarzan mencari Jane (2)

Oleh : Andin Adyaksantoro

Tarzan segera tersadar dari lamunannya. Dia lalu bergegas turun dari dahan pohon yang tinggi dan besar. Dia turun melalui akar pohon yang menjulang tinggi hingga ke bawah. Di bawah, sudah menunggu macan kumbang yang langsung memperlihatkan taring dan giginya yang tajam. Tarzan hanya tersenyum saja, lalu membelai lembut kepala si Macan kumbang. Setelah itu, dia membangunkan simpanse dan si monyet, yang tertidur lelap, di terangi oleh sinar rembulan yang masih tersenyum padanya. Lalu, mereka bertiga, yaitu Tarzan, Simpanse dan Monyet bergerak cepat, melalui semak belukar, menembus kegelapan malam, sambil hidungnya mengendus-endus, menciumi rasa yang bertebaran di udara. Ini juga ditiru oleh si Simpanse dan si Monyet. Entah kenapa, Simpanse malah berbelok ke kiri, si Monyet belak ke arah kanan, sedangkan si Tarzan maju terus ke depan, sendirian. Ternyata, simpanse membau bau harum pisang yang sudah kuning masak, yang lalu diambil dan dimakannya. sedangkan si monyet, membaui bau harum buah apel yang sudah masak, lalu diambil dan dimakannya dengan lahap. sedangkan si Tarzan, tetap konsen dengan pencahariannya. Dia tetap merangsek maju dengan hati-hati, takut menimbulkan suara berisik. Ternyata, Tarzan menemukan sandal kulit Jane sebelah saja di antara rerumputan hutan, yang sudah bercampur lumpur dan tanah, karena terkena hujan di malam minggu kemarin. Tarzan lalu membaui sandal tersebut, menciumi, dan mengamatinya dengan dalam-dalam, tak terasa, dia melamun, terpekur, mengingat Jane yang entah kemana. Dia takut, Jane terkena apa-apa, atau ada masalah pada dirinya. Dia tidak rela bila Jane mengalami hal-hal yang tidak diinginkannya. Dia lalu mengambil sandal kulit milik Jane yang ditemukannya, hanya sebelah saja, lalu dikantunginya, setelah itu, dia beranjak pergi, kembali ke rumahnya di pohon yang tinggi besar. Jalannya Tarzan masih tetap lincah dan terburu-buru, seperti mengejar bayangan yang tak kan pernah teraih. Di hatinya, kerinduan Tarzan untuk bertemu Jane semakin bergelora dan menggebu. Sudah satu minggu, Jane pergi tanpa pesan pada penghuni hutan lainnya, termasuk si Kancil yang selalu menjaga Jane. Kancil telah ditegur dan dimarahinya, lain kali jangan diulangi lagi, dan Kancil mengerti, meski dia menggerutu juga, dimarahi, dimarahi lagi, bosen ah.

bersambung....

Kamis, 29 Oktober 2009

Cerita asal cerita...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Tono dan Tini adalah dua kawan yang saling jatuh cinta...
suatu ketika, Tono berkata kepada Tini, kekasihnya.. .
Tono : Tini, kalau aku jadi bulan, kau jadi apanya...
Tini : aku kan jadi kelelawarnya. ..
Tono : mengapa demikian...
Tini : supaya gambarnya seperti Batman... ada bulan dan kelelawarnya. ..

Suatu ketika Tono dan Tini piknik bersama di Danau ...
Tono : Tini, kalau aku duduk disini, di sampingmu, kau merasa bagaimana ?
Tini : aku merasa kasihan padamu, karena kau selalu mengajakku kemari, kalau tidak punya uang...

Suatu hari, Tono memboncengkan Tini dengan sepedanya...
Tono : bagaimana Tini, enak kan kuboncengkan pakai sepedaku ini...
Tini : enak apanya, pantatku senut-senut, sakit, kena besi yang sudah karatan begini...

Suatu minggu, Tono dan Tini naik sepeda gembira dengan rekan-rekan sma nya...
Tono : aku senang Tini, bisa reuni dengan teman-teman kita di SMA...
Tini : ya, kamu seneng, aku yang senep, karena pacarmu banyak di SMA ini, aku gak ada...

Suatu saat, Tono dan Tini berangkat ke kampusnya di Gajah Muda...
Tono : hai Tini, mengapa kau jalan kaki, sini bonceng sepedaku...
Tini : sory Tono, aku gak biasa bonceng sepeda, aku biasa naik ojek...

Suatu kini, Tono dan Tini berpacaran di depan kampus Gajah Muda...
Tono : Tini, aku benar - benar sayang sama kamu...bagaimana dirimu sendiri...
Tini : Tono, aku sekarang lagi senang sama kakak kelasmu itu, si Tomo, tolong kau jangan apeli aku dulu yach... cuma seminggu aja kog...

Suatu dini hari, Tono dan Tini, sedang jalan kaki, olah raga di depan kampus...
Tono : enak juga ya jalan pagi denganmu, yang lincah dan ceriwis...
Tini : aku terus terang gak enak, udaranya masih dingin dan sepi, aku takut kalau ada hansip, dikira kita sedang pacaran...

Suatu siang, Tono dan Tini sedang belajar di kampus...
Tono : wah dosennya killer dan bloon, masak aku yang juara kelas di SMA, di kasih nilai D...
Tini : dosennya itu kakakku lho, nanti kuberitahu dia kalau kau dapat nilai D... dan kau marah padanya....

Suatu Senin, saat pelajaran kursus pencak silat...
Tono : wah, tendanganmu bagus Tini, aku kagum padamu...
Tini : tadi itu bukan tendangan, tapi loncatan...gaya harimau kelaparan...

Cara Mencari Rejeki...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Cara mencari Rejeki ....

Niat
Anda harus punya niat untuk mencari rejeki, bukan malah sebaliknya, membuang rejeki. Anda bisa mencari di kantor anda sendiri maupun di tempat lain, setelah jam kerja kantor anda. Anda harus punya niat yang besar, motivasi yang agresif, inovatif dan bersaing. Karena kalau anda tidak mempunyai niat untuk mencari rejeki, maka anda hanya akan menerima apa adanya saat ini saja. Misalnya anda saat ini bergaji sekian, maka bila anda tidak ingin menambah pundi-pundi kantong emas anda, maka anda akan tetap seperti ini, bahkan mungkin selamanya. Untuk itu, apabila anda memang berniat mencari dan menambah rejeki anda, maka anda harus berusaha dengan cara memacu diri anda sendiri semaksimal mungkin, yang tentunya diawali dengan niat yang baik dan terhormat.

Ahli
Anda harus mempunyai suatu keahlian tertentu. misalnya anda seorang ahli hukum, maka anda bisa membuktikan kemampuan atau keahlian anda di bidang hukum, misalnya jadi pengacara yang benar-benar komplit atau sempurna, misalnya mampu membela kliennya hingga maksimal dan klien merasa terayomi atau terlindungi dengan pelayanan hukum anda. Anda harus menguasai bidang anda sendiri sedini mungkin, kalau perlu dengan banyak menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan anda dengan cara membaca buku-buku di perpustakaan, di toko buku, atau di perpustakaan pribadi anda sendiri, disamping sering mengikuti seminar atau lokakarya yang berkaitan dengan disiplin keahlian anda, kalau perlu bisa pula seminar yang membahas mengenai persoalan 2 hukum dan cara penyelesaiannya, atau bisa pula dengan cara berdiskusi dengan senior anda, baik di rumahnya, di kantor maupun di tempat lain yang representatif.

Belajar
Anda sebaiknya terus memacu kemampuan anda dengan cara belajar lagi, misalnya anda yang semula hanya berpendidikan setingkat Strata - 1 (S-1), coba anda belajar lagi ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Strata - 2 (S-2) bahkan kalau bisa ke Strata - 3 (S-3). Ini amat berguna bagi anda untuk menambah ilmu yang anda miliki saat ini. Disamping itu, bisa menambah pundi-pundi emas anda bila tahu anda adalah Pengacara yang bergelar Doktor / Ph.D. maka kepercayaan dia / klien terhadap anda akan semakin besar dan meningkat, dibanding apabila anda hanya bergelar S-1.

bersambung.. ..

Tarzan mencari Jane...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Tarzan, diam termenung, duduk di antara dahan pohon yang paling besar. wajahnya menengadah ke atas, ke arah sang rembulan yang tersenyum merekah padanya. Ditatapnya sang rembulan tanpa berkedip, seakan-akan Tarzan melihat wajah Jane, kekasih hatinya yagn telah pergi entah kemana, meninggalkan dirinya yang kesepian. Wajah Jane, tersenyum indah padanya, seakan mengajaknya pergi bersamanya ke langit, rambut Jane yang bergelombang di tiup sang angin malam, menambah kecantikan Jane di mata Tarzan. Tarzan lalu bergegas berdiri sambil tangannya meraih akar pohon sebagai pegangannya agar tidak terjatuh dari atas dahan pohon tersebut. Sang gorilla nampaknya sudaht tertidur lelap, juga kancil dan menjangan, hanya bunyi serangga saja yang masih menyisakan suara lagu merdunya, yang mengingatkan Tarzan, bahwa malam telah larut.
Tarzan masih juga termangu menatap sang rembulan. Dalam kegelisahannya, Tarzan berteriak... Auuuooooo. ... , membangunkan penghuni hutan lainnya, yang terbangun karena teriakan Tarzan. Namun, mereka kembali tertidur lelap lagi. mereka maklum, kalau si raja hutan baru gelisah, karena ditinggal si Jane yang pergi entah kemana...
Sang dewi malam, pelan-pelan beranjak bergeser dari peraduannya, untuk memberi tempat bagi sang bintang berlari berkejaran di angkasa. Sang kelelawar berkejar-kejaran mencari mangsanya, demikian pula dengan serigala malam yang lupa makan pagi, mencari makan di malam hari, buka puasa, barangkali.
Akhirnya, Tarzan, kembali duduk, diam terpekur, entah apa yang dipikirkannya.
Sejak ditinggal pergi oleh Jane, Tarzan, merasa semangatnya berkurang. hal ini juga dirasakan oleh si Singa,yang sering diajak berkelahi oleh Tarzan, untuk sementara waktu, bisa rileks, juga banteng yang sering adu otot dengan Tarzan, juga ikut-ikutan istirahat. Namun, si gorilla yang biasa dicarikan makan oleh Tarzan, jadi senewen, karena beberapa hari, tidak dikasih makan oleh Tarzan dengan buah-buahan, terpaksa dia mencari sendirian, naik pohon buah satu ke pohon buah yang lainnya. Singkat cerita, dengan polahnya si Tarzan, penghuni hutan, ada yang senang, namun ada pula yang tidak senang. Misalnya, si Gajah, yang tiap hari diajak jalan-jalan mengelilingi hutan, terpaksa diam di tempat, tidak bisa piknik lagi, karena kalau piknik, Gajah akan ketemu dengan Gajah betina lainnya yang cantik-cantik, yang sering melambaikan belalainya, sekarang terpaksa tutup buku dulu. Si Monyet kecil yang biasanya digendong Tarzan sambil berayun-ayun, keenakan, terpaksa, sekarang harus bermain ayun-ayunan sendiri, membuat mainan ayunan sendiri, biar terasa berayun-ayun dengan Tarzan di bahunya.

Bersambung.. ..

Mengapa...

Oleh : Andin Adyaksantoro

mengapa harus tersenyum, bila kau bersedih...

mengapa harus bersedih, bila kau bersenang hati...

mengapa harus tertawa, kalau kau gundah hati...

mengapa harus menangis, bila kau tertawa...

Terkadang...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Terkadang apa yang terlihat, tidak seperti tampaknya...
terkadang pula, apa yang tak terlihat, nampak seperti ada...
namun, apa yang terlihat, belum tampak pula...
tetapi, yang tak terlihat, akan nampak jua...

Kalau memang dia menyenangimu...

Oleh : Andin Adyaksantoro


kalau memang dia menyenangimu...

sambutlah dia, seperti kau menyambut sang mentari pagi...

yang terbit di pagi hari bersama sang embun ....

buatlah dia bahagia, sebahagia hatimu saat ini...



kalau dia menjauhimu...

buatlah dia mendekat padamu...

seperti kau mengejar bintang di angkasa...

yang tersenyum bersama sang rembulan...

Jangan kau sakiti hatinya....

Oleh : Andin Adyaksantoro


jangan kau sakiti hatinya...

karena dia sudah terluka parah...

sembuhkanlah dia dengan senyumanmu...

yang semerbak dan seharum melati...



meskipun kini dia lemah...

namun dia tetap tegar menghadapi ganasnya ombak...

dan deraan air laut yang pasang...

dia kan tetap menatap lembut hatimu...

yang selembut kapas dan sesejuk angin malam...

Berpikirlah dengan hati...

Oleh : Andin Adyaksantoro



berpikirlah dengan hati...

tersenyumlah dengan nuranimu...

janganlah kau tinggalkan dia...

jujurlah pada hatimu yang terdalam...



jika kau merindukannya...

tataplah matanya...

tinggalkanlah kenangan lama...

cobalah kau mengerti .....

Terlampau sering...

Oleh : Andin Adyaksantoro


terlampau sering kau buat dia merindukanmu...

tak pernah kau tahu betapa dia menyayangimu...

sang dewi malam pun menjadi terjaga dari tidurnya...

saat kau tarikan pena halus di pelupuk matanya...

Lembayung Senja...

OLeh : Andin Adyaksantoro


Lembayung senja mulai menggeliat...

meredup sayu menepis kelam...

memancar sukma menebar kalbu...

mengejar bayang tak terperi....



merona merah menunduk malu...

terucap kata menukik senyum....

terukir nama pelepas rindu ....

berpeluk kasih menjerat sayang ...

Jujurlah padaku...

Oleh : Andin Adyaksantoro

tampak kegelisahanku membuatmu resah...
kau segera menarik tanganku dan memelukku...
kau berikan perlindungan hati padaku...
hati yang dingin dan membeku....

kau tatap wajahku dengan lembut...
tampak tarian mesra bergayut di matamu...
mengalir air mata jatuh ke tebing pipimu...
merona merah, tertunduk malu...

lambaian pohon beringin meneduhi kita...
kau ucapkan kata mesra padaku...
dari bibirmu yang mungil dan tipis...
kau sayang padaku... dan tak kan pernah meninggalkanku...

sepoi angin menidurkan mimpiku...
melenakanku dan meninabobokan ku...
membuatku tak bisa bernapas....
betapa indah kata yang kau ukir di hatiku...

betapa sering aku harus terpekur...
melamun dan termenung...
mengingat betapa dalamnya aku menerawang jauh...
menyeberang pulau dan melawan ganasnya ombak laut...
untuk mendapatkan kata sayang darimu...

jujurlah padaku....
senyumlah padaku...
kan kukenang dalam mimpiku...
yang tak kan pernah pudar selamanya....

Yang merindukanmu...

Oleh : Andin Adyaksantoro

saat tarian penaku terhenti...
kau datang dan memelukku...
membelaiku dan membisikkan kata mesra...
betapa kau menyayangiku....

kupeluk dirimu dengan eratnya...
betapa aku pun menyayangimu...
seperti saat ini....
yang merindukanmu....

Selasa, 27 Oktober 2009

Jangan kau buat aku bersedih...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Janganlah kau buat aku bersedih...
buatlah aku tersenyum selalu...
meski pelangi dan hujan tak bersahabat padaku...
buatlah aku selalu merindukanmu. ...

janganlah kau sakiti hatiku lagi...
meski itu pernah kau lakukan..
tapi, itu sudah kumaafkan...
jangan diulangi lagi....kasih. ..

kudambakan cintamu...
kucoba untuk mengerti akan dirimu...
meski kau selalu mengingkarinya. ..
namun, aku tetap berusaha merindukanmu. ..

janganlah, bintang dan awan menghalangi kerinduanku padamu...
diriku selalu menyediakan waktu untukmu...
di hatiku, di mimpiku.. ..
yang selalu menyertaiku dalam keheningan malam....

Biarkanlah aku sendiri...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Terlampau sering kau tinggalkan daku sendiri....
terlampau sering kau buat diriku tak berdaya akan pesonamu...
apakah aku terlalu mencintaimu. ..
sehingga aku seakan tak berkutik bila bertemu denganmu....

senyummu membuatku selalu bermimpi tentangmu...
selalu ingin dekat denganmu...
tak peduli bagaimana dirimu terhadapku...
namun, mengapa engkau tak pernah pedulikan aku....
apakah aku bukan sosok yang kau inginkan....?
aku tak kuasa bersuara di depanmu....

tinggalkanlah aku sendiri ....
biarkanlah aku bergulat dengan batinku, nuraniku...
yang merasa tak pantas berdampingan denganmu...
yang banyak dipuja oleh banyak hati...
biarkanlah aku sendiri... , tinggalkanlah aku....

meski aku membawakan bulan dan bintang di tanganku....
untuk kupersembahkan buatmu seorang...
namun, engkau tak pernah mau merajutnya dalam mimpiku...
membuatku terbawa arus gelombang laut yang deras...
yang mencampakkan ku ke pantai tak bertepi....
yang membuatku lupa akan senyummu...

biarkanlah aku sendiri....
tinggalkanlah aku yang telah lelah memohon kepadamu...
biarkanlah aku bersua dengan lembutnya salju...
biarkanlah angin surga bertiup untukku...
yang membuatku terlena dalam kerinduan hampa...

mungkin kau bukan cinta sejatiku...
yang kudamba dalam rajutan impianku...
biarkanlah aku sendiri...
melepaskan anganku dalam pelana cinta...

Minggu, 25 Oktober 2009

Tetap bertegur sapa....

Oleh : Andin Adyaksantoro

kau nampak cantik dengan gayamu yang lincah itu...
kadang kau memakai kacamatamu yang indah, yang kan menambah cantiknya dirimu...
kulitmu putih, halus dan licin seperti batu pualam...
rambutmu yang tergerai sebahu, mengingatkanku akan dirimu semasa masih remaja dulu...

dulu, kau kuperkenalkan dengan teman-teman sekuliahku...
maksudku, agar mereka mendukungku dalam mendapatkan dirimu...
namun, kenyataannya, mereka lah yang malah menepikanku dari dirimu...
sehingga kau berpaling dariku selamanya....

kini, baru kusadari....
bahwa kau pun sebenarnya merindukanku waktu itu...
namun, tidak bisa kau ungkapkan, karena melihat kawanku yang selalu di sisimu...
kau lebih mempererat tali silaturahmi dengan kawanku daripada diriku...

masa lalu, biarlah jadi kenangan...
kini aku dan kau baru menyadarinya...
bahwa kita dulu tidak berani mengutarakan isi hati masing-masing...
karena kau dan aku saling menjaga egoisme dan gengsi yang kolot...

sekarang kita bersahabat baik...
masing-masing sudah mempunyai tujuan hidup sendiri-sendiri...
tak ada yang perlu disesali dan disalahkan...
semuanya harus berhati lapang dan berjiwa besar....

teman-teman kita pun sudah pada mencari lika liku hidupnya sendiri...
tak ada lagi kabar angin yang membawanya kemari...
biarlah awan seputih salju dan berarak bersama burung-burung di angkasa raya...
asal mentari pagi dan pelangi tetap bertegur sapa dengan riangnya...

Bidadariku...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Sorot matamu yang sayu telah merontokkan jantung hatiku...
tak berdaya aku menatapmu...
kau memang cantik dan ayu...
seperti bidadari dari kayangan yang turun tuk menemuiku...

wahai sang bidadariku...
apakah kau memang benar-benar mencintaiku...
ataukah hanya sekedar memainkan kata-kata saja...?
agar aku terlena dan merindukanmu...?

wahai bidadariku yang ayu...
ungkapkanlah isi hatimu padaku...
kan kutunggu dan kudengarkan dengan penuh bijak...
meski angin malam menghalangiku, namun suaramu tetap terdengar merdu di telingaku...

bidadariku...
malam ini, aku begitu bahagia mendengar bisikan derai angin nan lalu..
yang mengabarkan, kau merindukanku...
merindukan kedatanganku, merindukan tawa dan ceria ku...
yang lama tak kuperdengarkan...

bidadariku...
tunggulah aku, dan nantikanlah aku dalam mimpimu...
aku kan datang menemuimu...
meski dalam alunan guratan penaku yang berbentuk coretan puisi cinta...
namun, kau tetap di hatiku...

Kasih, tunggulah diriku....

Oleh : Andin Adyaksantoro

saat sang mentari menapak ke peraduannya dengan perlahan..
kalbuku terasa melayang, menerawang jauh ke sana, ke tempatmu berada...
sedang apakah kau di sana, kasih...
apakah sedang menulis surat buatku di sini...

pikiranku terhanyut seperti air yang mengalir...
mengambang dan mengembang menyusuri sungai-sungai yang deras airnya...
melewati awan-awan yang berarak, meniti pelangi yang indah mempesona...
tuk bertemu denganmu, sang kekasihku yang tercinta...

kudapati dirimu dalam kesedihan...
melamun, mengkhayalkan diriku berada di sampingmu...
yang lama tak bersua dan tanpa kabar berita...
memeluk erat fotoku yang tersenyum sendu....

kasih...
maafkanlah aku yang lama meninggalkanmu...
dalam perantauan untuk mencari segenggam emas dan sebutir beras...
untuk bekal kita di masa depan...

kasih...
usaplah air matamu yang jatuh menetes...
janganlah kau teteskan air mata berlianmu...
yang amat berharga buat sinar kehidupanku...

kasih...
tunggulah aku khan kembali ke pangkuanmu...
membelaimu dan memandang binar matamu yang penuh pesona...
indah dan membuatku tak berdaya ....
terkulai lemah dalam pelukanmu yang lembut...

kasih...
sinarilah fotoku dengan sorot kebahagianmu...
agar aku disini dapat bekerja dengan penuh semangat membara...
mencari rejeki yang dikaruniakan oleh-NYA Sang Pencipta Alam Semesta....
agar kita bisa mensyukuri nikmat-NYA.....

Kasih....
tunggulah diriku...
tak lama lagi kita bersua...
menapak hari indah bersamamu...
dalam buaian tali asmara yang kekal abadi...

Berlianku...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Berlianku...
aku tak lagi heran akan dirimu...
kau memang cerdas, cantik dan ayu...
matamu yang indah, dan berbinar...
telah merontokkan hatiku untuk tidak berpaling kepada yang lainnya...

Berlianku...
kaulah bungaku, mawarku, melatiku...
kaulah pujaan hatiku yang kunanti sejak lama...
kaulah Pelangi ku yang kutunggu sejak awal aku bertemu denganmu....

Berlianku...
kau pancarkan sinar yang memikat dan berkilau...
menerangi isi hatiku dan semangatku...
yang dulu terpuruk dan nyaris pupus karenanya...
kau datang dan memelukku hingga ku bangkit kembali...

Berlianku...
aku kagum akan semangat pantang menyerahmu yang memikat...
yang membuatku terpesona dalam sekali pandang...
matamu amat tajam menusuk perasaanku hingga ke pembuluh darah asmaraku...
sehingga aku tak berkutik bila berhadapan denganmu...

Berlianku...
tetaplah kau jadi pendampingku, di sisiku...
pedulikanlah diriku yang kesepian dalam kesendirian ini...
kau lah Pelangiku, warna warni kehidupanku....
yang selalu kudamba dan kunantikan kedatanganmu di pelupuk mimpiku...

Mutiaraku...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Mutiaraku...
indah dan mempesona dalam kelembutan mata yang memandang...
putih dan memancarkan sinarnya yang kemilau...
memukau setiap orang untuk memilikimu....

Mutiaraku...
kau telah melukai hatiku...
telah kau putuskan harapanku untuk bersamamu...
menempuh lika likunya hidup yang tak berpangkal ini...

Mutiaraku...
bagaimana pun, kau telah memberikan yang terbaik untukku...
pandangan dan harapanmu ke depan amat memikat hatiku...
membuatku bersemangat untuk melalui onak duri yang ada di depanku...

Mutiaraku...
meski kau tidak bersamaku lagi...
aku kan tetap tegar menerobos terpaan badai yang menggoncang jiwaku...
dan akan kutundukan badai tersebut dalam genggaman tanganku yang mulai dingin...

Mutiaraku...
aku tidak akan menangisi perpisahan ini...
dan aku pun tidak akan menyesali pertemuan kita...
meski ada luka di hatiku yang terdalam, tanpa mu...

Mutiaraku...
tetaplah bersemi dalam hatiku...
meski diri ini merasa tak mampu untuk memilikimu seutuhnya...
namun, kehangatan dan semangatmu, mampu membuatku bergetar....
untuk selalu memandang Pelangi sebagai harapan yang terbesar dalam hidupku...

Jangan menangis...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Mengapa kau harus menangis...
menangisi yang telah terjadi...
bukankah perpisahan ini yang kau kehendaki dulu...
sewaktu kau pertama kali berkenalan denganku...?

Kau dulu begitu mengacuhkan diriku...
tak mempedulikan permohonan untuk berteman denganmu...
kau justru meninggalkan diriku tanpa senyum di bibir...
namun, kini, saat aku harus pergi darimu...
kau malah mempertahankan diriku agar selalu dekat denganmu...

aku mengerti, bahwa kau telah mulai menyukai diriku...
yang dulu, kau anggap diriku sebagai sampah buangan...
yang tak pantas berteman dengan dirimu yang anggun dan manis...
namun, setelah aku bisa membuktikan, bahwa aku justru sampah yang terbaik...
kini, kau berusaha mendekatiku dengan senyummu yang manis dan anggun...

kini, kau ingin terus bersamaku...
namun, aku tak bisa mendampingimu terus...
karena tugas dan pekerjaanku telah selesai...
maafkanlah aku yang telah membuatmu merindukan diriku...

mungkin....
kita bisa berkirim kabar lewat angin malam yang singgah di pepohonan...
yang memberi kabar tentang dirimu dan tentang diriku...
maaf kanlah aku, yang harus pergi meninggalkanmu seorang diri...

usaplah air matamu yang membuatku terpesona selama ini...
janganlah mutiara yang indah ini jatuh berguguran tiada guna...
masih ada berlian lain yang akan mendampingimu kelak...
yang mampu mengayomi dan melindungimu seutuhnya...
meski berlian pujaanmu kini telah pergi jauh, bersama angin laut nan lalu...

lupakanlah aku, wahai mutiaraku...
karena dengan cara itulah kau dapat tersenyum kembali...
seperti saat kau dipuja oleh berlian-berlian lainnya...
yang merindukan kasih sayang dan belaianmu....

Selamat...

Oleh : Andin Adyaksantoro

aku tak bisa mengatupkan bibirku...
aku tak bisa memejamkan mataku...
aku begitu takjub dengan kecerdasanmu...
dalam menjawab semua pertanyaan tim pengujimu...

kau begitu lihai dan luwes dalam mengemukakan argumenmu...
begitu meyakinkan dan membuat suasana ruangan jadi hening sejenak...
mempesona dan membuat semua yang melihatmu menjadi tegang, kaku...bak di sihir...
akhirnya, kau berhasil menempuh ujianmu dengan hasil cum laude....

aku beri selamat kepadamu...
kau telah membuat prestasi atas dirimu sendiri
dan juga angkatanmu....
kau memang gadis yang cerdas yang pernah kukenal....

selamat...
jangan lupakan kawanmu...
yang masih tertinggal di ruangan...
bantu dan bimbinglah dia, seperti saat kau membimbingku dulu....

Sabtu, 24 Oktober 2009

Kasih

Oleh : Andin Adyaksantoro

kasih...
mengapa hatiku selalu berdebar bila ingat dirimu...
bila ingat saat-saat kau disampingku...
yang selalu menemaniku di kala aku dalam keresahan jiwa...

kasih...
tadi kau menelponku...
mengingatkan akan hari ulang tahunmu yang telah kulupakan...
aku menyesal dan meminta maaf padamu, aku yang salah....
telah melupakanmu, meski sejenak...., aku yang salah....

kasih...
banyak waktu yang kucurahkan untuk pekerjaanku...
kadangkala aku tegang, kadangkala pula aku termenung...
memikirkan, betapa sulitnya untuk mengambil suatu keputusan yang final...

kasih...
bukan maksudku melupakan hari terindahmu....
bukan pula maksudku untuk melupakanmu....
namun, aku memang lalai, bahkan hari ini pun aku tak tahu, tanggal berapa...

kasih...
janganlah, soal hari kau dengungkan dalam mata sanubariku...
ini makin memperberat rasa indah pesonamu padaku...
yang dulu begitu berkilau bak berlian di padang pasir yang tandus...

kasih...
lupakanlah bintang kecil yang dapat meretakkan hubungan kita ini...
bagaimana pun, hari akan terus berulang dan terus menapak...
masih ada hari esok untuk kita gapai bersama, berdua..., hanya berdua...kau dan aku...
tersenyumlah kasih..., kau bidadariku..., kau pesona jiwaku...

Gandenglah dia...

Oleh : Andin Adyaksantoro

lewat sms kubaca emailmu...
kau mengatakan dengan rasa suka cita...
bahwa kau telah dilamar oleh kekasih impianmu...
yang kan segera menjemputmu dari kesendirianmu...

kau mengabarkan kepadaku bahwa aku adalah sahabatmu yang terbaik...
sahabat di kala duka maupun di kala suka ...
sahabat yang tak kan pernah meninggalkanmu...
sahabat yang mampu meredam semua gejolak hatimu yang berkobar...

aku senang mendengar beritamu, wahai...sobatku...
aku turut berbahagia atas kebahagiaanmu kini...
kuucapkan selamat berbahagia untukmu dan untuknya...
yang mampu memilih yang terbaik diantara yang terbaik...

jalanilah hidup ini bersamanya...
dalam suka maupun duka...
meski kadang ada kerikil kecil, namun tak perlu kau resahkan..
karena kini kau tidak sendirian lagi...

salam berbahagia untukmu, sobatku...
kini kau telah meraih impianmu...
untuk bersanding dengannya...
yang tlah lama kau nantikan...
dalam mimpimu maupun dalam curahan hatimu padaku...

dan, kini dia telah hadir untukmu..., hanya untukmu seorang...
raihlah dirinya dan gandenglah dia, berjalan bersamamu, kemana pun kau pergi...

Entah Mengapa....

Oleh : Andin Adyaksantoro

Entah mengapa ....
setelah kubertemu denganmu kemarin sore...
dan memandang matamu yang berbinar menatapku...
aku tak bisa tidur ....

Entah mengapa...
setelah sekian tahun kau meninggalkanku...
dan aku tak merasakan kehadiranmu...
aku merasakan biasa-biasa saja....

Entah mengapa..
saat bertemu dengan mu kemarin...
aku merasakan getaran nadiku yang memburu...
untuk selalu ingin bertemu denganmu...

Entah mengapa...
kini hariku terasa indah....
lebih indah dari yang terdahulu...
sebelum ku bertemu denganmu...

Entah mengapa....
kini, semangat hidupku kembali bangkit...
tidak ada lagi rasa malas dan keengganan dalam hidupku...
untuk bekerja dan terus bekerja... meraih citaku
meraih harapanku yang kemarin tlah pupus diterpa angin malam...

Entah mengapa...
aku tak tahu...
apakah kau datang untukku...
wahai sang bidadariku....

Hanya angin laut lah yang datang menemuiku...
mengatakan bahwa kau adalah bidadariku...
yang tlah lama kuimpikan...
yang tertidur lelap dalam buaian asmara....

Selasa, 20 Oktober 2009

Gugat....

Oleh : Andin Adyaksantoro


Seorang gadis hitam manis....menulis sepucuk surat buat kekasihnya di perantauan.. ..

Kangmas.....
Aku merindukanmu. ....
namun...., kau tak jua pernah menulis surat buatku....meski sepucuk surat pun....
aku sudah sekian bulan menantikan suratmu.., kabarmu...,. juga fotomu...., namun tak kunjung hadir jua......apalagi merindukan oleh-olehmu. ...

Kini....aku di lamar oleh seorang pemuda.....
orangnya baik..., ramah...dan mau bertanggung jawab padaku....
mantan eks Teladan 83....,
bagaimana pendapatmu.. ...? apakah aku menerima lamarannya.. ..?

Aku tak tahu...., apakah di sini...kau masih sendiri...., atau sudah berdua.....?

Mohon jawabanmu... .sesegera mungkin...., kalau perlu dengan kilat khusus.....

Yang menggugat... .

Tertanda.... ,

Yang merindukanmu. ....

Percayalah..

Oleh : Andin Adyaksantoro


Setelah menerima surat dari kekasihnya di seberang pulau....
seorang pemuda yang kurus..., hitam ....dan keriting...membacan ya dua tiga kali.....lagi. ..
dengan menghela nafas panjang....dia mendesah dan terus mendesah.... gelisah.. ...termangu. ..
surat tersebut ditaruhnya di meja belajarnya.. ., di lihatnya tanpa berkedip... seolah-olah takut suratnya menghilang.. ..lenyap. ...

Tak kuasa air matanya menetes...titik ...demi ...setitik.. ..lama... lama...semakin deras.....
pemuda tersebut menangis.... menyesali dirinya...yang tak pernah memberi kabar kepada kekasihnya.. ..tentang keadaannya yang tidak menentu nasibnya.... di perantauan kini....

dia tidak tega mengatakan dan menceritakan kepada kekasihnya.. ..bahwa hidupnya bukan lebih baik daripada di tanahnya sendiri.....
disini dia harus membanting tulang...dan terus bekerja keras siang dan malam untuk mendapatkan rejeki agar bisa menabung dan membahagiakan kekasihnya nanti.....

Dia tidak menyalahkan kekasihnya yang menginginkan kabar darinya....
namun..., dia merasa belum cukup kuat untuk menceritakan keadaan dirinya saat ini....
dia ingin membuat kejutan ...suprise.. .buat kekasihnya di sana....
pulang membawa oleh-oleh dan cincin perkawinan.. .buat mereka berdua....

Kini ...dia hanya duduk bersandar... .dan tidak tahu apa yang harus diperbuatnya lagi....
Dia hanya berdoa...., kalau kekasihnya itu adalah jodohnya.... , pasti tak akan lari...
namun..., bila tidak...., biarlah dia mendapatkan jodohnya ...yang melamarnya.. ..
mudah-mudahan yang melamarnya.. .dapat membahagiakan kekasihnya.. .bila itu jodohnya

Lalu dilipatnya surat tersebut dengan pelan dan hati-hati...
kemudian didekapnya di dadanya...yang masih bergemuruh.. .oleh desakan suara yang tak keluar satu butir pun....

dia masih bertelanjang dada...., selepas pulang dari tempatnya mencari nafkah..
diusapnya air matanya....perlahan ....sangat perlahan....

Aku harus menulis apa padanya....aku tak tahu....? tapi surat ini harus kubalas dengan segenap cintaku padanya....aku merindukannya jua ...., tapi aku tak bisa pulang.... dan menceritakan segalanya kepadanya... .aku telah meneken kontrak kerja ....

Baiklah...., khan kutulis surat balasan padanya....
tunggu aku sebulan lagi ....kasih... ., aku khan pulang dan kau khan kulamar.....

Aku cinta padamu....dan tak akan pernah menduakan dirimu....percayala h....kekasihku. ..

Juni 2009

Oleh : Andin Adyaksantoro


Juni 2009.....

sudah tambah banyak kawan Teladan83 di milis ini....

Jum'at malam hingga Sabtu malam...., banyak postingan milis....

Minggu...sepi. .,banyak yang kerokan.....

Menunggu Jum'at malam...

Oleh : Andin Adyaksantoro


hari ini...postingan agak sepi....
sepertinya mereka menunggu ....Jum'at malam...sehabis jam 8 malam...
untuk menghentak dan menggetarkan dunia maya...di milis ini....
saling berpacu dan berlomba menciptakan kreasi kata / kalimat baru...

ada yang sedikit...ketus. .., ada pula yang sedikit ...menggerutu. ...
ada yang sedikit mengerutkan dahi...ada pula yang terpingkal-pingkal. ...

ada yang main gambar..., ada pula yang main kata....
ada yang ngajak kawan...., ada pula yang bermain sendirian... .

semua tertumpah esok malam....
Jum'at malam..., hari yang menghantui bagi miliser baru maupun lama...

kita lihat saja..., apakah sudah pada caling-calingan. ...antar kawan....
yang menghendaki untuk ini ...atau untuk itu.....

kawan yang terdesak..., minta bantu kawan lainnya....
seperti permainan bola atau futsal..., ramai dan saling memihak...

Jum'at malam....hari yang dinantikan bagi miliser nganggur....
yang sendiri dan kesepian...untuk memecah sunyi....
disamping untuk menghemat dana....., tidak keluar malam...
di tempat yang menyediakan aneka hiburan.....

sekarang bisa istirahat dulu....menantikan esok yang lebih mendebarkan. ....

Selamat berpikir dan berkreatif.. .!

Puisi tentang Awan...

Oleh : Andin Adyaksantoro


Beriring..., berarak.., putih bagaikan kapas...., bagaikan angsa putih yang terbang mencari cinta....
Cinta akan kehidupannya. ..., kelangsungan generasinya. ..
mencari peluang dan tantangan yang seakan tak pernah habisnya....

Angin terus bertiup..., menghalau dan menghadangnya. ...
namun..., awan terus berjalan..., kadang meliuik...., kadang menerjang... .
meski sang surya....membantuny a...., namun sang dewi malam...tak kompromi.... .
awan khan datang di siang hari...., malam hari...lenyap. ..tak berbekas....

Awan...., kau khan tetap ada..., meski hujan dan halilintar menerpamu...
kau tetap berusaha bangkit dan nampak dalam pelupuk mata seorang gadis manis...
yang menantikan kehadiran sang pemuda ....pujaan hatinya.....
yang hingga kini...tak kunjung datang...tuk melamarnya.. ...



Harapan.....

Matanya berkaca-kaca, kelopak matanya membening... dan...tes. ...air matanya menetes...
dikit demi sedikit...., lama-lama tak kuasa jua dia membendungnya. ..., pertahanannya jebol ....dia meratap...merintih. ...dia... menangis. ..tersedu- sedu...dia sedih.....
hatinya hancur..., terpukul.... , merasa dikecewakan. ....

Suratnya telah datang.....
surat yang diharapkannya dapat menjadi pelipur laranya di kala duka...dan di kala senang.
kini dia malah mengharap surat itu tidak datang....
surat yang membuatnya sedih dan tak percaya diri lagi.....runtuh sudah harapannya.. ..

kekasihnya telah memupus harapannya untuk bangkit dari keterpurukannya lagi....
dia dulu pernah terpuruk karena bercinta dan merindukan kekasihnya yang lama...
namun juga seperti ini lagi .....
gagal lagi...gagal lagi...dalam bercinta.... yang telah mulai tumbuh bersemi..... bersamanya. .

Kini ...dia menyadari...
bahwa jodoh itu adalah sebuah misteri...yang tidak bisa diduga dan direncanakan. ...
meski sudah memupuk dengan semangat baja dan tak pernah dilepaskan.. ..
namun ...kenyataan berbicara lain...., dia merasakan kegagalannya yang kedua....

Semakin teriris hatinya....
Surat itu pun dilipatnya kembali dan disimpannya dengan hati-hati dalam buku birunya...
mungkinkah dia kembali lagi.....
dan akan meminta maaf padaku...dan melupakan suratnya lagi....

sebuah mataforgana kehidupan telah dia alami....
sebuah kenyataan pahit lagi yang dia alami....
namun ...dia tidak boleh putus harapan....
hari esok kehidupan terus berjalan...dan dia pun harus tetap hidup dan berjalan....
menyururi liku-liku kehidupannya kembali..., dia harus tetap eksis dan bangkit kembali...

Harapan untuk mendapatkan yang terbaik tetap dipercayanya. ...khan datang...
harapan untuk mendapatkan seorang pendamping tetap dia percaya....
harapan untuk kehidupan yang lebih baik..., tetap dia pegang...
harapan dan harapan ....itulah awal dari suatu kebangkitan. ..harapan yang terbaik...

Suasana Pagi hari....

Oleh : Andin Adyaksantoro


Pagi ini....kusendiri. ..
tak ada yang menemani...

tukang sayur sudah pada benah-benah. ..
dagangan sudah dihamparkan. ...

Pasar pagi sudah mulai ramai...
pembeli mulai berdatangan. ..

Aku masih sibuk dengan tulisanku...
belum selesai juga ceritaku....

lampu malam mulai dipadamkan.. .
pejalan kaki dan pelari pagi...mulai berseliweran. ...

jalanan mulai padat dengan kendaraan...
arus lalu lintas mulai macet.....

pagi hari....
sang surya mulai merekah...

menandakan kegiatan pagi mulai berdenyut... .
pohon dan bunga mulai tersenyum... .rejeki pagi mulai berdatangan. ..

kegiatan masak memasak di pagi sunyi mulai terlihat....
warung makan sebelahku... mulai dikunjungi pasiennya... .
selera makan pagi mulai berhitung... menurut deret ukur....
berlomba menghirup kopi panas dan teh hangat....
suara perut berdendang menyanyikan lagu dangdut....

lagu dari radio memperdengarkan lagu dangdut.....
memecah kesunyian pagi hari...membuat gerah bagi pendengarnya. ..
ada yang acuh..., namun ada pula yang menanggapinya dengan berjoget...
namun ....roda kehidupan terus berjalan...tak ambil peduli....

adu cepat cari rejeki mulai terdengar... .
Teriakan para kernet dan sopir angkut.....hingga ke pedagang asongan....
menawarkan jasa dan barangnya... menggapai impian ...mengolah rejeki....
memberi kenikmatan bagi pelanggan dan pembelinya.. ..
Tuk memberikan pelayanan yang terbaik....!




Menggapai matahari....

Suaramu...lama tak kudengar....
kemana saja kau selama ini....
tulisanmu ...juga tak nampak lagi....
kemana gerangan dikau pergi....?

Kau datang bagaikan angin....
kau pun pergi bagaikan bayangan....

Lama aku merindukanmu. ..
namun...kau jua tak mengerti...hingga kini...
kini aku tak lagi mengharapmu. ...
tak lagi kupercaya akan harapanku... .

Matahari sudah semakin tinggi....
jaring-jaringnya sudah mulai longgar...
aku tak bisa lagi menjaring matahari...
terlalu lebar untuk menggapaimu. ..

Dengar....dengarlah ....
apakah itu suaramu....
lihat...lihatlah. ...
apakah ini tulisanmu... ?

kau telah hadir kembali...di sini...
aku gembira akan kedatanganmu. ..
jangan lagi kau pergi dari sisiku...
bersandarlah di bahuku...di pelukanku...

Tidurlah...

Oleh : Andin Adyaksantoro


Kegelapan mulai menyelimuti awan...
awan mulai menutup dirinya...
bayang semu sang rembulan mulai merekah...
menandakan hari malam khan tiba....

Kau permata hatiku....
mulai lelah dan mengantuk...
mulai pejamkan bola matamu yang indah...
tidurlah dalam damai...dalam keindahan malam...


Tersenyum...

Senyuman adalah kepribadian. ..
senyum yang tulus...,menandakan pribadimu yang tulus....
senyum kecut..., menandakan kau bukan orang yang jujur...
senyum lembut..., menandakan kau lemah...

Tersenyumlah. ..
bintang di langit dan bulan di angkasa...khan tunduk padamu...
mereka khan ikut tersenyum bersamamu...
meraih cita dan menggapai harapan....

Tersenyumlah. ..
dunia serasa indah dalam pelupuk matamu...
hatimu serasa dalam dekapan kasihmu...
yang menyayangimu setulus hati....

tersenyumlah. ..
kelembutan hati dan jiwamu kan terpancar selalu...
tua atau muda khan mengagumi indahnya senyummu...
dengan senyummu...kau buat sesamamu...kan teduh hatinya....

Tersenyumlah. ..
burung dan kupu-kupu serta bunga semakin terpesona...
melihat kecantikan dirimu yang tak kan pernah pudar...
walau usiamu kian bertambah... ., kau tetaplah si gadis cantik yang kemarin....
dengan senyummu.... , kau terlihat makin cantik dan anggun....mempesona ...

sekedar cuplikan...

Oleh : Andin Adyaksantoro


Lari 1

dalam lomba lari marathon, si Paimin memenangkan kejuaraan lari marathon, padahal dia bukanlah seorang atlit lari marathon.... , lalu diwawancarailah si Paimin tersebut :

Pewawancara : Hebat..! anda hebat ! telah mengalahkan saingan juara di lomba lari
marathon ini, apa yang menyebabkan anda begitu luar biasa ?
Paimin : (sambil nafasnya ngos-ngosan. ..) aku tidak hebat..., aku tadi berlari karena
takut...
Pewancara : lho ? kenapa takut ? bukankah tidak ada yang mengejar saudara ?
Paimin : aku tadi dikejar oleh anjing galak...., aku taruh tulang sapi di belakang
punggungku.. .dan anjing itu mengejar aku terus..., sehingga aku berlari
kencang...hingga finish...
Pewawancara : sekarang dimana anjingnya... .?
Paimin : sedang makan tulang sapi yang kulemparkan setelah aku finish...
Pewawancara : ??



Lari 2

Seorang berlari tergopoh-gopoh. .., membuat orang-orang yang berada di sekitar gedung perumahan pada kebingungan. ... ada apa yach...?
ternyata orang tersebut berlari ....mengejar bayangannya yang selalu duluan berlarinya.. ..ingin menggapainya. .., namun tak kunjung dapat....


Lari 3
Mengapa anda selalu memenangkan kejuaraan lari di sekolah ini...., apa rahasianya, padahal kau tidak pernah latihan lari ? tanya guru olah raga pada siswanya yang selalu memenangkan kejuaraan lomba lari di sekolah...

siswa :rahasianya. ...karena aku suka dangdut...
guru : lho....,ada apa dengan dangdut...dan apa kaitannya dengan lomba lari....?
siswa : karena dangdut itu juga olah raga..., goyang kanan, kiri, meliuk-liuk, sehingga mengencangkan dan mengendorkan urat-urat yang tadinya tegang....menjadi lebih tegang dan lebih kuat.... kaitannya dengan lari..., karena lagu dangdut lama waktunya, padahal semua badan, perut, kepala dan kaki serta tangan bergerak-gerak, sehingga goyangan dangdutnya pun juga lama, dan ini makin memperkuat daya tahan tubuh dan kaki....serta jantung, sehingga tanpa latihan lari pun..., saya sudah berlari bersama irama dangdut...., akhirnya saya memenangkan kejuaraan lomba lari itu...., hanya itu saja...., maka dari itu pak Guru silahkan joget dangdut..., nanti khan keluar keringat dan badan jadi segar kembali..., tanpa olah raga...

Guru : wah...betul juga...., baiklah khan kucoba...dangdut. ..

Jangan Sesali...

Oleh : Andin Adyaksantoro


Tak guna kau tangisi dan sesali yang telah terjadi ....
kini kau harus bangun dan bangkit kembali....
kegagalanmu dalam menempuh ujian telah membuatmu luka....
namun...itulah hasilmu yang terbaik yang pernah kau lakukan....

Kau tidak serius dalam mempelajari mata kuliah ujian....
kau abaikan waktu dan usahamu dengan sia-sia...
kau gunakan waktu belajar untuk bersenang-senang. ..
kau nikmati waktu di saat teman-temanmu. ..mati-matian belajar....

Kini ....kau nikmati hasil usahamu .....
jadi tak perlu kau tangisi dan sesali lagi.....
kau sudah merencanakan sendiri kegagalanmu. ...
kaulah yang harus bertanggung jawab terhadap usahamu itu...

Kini...usahamu adalah...
bangkit dan belajar lagi....untuk mencoba ikut ujian susulan...
agar kau tidak lagi menyesali dan menangis seperti saat kini...
masih ada kesempatan untuk meraih kesuksesanmu. ...

Ingatlah...kesempat an hanya sekali datangnya... .
gunakan sebaik-baiknya waktumu....
tinggalkan sejenak kenikmatan dan kesenanganmu. ..
raih cita dan obsesimu sendiri....lulus ujian dengan nilai yang maksimum...

Tunjukkan bahwa kau mampu....
jangan katakan kau tidak mampu....bila belum mencoba....
tekun dan tetaplah tekun belajar....
sang waktulah yang akan mengukir sejarahmu kelak....



Waktu....

jarum jam terus berlari, mengejar detik-demi detik....
lambat laun...menit pun berlalu....berganti ke menit berikutnya.. ..
silih berganti saling kejar mengejar....
akhirnya sang waktu jualah yang memenangkannya. ...

Waktu adalah berharga....
bagi siapa pun jua.....
baik pedagang, pegawai, swasta maupun pelajar....
semuanya mencoba berlomba dengan waktu....
untuk meraih rejeki dan kesuksesan dalam segala hal...
sesuai dengan ilmu dan ketrampilannya masing-masing. ...

Pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya. ..
apabila tidak....waktulah yang akan mengabaikanmu. ...
pedulikanlah waktu....karena dengan waktu...., kita khan menjadi bijak dan luhur budi....
seperti harapan ...semua orang yang sukses dan berprestasi. ..!

Ingat waktu...., maka kita akan mengingat usia kita yang makin melaju....
sampai kapankah waktu untuk kita ....?
kita tidak tahu...., yang kita ketahui waktu terus berjalan....
namun pada akhirnya kita khan tahu jua..., bahwa waktu kita telah selesai.....
saat kita tidak memikirkan waktu lagi.....

Sedih...

Oleh : Andin Adyaksantoro


Sedih...

Sedih adalah ungkapan dari perasaan jiwa terdalam yang amat menyengat... .
membuat yang merasakan kesedihan tak kuasa untuk mempertahankannya. ...
airmatanya khan menetes...., tak peduli apakah itu pria maupun wanita....
anak-anak maupun dewasa, bahkan orang yang sudah tua sekalipun... .

kesedihan merupakan akumulasi dari rasa kecewa, penyesalan, frustrasi, keharuan yang memuncak..., yang sifatnya perlahan, namun pasti...., menghanyutkan. ....
kesedihan akan mengakibatkan hati menjadi peka, peka terhadap lingkungan maupun dirinya sendiri....yang rapuh....
semuanya menjadi muram, bahkan dunia pun ikut bersedih dan menitikkan air mata....

kesedihan janganlah terus disimpan dan dipelihara.. ..
karena akan membuat hati menjadi lemah..... dan pikiran yang tidak rasional.... .
kesedihan tidak akan membuat hati bahagia....
lupakanlah kesedihan... ., dan tatap masa depan dengan lebih tegar dan tegas....





Kegagalan... .

Bagaimana pun....setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan... .
bukan hanya diri kita sendiri yang pernah mengalaminya. ...
hanya bedanya....cara pandang dalam mengatasi kegagalan tersebut...
setiap orang berbeda-beda. ....

ada yang cepat merubahnya menjadi kesuksesan.. .
namun ada pula yang tetap menatap kegagalan sebagai sebuah kegagalan yang abadi...

cepatlah berubah ....
kalau tidak kegagalan akan terus menghantuimu. ...siang maupun malam...
kau tidak akan tertidur lelap atau pulas....
kegagalan akan menjadi duri dalam daging pikiranmu... .

Kegagalan tetaplah kegagalan... .
namun hal itu jangan diagungkan dan dikembangkan. ...
pupuskan saja rasa kegagalan itu....
rubahlah menjadi madu yang manis...dengan merubah kegagalan menjadi keberhasilan. ..

banyak cara mengatasinya. ...
carilah teman yang sukses, orang yang shaleh, berdoa dan berdzikir... .
membaca buku sukses, membaca tokoh yang berprestasi, yang pernah mengalami kegagalan... ., namun tidak patah semangat....

kegagalan ibarat jamu yang pahit....
yang dapat mengobati luka yang dalam....
pengalaman yang amat berguna....untuk belajar tidak gagal lagi....
bagi orang yang tahu hikmahnya... .yang tahu hikmahnya... .

Bagaimana kau disukai lawan jenismu....

Oleh : Andin Adyaksantoro


Sepertinya ini mudah dilakukan... ..

Bila kau berhadapan dengan lawan jenismu....buat seolah-olah kau acuh padanya, tapi kalau dia acuh juga ..., cari perhatian padanya...., misalnya kalau kau duduk berhadapan dengannya... ., jatuhkan jam tanganmu.... , maka dia akan melirik jammu...dan berpikir...berapa harga jam tanganmu.... , kalau mahal..., dia khan tertarik padamu..., namun kalau murah..., dia khan menginjak jam tanganmu.... ..


Kalau kau berdiri di atas bus dan bergelantungan, di depanmu ada wanita yang kau minati...entah karena harum parfumnya... , atau karena cantik...., atau karena mempunyai lapangan dada yang lebar....dan penuh..., maka cara menarik simpatinya.. ..
pura-puralah kau terjatuh atau tergeser karena seolah-olah kau didorong dari belakangmu.. .lalu kau sentuh tangannya... ., maka dia akan merasa kaget dan bergetar...
sentuhan pertama memang menggetarkan. ..., namun sentuhan kedua dan ketiga akan membuatnya marah..., lalu kau khan disapanya... .Mas....jangan kurangajar ya...!


Apabila kau memandang seorang wanita yang belum kau kenal, jangan terus memandangnya. ..., dia khan malu dan menutupi wajahnya seperti sorot kamera yang menyilaukan. ..., maka untuk memperkenalkan diri..., datangi dirinya dan sodorkan tanganmu.... , "halo mbak...., mau kemana, bisa mas antar...?, lalu kau dekati dia, namun jangan lupa, ternyata kalau dia sedang menunggu seorang laki-laki yang sedang mengambil uang di ATM, dan sewaktu si lelaki datang...., kau jangan kheki..., katakan pada lelaki tersebut bahwa kau temannya si wanita tersebut sejak masih kecil....., maka kau khan ditanya....dimana tempat lahirmu..., dimana masa kecilmu...., karena ternyata lelaki tersebut adalah kakaknya..., jadi tahu kau pura-pura atau bohong 2 an..... jangan malu....

Seandainya.. .., kau mendapati seorang wanita yang membawa barang belanjaan banyak, dan kau terpesona padanya..., tawarkan diri untuk membantunya. .., maka dia akan bilang..., sekalian yang di becak itu mas, tolong diangkatkan. ..., maka ada dua becak penuh barang-barang yang siap kau bantu mengangkatnya. ..., sebagai kuli gratisan....

Kadangkala kau dimintai bantuan seorang wanita manis penuh keibuan dan keremajaan, yang sedang sendirian di tepi jalan untuk menyeberangkan dirinya ke seberang jalan yang saat itu sedang ramai...., kau tentunya sebagai lelaki masa kini, lulusan Teladan 83 tidak menyia-nyiakan kesempatan terbaik ini..., lalu dengan sopannya kau dekati dirinya dan hendak menyeberangkannya. ..., hendak kau sentuh tangannya yang halus lembut (bayanganmu. ...), namun dia menolak..., kau kaget tentunya..., ternyata yang dia minta diseberangkan adalah neneknya yang sudah tua dan tertatih-tatih jalannya... kau pantang menolak, karena kau adalah lulusan pramuka terbaik di Teladan83... .

Mengenal lebih dekat...

Oleh : Andin Adyaksantoro


Seseorang dekat dengan lawan jenisnya dapat dilihat dari luarnya, tingkah lakunya....
apabila mereka jalan berduaan.... .

- kalau jalannya masih berjauhan... , mereka belum dekat, baru saling mengenal....
- kalau jalannya sudah dempet, berdekatan.. .., mereka tahap penjajakan.. ..
- kalau jemarinya saling bertaut dan berjalan bersama...., mereka sudah dekat....

- kalau si lelaki meluk pinggang wanita..., si pria lebih agresif.... dan sebaliknya.. ..
- kalau lelaki belai rambut si wanita...., si pria baru mau meminta sesuatu....

- Kalau pria megang bahu si wanita..., si pria ingin meyakinkan si wanita.....
- kalau pria megang tangan wanita...., tanda si pria ingin lebih lagi......

- kalau pria membelakangi si wanita..., tanda baru ada barata yudha....
- kalau pria memeluk si wanita...., tanda si pria sayang sama wanitanya... .

- kalau pria memandang mata si wanita...., tanda si wanita disuruh ngomong.....
- kalau pria memandang ke dada si wanita...., tanda si pria...sudah mulai naik....

- kalau si pria memandang ke bawah...., tanda si pria ingin segalanya... ..

- kalau pria memandang ke langit...., tanda dia pusing..., tak bisa ngomong....

- kalau pria meremas jemari si wanita...., tanda meminta lagi .......

Selamat mengenal teman dekatmu..... .

Belajar...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Belajar (1)

Bu guru bertanya pada muridnya...

Guru : Paimin...., berapa jam kau belajar dalam sehari...dan tidur berapa jam...?
Paimin : Paimin belajar 2 jam bu guru, dari tidur selama 3 jam, selebihnya bantu simbok....
Guru : Kau Paimo..., berapa jam kau belajar ...dan tidur berapa jam...?
Paimo : Paimo belajar 5 jam ....
Guru : hebat...! lama belajarnya.. ..yach, lalu berapa jam tidurnya.... ?
Paimo : sisanya untuk tidur....., dan sekolah....capek. ...!


Belajar (2)

Seorang guru olah raga yang mengajar badminton bertanding bersama siswanya.... , ternyata di akhir pertandingan. .., guru badminton kalah jauh angkanya dari siswanya....

Guru : kau hebat..., bisa mengalahkan aku sang pelatihmu... .(sambil menepuk bahu siswanya.... ), apa rahasianya.. .?
Siswa : Rahasianya.. ., aku bertaruh dengan istri bapak..., kalau aku bisa kalahkan bapak, maka istri bapak mau saya ajak jalan bersama.... , itu yang memberiku semangat tuk menang....
Guru : .....??



Belajar (3)

Seorang guru pelatih pernafasan melatih siswanya untuk menahan nafasnya, agar bisa segar dalam fisiknya....

Guru : ya sekarang keluarkan nafas ...perlahan. ..lahan.. .., yach...bagus. ....
Siswa : hussss.....hussss. ......

Guru : sekarang tahan nafas....yach. ..tahan nafasnya.... terus.... .terus... .

Tiba-tiba handphone sang guru berdering... ., buru-buru si guru mengambil handphonenya yang ditaruh di saku celananya... .., kemudian terus bercakap-cakap. .., lupa kalau siswanya baru menahan nafas yang sudah dilakukannya. ...
siswanya patuh...., dikiranya itu juga merupakan latihan pernafasan yang sesungguhnya. ...

Sendiri lagi...

Oleh : Andin Adyaksantoro

seorang pemuda...duduk merenung di tepi pantai...yang sejuk dan meninabobokan. ..

aku menyadari ....
bahwa kau tidak salah dalam memutuskan hubungan kita ini....
akulah yang lalai dan lama tidak mengabarimu tentang diriku...
tetapi dapatkah kau memaafkan daku....?

terlambat sudah....diriku. ..
kau telah memutuskannya. ..., dan aku telah memintamu untuk mencabutnya. ..
namun...dirimu tak jua menoleh lagi....padaku. ..
kau tinggalkan diriku...entah kemana kau pergi...?

kini ....penyesalanku tiada guna...
aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri ....
sampai saat ini aku tidak bisa melupakanmu. ...
bahkan mungkin sampai umurku tiada lagi...

dapatkah kita berjumpa lagi....
kalau kau masih marah....marahlah. ...
kalau ingin menangis.... , menangislah. ...
kau tentunya kecewa...., kecewa berat....

namun jangan kau sakiti diriku dan jangan pula kau bohongi hatimu....
masih adakah cinta yang tulus di hatimu....untukku. ...?

** jawaban angin tetaplah semilir..., membuat si pemuda terhanyut dalam lamunan....
deru ombak dan gemuruhnya samudra tidak membuat si pemuda tergeser dari kekhusukannya. ...kesendirianny a....

waktu terus berlari...., namun jawaban tetaplah tiada... sunyi ...hening...

Ternyata ..., sebaliknya....

Oleh : Andin Adyaksantoro

seorang pemuda kembali duduk termenung... ., lalu membuat puisi ...:

Kasih.....
aku berpikir.... , dengan banyak cerita dan sering mempedulikanmu. ..
kau khan tertarik padaku....
ternyata.... malah sebaliknya.. ..
kau sebel dan menganggapku menyebalkan. ...

kini ....kumenyadari. ..
ternyata semua daya tarikku...
lenyap tak berbekas di hadapanmu...
kau memang mempunyai kharisma dan keanggunan tersendiri.. .

kau memang cantik dan ayu....
kau memang ditakdirkan memiliki karakter tersendiri.. .
tidak bisa kudikte atau kukendalikan. ...
berulangkali kumemperhatikanmu. ..., namun berkali-kali pula kau cuekan diriku...
aku kadang harus berpikir bagaimana menghadapimu. ..
apakah aku harus berlutut dihadapanmu dan memohonmu untuk mencintaiku. ...

untuk sementara waktu...
biarlah ku khan diam dulu...
untuk introspeksi diri dan merenungi diri....
apa yang harus kuperbuat untuk dirimu.....untuk menyenangkan dan menarik hatimu...

siapa tahu..., di masa mendatang kau bisa berubah dan mau menerima diriku ini....
apa adanya dan mau berbagi hati padaku....
mau berbagi cerita dan mencurahkan segala gejolak jiwamu pada ku...
dan yang ku mau...., kau mau menjadikanku kekasih...selamanya ....

Tiga hal...

Oleh : Andin Adyaksantoro

A. Tiga hal yang menyebabkan seorang pria senang dengan wanita...
pada pandangan pertama.....

1. cantik ...
2. pintar ...
3. bodi seksi...


B. Tiga hal yang menyebabkan seorang wanita senang dengan pria...
pada pandangan pertama....
1. Ganteng ...
2. Pintar....
3. Tubuh atletis....

Senyummu...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Senyummu....
membuat hatiku bergetar.... .
membuat diriku tak percaya diri...
membuat diriku melayang tinggi.....

senyummu...
begitu mempesona dan menggetarkan sanubariku.. ..
menghilangkan segala pedih dan lara di hatiku...
menyegarkan segala kekuatan diriku kembali....

senyummu...
membuat diriku kembali percaya diri....
untuk terus melangkah lagi....
setapak demi setapak....
tuk meraih cita dan cintaku ...yang pernah hilang...

senyummu.... ..
membuatku memandang dunia indah kembali...
menggapai angan dan ilusiku...
mengejar angin nan lalu...
melayang terbang menembus awan dan waktu...

senyummu....
membuatku bahagia....
membuat ku menjadi manusia kembali...
yang menghargai akan masa dan kehidupan...
sempurna.... begitu sempurna....

Lomba lari karung...

Oleh : Andin Adyaksantoro

"Mas...mengapa anda bisa menjuarai lari karung ini, padahal lawan anda semuanya tinggi-tinggi dan berpengalaman. ...?" tanya seorang warga kepada Paimin yang memenangkan lomba lari karung....
"sebenarnya, bukan masalah orangnya tinggi atau orangnya berpengalaman. ..., namun yang penting adalah kecerdasan dan akal..." jawab Paimin dengan tenang...
"maksudnya bagaimana mas..., saya kurang mengerti...? " tanya warga tersebut penasaran...
"terus terang..., di dalam karung goni yang saya pakai untuk lomba lari karung..., saya kasih 'per' sehingga ketika saya menginjak 'per' tersebut, 'per'nya bergerak ke atas, dan saya melompat sejauh-jauhnya. .., akhirnya ...saya yang duluan sampai di garis finish, jauh meninggalkan lawan-lawan saya..., dan saya menang....!" jawab Paimin sambil mencium piala kejuaraan tersebut...

Kenangan...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Dulu di SMA aku punya kawan yang macam polah tingkahnya.. ..
namun yang sering aku perhatikan adalah seorang wanita di bangku belakang samping kiriku...
dia juga kadang nulis email atau di postingan ini...
aku selalu ingat namanya....

dan tiba lah saat yang membahagiakan ku... ....
sewaktu reuni kemarin...dia juga datang ....
aku gembira bukan kepalang....
ingin hati meraihnya... ., namun apa daya dia sudah ada yang punya....
tetapi tekadku sudah bulat...., kujabat erat tangannya... . dan dia tersenyum manis...

sampai kini...tetap kusimpan erat bekas jabat tangannya di sakuku....

sewaktu di kelas di SMA dulu...
pada masa pelajaran matematika.. ...
dia ditunjuk maju oleh guru matematika.. ., namun sayang ....tidak bisa mengerjakan. ...
aku ingin maju tuk membantunya. ...
namun...aku sendiri juga tidak tahu jawabannya.. ..
jadi ...ya tetap di tempat duduk sambil sembunyikan wajah...takut ditunjuk guruku...

sekarang dia sudah sukses dan sudah berkibar benderanya.. ..
dia mungkin tahu kalau aku tahu....
tetapi mungkin pula dia tidak tahu...., kalau aku tahu...
hanya angan dan kenangan belaka yang tertawa di belakangku.. .

ya...di facebook wajahnya selalu kuamati....
masih tetap sama...tidak berobah..., malah tambah-tambah. ..
yach...kenangan lama tak terlupakan.. .
semoga ini jadi kenangan yang manis buat ku...., hanya buatku saja...

semoga ......

Bintang Wanita...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Cantik hatinya....
karena sifatnya tak nampak dari luar, namun bisa dirasakan dengan sentuhan hatinya, terutama bagi yang merasa terpesona dan terinspirasi dari semangat kecantikan hatinya..., biasanya wanita begini berbintang sagitarius.. ..

cantik wajahnya...
nampak dari luar..., siapa pun yang memandangnya pasti tak memungkirinya. ..kalau dia cantik..., meski pun tanpa make up atau pun asesoris lainnya..., alami..., biasanya dia berbintang pisces....

seksi bodinya....
berkilau dari luarnya...., dan setiap yang melihatnya pasti berdecak kagum dengan bodinya yang seksi..., padat dan berisi...., lincah serta energik...., biasanya dia berbintang leo

suka membantu orang lain...
ini yang paling diidamkan oleh pria..., suka membantu orang lain..., suka bermasyarakat dan bersosial tinggi..., orang yang begini biasanya dia berbintang virgo....

cerdas, pintar....
ini juga yang dikagumi oleh pria..., karena dengan kepandaian atau kecerdasannya mampu menundukkan kemauan lelaki...., sekali kerling saja...lenyap semua kekuatan pria...., biasanya dia berbintang aries....

Renungan...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Seorang pemuda kembali duduk termenung... ..
memikirkan perkataan dari teman-temannya tentang dirinya....
ada yang melarangnya untuk bernyanyi... ., namun ada pula yang membelanya .....
semuanya direnungkannya dalam-dalam. ....

Memang manusia tidaklah sempurna....
yang melarang tidak sempurna.... , dan yang membelanya juga tidak sempurna....
semuanya mempunyai kepentingan yang membias....
tak berujung ....namun juga tak berpangkal.. ..

ada yang ingin nongol...., ada pula yang sekedar ingin menonton....
ada yang terlihat wajahnya.... ., namun ada pula yang hanya kelihatan topinya....,
ada yang hanya kelihatan ujung rambutnya... ., namun ada pula yang hanya kelihatan botaknya saja....
semuanya ingin tampil...menunjukka n dirinya...., namun tak semuanya dapat ditampilkan. .

hasil perenungannya. ...
tetap bertekad untuk terus menyanyi....

dia ingat akan perkataan bijak dari simbahnya... ..
nak...., suaramu...bagus. .., bernyanyilah. ...bernyanyilah. ...
suaramu bagus nak....

matur nuwun mbah....

Lomba Puisi...

Oleh : Andin Adyaksantoro


Paimin dan Paimo adalah teman akrab..., kemana-mana mereka berdua....

Mereka mengagumi seorang wanita yang bernama Painah...

lalu mereka sepakat untuk membuatkan puisi bagi Painah yang akan dirikimkan ke Painah lewat temannya si Paino..., tuk menentukan mana yang disenangi oleh Painah....

Puisi buatan Paimo....

Painah..., kau cantik..., hidungmu mancung...tapi ada yang agak sedikit masuk ke dalam...
kamu seksi, namun kau agak gembrot sedikit, maka dari itu...jangan terlalu banyak makan...
Datanglah ke rumahku...., akan kusediakan sup buah-buahan dan nonton televisi bersamaku... , namun kalau siang hari saja..., karena kalau malam hari..., aku sudah mengantuk... , kau sebaiknya datang...., bukalah kacamatamu.. .yang hitam dan sudah tidak kinclong lagi itu...., kau khan melihat diriku...
aku pujanggamu.. ..aku idolamu...., maka dari itu kemarilah... .

dari Paimo...yang selalu ingin bersamamu... .

&&&&&&


lalu puisi Paimo diamplopi dan dilem dengan sebutir nasi kemarin malam...dan dikirimkan ke Painah lewat Paino....

*****

sedangkan Paimin membuat puisi juga untuk Painah....

Painah ....yang kukagumi.... siang dan malam....
aku ibarat api yang tak pernah menyala tanpa gesekan darimu..., tanpa kedipan dan senyumanmu.. ..
aku ibarat pelari yang tak kuat lari tanpa adanya tulang di punggungku tuk dikejar si anjing nakal....
peganglah tanganku..., rasakan getar nadiku..., getaran cinta yang melonjak dan bergelora...
getaran yang tak kan pernah pupus atau terhenti tanpa sentuhan hatimu....
kemarilah... dan pandanglah diriku...., aku hanyalah seekor kupu-kupu yang merindukan sari bungamu...aku haus akan belaianmu... .

aku yang merindukanmu. ... Paimin...

@@@@

lalu surat itu pun di amplopi dan disemprot dengan minyak wangi yang semerbak..
lalu di lem dengan lem yang harum dan dilipat hati-hati sekali...seperti takut robek...

kemudian diserahkan ke Paino untuk dikirimkan ke yayangnya... .Painah.. .


Nah..., silahkan kometar..., siapakah yang bakal terpilih ? salah satu terpilih atau malah keduanya sama sekali tak terpilih oleh Painah... ? hanya waktu yang menentukan.. .dan menjawabnya. ...

terima kasih...

Diam...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Mengapa awan terus bergerak ke atas....?
mengapa hujan turun dengan deras....?
Mengapa burung-burung berkicau di luar...?
mengapa...hari ini hari minggu...?

Dik...., dengarkanlah ceritaku....
aku tidak akan pergi jauh darimu....
ini hanyalah sementara saja sifatnya....
esok pagi ku khan kembali....

Dik...., ini hasil tabunganku selama ini....
kuserahkan pada dirimu ....tuk hidupmu....
aku khan mencari nafkah lagi....
meski untuk sesaat waktu....

aku tidak ingin hanya disini dan tidak ada perubahan dalam hidup kita....
aku ingin berubah ....berubah untuk yang lebih baik....
di masa mendatang... kau khan melihat ...
aku lebih baik dari kini....

tempat ini sudah tidak bisa ku harapkan lagi....
aku harus mencari lapangan pekerjaan lain....
yang dapat mencukupi hidup kita berdua...
meski aku harus kerja lembur ...demi diri kita berdua....aku rela...

(yang dipanggil adik..., tetap diam di tempat...membisu. ..,
ternyata dia telah tertidur...sambil terduduk.... )

Gadisku...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Gadisku...
aku tak bisa mengerti dengan penolakanmu. ..pada ku...
aku tak bisa menerima ini ...dengan segala kenyataan yang ada....
aku telah berusaha melebihi kemampuanku untuk mempedulikanmu. ...
aku telah lelah untuk selalu memberikan yang terbaik pada dirimu...

kini ....kau telah menyatakannya dengan terus terang dan itu menyakitkanku. ...
aku merasa kau telah melukai hatiku....

Gadisku...
apakah tidak ada tempat lagi dihatimu.... tuk ku...
meski di relung hatimu yang terdalam....

Gadisku....
kuterima perhatianmu padaku...dulu. ...
kini...aku tetap tidak bisa melupakanmu. ...
namun....aku menerimanya dengan jiwa besarku....
dan khan kujadikan kenanganku.. .. yang abadi...

terkenang slalu....

Ramai...

Oleh : Andin Adyaksantoro

kulihat anak-anak bermain dengan riangnya....
dalam tarian anak-anak yang ceria...
mereka begitu menikmati tariannya... .
badannya digerak-goyangkan sesuai irama musik....

ada yang tersenyum sambil melenggok-lenggok. ...
ada yang bingung dengan gerakan badannya....
ada yang melihat ke arah orang tuanya.....
untuk menghentikan musik tariannya... .
lucu dan menggelikan. ...


ramai...ramai. ..
yang menonton tertawa terpingkal-pingkal. ..
ada yang gemes dan gregetan .....
ada yang ikut menggoyangkan tangannya ke atas....
semua ikut bergembira.. .. hingga musik usai berbunyi....

5 langkah...

Oleh : Andin Adyaksantoro

5 langkah ke arah kesuksesan.. ..

1.. percaya diri...
2. fokus....
3. bekerja keras....
4. berpikir positif...
5. belajar....

3 langkah ....

Oleh : Andin Adyaksantoro

3 langkah ke arah kegagalan...

1. tidak focus....
2. berpikir negatif...
3. tidak mau belajar...

Alam pun tersenyum...

Oleh : Andin Adyaksantoro

Awan pagi sudah menapak di atas langit....
mentari pagi bersinar cerah....
burung-burung pun bernyanyi merdu...
menandakan hari telah menjelang siang...

para petani telah lelah bekerja....
sejak pagi hingga kini...
burung pipit terbang bersendau gurau...
mengambil makanan menekuk padi....

ikan-ikan di sungai turut bergembira.. .
menyambut pagi nan ramah dan ceria...
pemancing pun tak ketinggalan bernyanyi riang...
memandang alam yang tersenyum lebar...

semua bergembira.. .
langit ...bumi...dan awan pun ikut menari...
menandakan hati yang diliputi rasa senang...
menyambut pagi sambil berdendang ria...

Mengapa...

Oleh : Andin Adyaksantoro


+ : mengapa rambutmu botak....?
- : aku tak tahu..., kemarin rambutku masih gondrong...

****

+ : berapa lama kau pelihara rambutmu yang sepinggang itu..?
- : aku tak tahu ...., kemarin rambutku masih botak...

******

+ : mengapa kau nampak bersedih dan loyo....?
- : memang ini sudah sejak dari sononya..., wajahku begini....

******

+ : mengapa kau tidak bersedih...kalau pacarmu direbut oleh teman akrabmu...
- : aku malah senang...., karena memang aku ingin berpisah darinya..., cuma tak tahu
caranya....

*****

+ : mengapa kau tinggal kelas...., apa kau tidak bisa mengerjakan ujianmu kemarin...?
- : bukan, karena aku menunggu calon pacarku..., adik kelasku..., agar aku bisa sekelas
dengannya...

******

+ : mengapa pacarmu tidak pernah datang lagi kalau malam minggu...?
- : karena aku tahu..., dia juga mempunyai pacar lagi..., dan apelnya malam minggu...

******

+ : mengapa kau tidak marah .... saat kau di putus olehnya....?
- : mengapa aku harus marah..., aku sudah dapat mobil dan rumahnya dan dia tidak
memintanya lagi..., itu syarat perpisahanku dengannya...

******

+ : mengapa kau masih menuggu bis di sini..., tempatnya sudah pindah di seberang...
- : aku ingin mengenang sewaktu di SMA, aku menunggu bis di sini...

******

+ : mengapa kau tertarik padanya..., padahal wajahnya tidak ganteng...?
- : karena dia banyak uangnya dan... mudah dirayu tuk belikan aku apa-apa...

******

+ : mengapa kau tertawa setiap melihat diriku...
- : karena kau pernah kutipu mentah-mentah. .. dan kau akan kutipu lagi...

*****

+ : mengapa kau tega memutuskan tali asmara ini....
- : karena aku yang memulai..., maka aku yang memutuskannya. .., agar tidak keduluan
kau...

******
+ : apa rahasianya ...kau lulus yang tercepat di angkatanmu.. .
- : rahasianya mudah..., belajarlah ...seperti kau akan ujian besok paginya...

*****
+ : mengapa kau bisa mendapatkan pacar secantik itu...
- : sstt diam..., dia bukan pacarku..., dia pemain sinetron yang lagi sewa rumahku... dan
aku figurannya.. ..

******
+ : mengapa kau bisa mengalahkan layang-layangku. .., padahal benangku sangat tajam...
- : karena benangku lebih tajam lagi..., di benangku ku kasih pisau silet ...

*******
+ : mengapa kau buka baju...
- : kupikir ini di kamar mandi....

******

Berfacebook ria...

Oleh : Andin Adyaksantoro

ternyata teman-teman yang biasanya di milis ini....
saling bercengkerama di facebook...
dan .... aku pun juga ikut tenggelam menikmatinya. ..
saling bersendau gurau dan bercanda....

cobalah simak di facebook ku...
akan terlihat betapa asyiknya diriku...
menggoda..., merajuk dan bercerita tentang diriku... dan teman-temanku. ..
yang dipandu oleh si burung emprit..., kusumandaru. ..

Saling pengertian...

Oleh : Andin Adyaksantoro

mencari teman adalah gampang-gampang ...sulit...
namun... untuk mempertahankannya. .. atau memelihara pertemanan.. ...
diperlukan sikap yang bijak, arif dan toleransi yang tinggi....
saling pengertian dan tidak saling mengganggu ....itulah kunci abadinya...

Kekasihku...

Kekasih...
aku tidak tahu kapan aku datang lagi menemuimu...
apakah besok, lusa atau tahun depan...atau tidak sama sekali...
aku di sini baik-baik saja..., sehat dan ceria slalu...

kekasihku...
kutaruh bunga mawar di vasku di samping meja makanku...
sebagai pertanda..., kau masih ada di hatiku...
dan aku masih tetap berharap padamu...untuk selalu bersamamu... .
sampai kita kaken ninen.... dan bercucu cicit....

kekasihku...
apakah kau masih setia padaku...dan masih menyimpan fotoku ...
atau apakah kau sudah melupakanku. .. dan menyimpan yang lain di hatimu....?
aku ingin tahu yang sebenarnya.. .., untuk ketenangan hatiku kini....
aku tidak mempunyai siapa-siapa lagi ...., selain dirimu seorang...

kekasihku...
ternyata aku terlalu berharap padamu untuk selalu mencintaiku. ...
ternyata aku terlalu bermimpi untuk memiliki dirimu seorang...
aku tidak berpikir..., bahwa kau pun juga menginginkan cinta dan harapan ke depan...
baik dariku ....atau dari orang lain yang bisa membahagiakanmu. ...
aku terlalu egois dan terlalu menyiksa dirimu..., hatimu..., harapanmu... .
Oleh : Andin Adyaksantoro

kekasihku... .
bila kau memang telah mendapatkan yang lainnya....
aku pun juga turut bahagia....bahagia. ...
namun..., tidak kupingkiri.. ..
bahwa aku memang benar-benar masih mencintaimu. ..
namun aku juga sadar..., bahwa hidup ini tidak hanya bermodalkan cinta saja...
melainkan juga .... kesejahteraan dan kebahagiaan hidup....

kekasihku...
maafkanlah aku...
yang tidak bisa membahagiakan dirimu...
dan demi waktu...
kurelakan kau pergi dari sisiku....demi kebahagianmu. ...