Puisi: Saat nuansa begini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
Palangka Raya, 05 Juni 2010
Saat nuansa begini...aku jadi teringat dirimu
saat kau ada di sini...di sampingku
menatap lembut padaku....
meraih lenganku dan....mengajak ku 'tuk berbagi rasa....
Saat malam semakin beranjak dari lelapku
kau hadir dan menyapaku dengan santun
ku bertanya padamu....wahai ...bidadariku....
apakah yang tersirat dalam benakmu.....?
apakah yang tersipu dari senyummu.....?
Ku tahu...apa yang kau pendam di relung hatimu
seutas tali kerinduan yang terabaikan....
sebuah hati yang penuh dengan tanda tanya....
bagaimanakah rasa rinduku...padamu....?
Kini...baru kusadari....arti cinta mu padaku...
cinta yang sejati .....dari sekuntum mawar merah
yang selalu mempesona dedaunan kering yang luruh
yang teramat ingin memeluk erat .....di rantingmu yang lembut....
bagaikan mentari dan sang rembulan....yang saling berbagi rindu....
dalam jiwa yang terbersit rasa kangen yang menerpa.....
Inilah jiwaku....
jiwa yang selalu mengetuk pintu hatimu
agar selalu terbuka untuk ku....di sela-sela jemari hidupku
jiwa yang selalu melayang bersama sang waktu....
berputar ....hingga pada akhirnya.....sang waktu 'kan melirik ke arahku.....
mengajakku 'tuk berhenti berharap......namun....aku tetap tak mau.....aku tak peduli....
'kan kuraih...hati yang telah menyentuh rasa ku ini ....hingga ku tak bisa berlari lagi....
Jumat, 04 Juni 2010
Puisi: Kucoba untuk membuka hati
Puisi: Kucoba untuk membuka hati
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 04 Juni 2010
kucoba untuk membuka hati...
agar cinta dapat lahir di sini ....dalam genggamanku. ..
namun....aku tak mampu menghadirkan cinta itu...
meski ...telah kucoba untuk selalu ada....
namun...tiada jua rasa itu...cinta itu .....di dalam kalbuku....
cinta ada ...jikalau di adakan....tanpa rasa terpaksa....
cinta ada ....saat mata bertemu hati....terasa tersentuh dalam jiwa
meski ...cinta itu ada...namun. ..terasa tiada...
karena cinta...hanya ada satu dalam sisi ini...sisi yang terasa bergelora... .
membuka tabir .....mengungkap rasa....itulah cinta yang tersemaikan. ..oleh biasnya awan....
Biarkanlah cinta itu menggetarkan jiwa
biarkanlah cinta itu berlalu dalam sepinya rasa...
karena cinta....merupakan gumpalan awan yang putih berarak....
tanpa ada setetes embun pagi yang 'kan meresap dalam hangatnya sinar mentari pagi....
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 04 Juni 2010
kucoba untuk membuka hati...
agar cinta dapat lahir di sini ....dalam genggamanku. ..
namun....aku tak mampu menghadirkan cinta itu...
meski ...telah kucoba untuk selalu ada....
namun...tiada jua rasa itu...cinta itu .....di dalam kalbuku....
cinta ada ...jikalau di adakan....tanpa rasa terpaksa....
cinta ada ....saat mata bertemu hati....terasa tersentuh dalam jiwa
meski ...cinta itu ada...namun. ..terasa tiada...
karena cinta...hanya ada satu dalam sisi ini...sisi yang terasa bergelora... .
membuka tabir .....mengungkap rasa....itulah cinta yang tersemaikan. ..oleh biasnya awan....
Biarkanlah cinta itu menggetarkan jiwa
biarkanlah cinta itu berlalu dalam sepinya rasa...
karena cinta....merupakan gumpalan awan yang putih berarak....
tanpa ada setetes embun pagi yang 'kan meresap dalam hangatnya sinar mentari pagi....
Kamis, 03 Juni 2010
Puisi: Cinta membuatku bergelora
Puisi: Cinta membuatku bergelora
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
Palangka Raya, 04 Juni 2010
Cinta membuatku bergelora
Cinta membuatku bergairah kembali
Meksi ku tahu…cinta juga membuatku terlena
dan tak tahu …apa yang mesti kulakukan untuk cinta
Cinta ini harusnya ada sejak kemarin…
Saat ku bertemu denganmu…dalam syair yang tergurat
Namun…cinta ini telah membuatku kembali bertemu denganmu
Sejak kau hadir kembali di tatap sayuku…dalam binar bola hatiku
Kini…cinta ku tak kan pudar oleh sang waktu lagi
Walau itu hanyalah ilusi dan anganku semata
Namun…cintaku ini ....tak kan lagi bisa kuhapus kan dari kalbuku
Meski ku tahu…cinta tak kan pernah lelah mengejar asaku
untuk selalu mencintai….meski jauh dari jemari hatiku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
Palangka Raya, 04 Juni 2010
Cinta membuatku bergelora
Cinta membuatku bergairah kembali
Meksi ku tahu…cinta juga membuatku terlena
dan tak tahu …apa yang mesti kulakukan untuk cinta
Cinta ini harusnya ada sejak kemarin…
Saat ku bertemu denganmu…dalam syair yang tergurat
Namun…cinta ini telah membuatku kembali bertemu denganmu
Sejak kau hadir kembali di tatap sayuku…dalam binar bola hatiku
Kini…cinta ku tak kan pudar oleh sang waktu lagi
Walau itu hanyalah ilusi dan anganku semata
Namun…cintaku ini ....tak kan lagi bisa kuhapus kan dari kalbuku
Meski ku tahu…cinta tak kan pernah lelah mengejar asaku
untuk selalu mencintai….meski jauh dari jemari hatiku
Puisi: Terhapus lara
Puisi: Terhapus lara
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Rayak, 02 Juni 2010
terhapus lara dalam dinginnya embun pagi
merayap perlahan menutup kalbu keheningan
membuka rona jingga cakrawala kehidupan
menabur sukma .......merajut asa
Melangkah dalam rasa tersentuh
menuai rindu dalam hentak luruhmu
merengkuh langit dalam semburat wajah menawan
memeluk hati dalam keresahan nan tergurat
Warna warni kemilau elokmu
mempesona kupu-kupu yang terbang berliku
dalam bayang-bayang keanggunan senyummu
memberiku semangat nan tak kunjung padam.....
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Rayak, 02 Juni 2010
terhapus lara dalam dinginnya embun pagi
merayap perlahan menutup kalbu keheningan
membuka rona jingga cakrawala kehidupan
menabur sukma .......merajut asa
Melangkah dalam rasa tersentuh
menuai rindu dalam hentak luruhmu
merengkuh langit dalam semburat wajah menawan
memeluk hati dalam keresahan nan tergurat
Warna warni kemilau elokmu
mempesona kupu-kupu yang terbang berliku
dalam bayang-bayang keanggunan senyummu
memberiku semangat nan tak kunjung padam.....
Rabu, 02 Juni 2010
Puisi: Senyummu telah mempesonaku
Puisi: Senyummu telah mempesonaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 06 Juni 2010
Mari kita renungkan perlahan-lahan
Kita dapat merasakan hati yang sedang bergejolak
Memutar dalam lingkaran yang tetap dan pasti
Tanpa tepi dan tanpa perhentian yang menetap
Dari pangkal hingga ke ujung dahan ini
Telah tersentuh rasa yang pernah kau ungkapkan
Pada langit yang biru ….
Pada mentari pagi yang bersinar cerah….
Keheningan hati telah menetapkan diri ini
Bahwa ….langkah ini telah mulai berliku
Mengitari perputaran yang panjang dan melelahkan
Berkaca pada beningnya mata air yang menetes di dedaunan kering
Sungguh benar kata terpatahmu yang lalu
Bahwa ….alam telah memberikan kehangatan pagi
Dan kesejukan jiwa….yang terpancar dari tetes embun pagi
Yang terpeluk mesra pada sang mentari pagi yang menghangatkan kalbu….
Senyummu telah mempesonaku….hingga ku terlena dalam bayang dirimu….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 06 Juni 2010
Mari kita renungkan perlahan-lahan
Kita dapat merasakan hati yang sedang bergejolak
Memutar dalam lingkaran yang tetap dan pasti
Tanpa tepi dan tanpa perhentian yang menetap
Dari pangkal hingga ke ujung dahan ini
Telah tersentuh rasa yang pernah kau ungkapkan
Pada langit yang biru ….
Pada mentari pagi yang bersinar cerah….
Keheningan hati telah menetapkan diri ini
Bahwa ….langkah ini telah mulai berliku
Mengitari perputaran yang panjang dan melelahkan
Berkaca pada beningnya mata air yang menetes di dedaunan kering
Sungguh benar kata terpatahmu yang lalu
Bahwa ….alam telah memberikan kehangatan pagi
Dan kesejukan jiwa….yang terpancar dari tetes embun pagi
Yang terpeluk mesra pada sang mentari pagi yang menghangatkan kalbu….
Senyummu telah mempesonaku….hingga ku terlena dalam bayang dirimu….
Puisi: Adakah kau datang padaku
Puisi: Adakah kau datang padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 05 Mei 2010
Embun pagi mulai turun dari singgasananya
Menapak rerumputan hijau yang mulai menggeliat kedinginan
Menyiram rasa kebekuan akan alam yang berkabut
Membalut sukma dalam kesegaran yang merasuk kalbu
Jemari hatimu telah kau siram dengan mata air kerinduan
Rindu pada sang alam yang menyongsong udara pagi
Menghirup asap kehidupan yang mulai menari-nari
Membuka tabir alam yang tersembunyi dalam gelapnya sang dewi malam
Langkah kecil yang berlarian …..saling berlomba dengan sang waktu
Meraih asa…..
Menggapai sang bintang…
Merajuk rasa rindu….
Semuanya dalam keceriaan yang berpasang-pasangan
Hati ini sudah semakin larut dalam batas kehidupan alam
Membelai pundak rasa yang terhanyut dalam bayang senyummu
Yang mebuat sang Pelangi terpaku lirih dalam keterpanaannya
Dalam langkah kecilnya yang menarikan tuts komputer di jemarinya….
Mengukir nama indahmu dalam puisinya yang tersentuh rasa …cinta …padamu…
Adakah kau datang padaku….untuk diriku….selamanya…..?
Kuharap….kata …iya …dalam jawabmu….yang merdu merajuk….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 05 Mei 2010
Embun pagi mulai turun dari singgasananya
Menapak rerumputan hijau yang mulai menggeliat kedinginan
Menyiram rasa kebekuan akan alam yang berkabut
Membalut sukma dalam kesegaran yang merasuk kalbu
Jemari hatimu telah kau siram dengan mata air kerinduan
Rindu pada sang alam yang menyongsong udara pagi
Menghirup asap kehidupan yang mulai menari-nari
Membuka tabir alam yang tersembunyi dalam gelapnya sang dewi malam
Langkah kecil yang berlarian …..saling berlomba dengan sang waktu
Meraih asa…..
Menggapai sang bintang…
Merajuk rasa rindu….
Semuanya dalam keceriaan yang berpasang-pasangan
Hati ini sudah semakin larut dalam batas kehidupan alam
Membelai pundak rasa yang terhanyut dalam bayang senyummu
Yang mebuat sang Pelangi terpaku lirih dalam keterpanaannya
Dalam langkah kecilnya yang menarikan tuts komputer di jemarinya….
Mengukir nama indahmu dalam puisinya yang tersentuh rasa …cinta …padamu…
Adakah kau datang padaku….untuk diriku….selamanya…..?
Kuharap….kata …iya …dalam jawabmu….yang merdu merajuk….
Puisi: Aku sayang padamu
Puisi: Aku sayang padamu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 04 Mei 2010
Rasa ini sudah tak tertahankan lagi
Untuk bersua denganmu dalam kehampaan hati
Yang telah kususun dalam cemara langkahku
Menggunung dalam cerianya hatiku yang tersipu….
Kucoba membuka tabir indah wajahmu
Rasa di hatimu….
Juga harapanmu pada sang gunung yang tinggi
Ku ingin mendapatkan rahasia cintamu ….tentangku ….
Semakin lama waktu semakin berjalan cepat…
Semakin indah kurasakan cintamu yang membara
Membuat daku makin sayang padamu
Menautkan jaring cinta dalam hamparan rerumputan pundak ku yang tersentuh rasa
Kurasakan rasa ini semakin menggebu dalam puncak asmaraku
Merobek-robek rasa ilusiku untuk selalu bersamamu
Menjalin rasa yang hanya ada di bayang indahmu
Memeluk erat dalam genggaman tali asmaraku yang kutautkan ….padamu….
Hanya didirimulah …rasa sayangku tercurahkan dalam kelembutan malam yang berpadu rasa…
Menorehkan rasa indah di hati ku yang terpendam rasa cinta padamu….yang mempesonaku….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 04 Mei 2010
Rasa ini sudah tak tertahankan lagi
Untuk bersua denganmu dalam kehampaan hati
Yang telah kususun dalam cemara langkahku
Menggunung dalam cerianya hatiku yang tersipu….
Kucoba membuka tabir indah wajahmu
Rasa di hatimu….
Juga harapanmu pada sang gunung yang tinggi
Ku ingin mendapatkan rahasia cintamu ….tentangku ….
Semakin lama waktu semakin berjalan cepat…
Semakin indah kurasakan cintamu yang membara
Membuat daku makin sayang padamu
Menautkan jaring cinta dalam hamparan rerumputan pundak ku yang tersentuh rasa
Kurasakan rasa ini semakin menggebu dalam puncak asmaraku
Merobek-robek rasa ilusiku untuk selalu bersamamu
Menjalin rasa yang hanya ada di bayang indahmu
Memeluk erat dalam genggaman tali asmaraku yang kutautkan ….padamu….
Hanya didirimulah …rasa sayangku tercurahkan dalam kelembutan malam yang berpadu rasa…
Menorehkan rasa indah di hati ku yang terpendam rasa cinta padamu….yang mempesonaku….
Puisi: Bilakah kau datang padaku
Puisi: Bilakah kau datang padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 03 Mei 2010
Bilakah kau datang padaku membawakan cintamu
Membawakan rasa rindu untuk ku yang menantimu
Dalam keterbukaan hati yang sudah lama kupendam
Menanti sentuhan hatimu yang kudamba selalu…..
Bilakah kau memandang sekuntum mawar ini ….untukmu
Yang hanya kuperuntuk kan buatmu seorang
Dalam hati yang penuh harap cemas padamu
Pada sang bintang yang berkelip di angkasa nan temaram…..
Bilakah waktu kan datang menjabat tanganku
Untuk terbang bersama keharmonisan nuansa perasaanmu
Yang lepas dalam sanubari keindahanmu
Menggapai impian bersama….dalam peluk indahnya cinta kita….berdua….
Indahnya wajah mu telah membuyarkan semua angan hatiku
Membuat ku semakin terpesona oleh keanggunan sikap pribadimu
Yang sederhana dan cerdas dalam pemikiranmu
Meraih cita dan asa yang terhampar dalam kalbu asamu yang memancar berkilau….
Dapatkah kita membagi hati ini …..dalam keceriaan esok nan menjelang….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 03 Mei 2010
Bilakah kau datang padaku membawakan cintamu
Membawakan rasa rindu untuk ku yang menantimu
Dalam keterbukaan hati yang sudah lama kupendam
Menanti sentuhan hatimu yang kudamba selalu…..
Bilakah kau memandang sekuntum mawar ini ….untukmu
Yang hanya kuperuntuk kan buatmu seorang
Dalam hati yang penuh harap cemas padamu
Pada sang bintang yang berkelip di angkasa nan temaram…..
Bilakah waktu kan datang menjabat tanganku
Untuk terbang bersama keharmonisan nuansa perasaanmu
Yang lepas dalam sanubari keindahanmu
Menggapai impian bersama….dalam peluk indahnya cinta kita….berdua….
Indahnya wajah mu telah membuyarkan semua angan hatiku
Membuat ku semakin terpesona oleh keanggunan sikap pribadimu
Yang sederhana dan cerdas dalam pemikiranmu
Meraih cita dan asa yang terhampar dalam kalbu asamu yang memancar berkilau….
Dapatkah kita membagi hati ini …..dalam keceriaan esok nan menjelang….
Puisi: Alam mulai bernyanyi merdu
Puisi: Alam mulai bernyanyi merdu
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 02 Juni 2010
Nampak cahaya kemilau menyinari bukit nan hijau
Memancarkan sinarnya yang berwarna-warni
Dalam selimut alam nan cantik jelita
Mendekap lirih dalam peluk sang dedaunan yang mongering
Burung-burung kecil mulai bernyanyi merdu…riuh
Memanggil sang kumbang untuk menari bersama-sama
Terbang dalam kepak sayap nan saling bergantian
Dalam kegembiraan yang meluap bersama sang dahan ranting
Tinggi camar terbang tak terketukkan oleh sang mata hati
Memanggil sang awan yang tersenyum memutih elok
Menunduk malu pada sang mentari pagi yang bersimpati padanya
Mengukir nama indah dalam peluk dada yang bergemuruh menderu
Sudahkah rasa ini terhentak menanti sang embun pagi yang bersolek cantik
Adakah rasa ini tersentuh oleh kehadiran sang bunga mawar di taman bungamu
Hanya dirimulah sang bidadari yang memandang lembut padaku
Menjangkau daku yang terpana dalam kesepian yang merayap perlahan
Alam mulai bernyanyi merdu dalam seruling impianku yang kutiup penuh perasaan
Memanggil nama indahmu dalam bayang impian yang tergoreskan tarian penaku….
Senyum elokmu telah meruntuhkan nyali hatiku ….untuk selalu mengenangmu…selalu…
Menawarkan hati yang tertunduk luruh pada sang bidadari yang memandangku sayu….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 02 Juni 2010
Nampak cahaya kemilau menyinari bukit nan hijau
Memancarkan sinarnya yang berwarna-warni
Dalam selimut alam nan cantik jelita
Mendekap lirih dalam peluk sang dedaunan yang mongering
Burung-burung kecil mulai bernyanyi merdu…riuh
Memanggil sang kumbang untuk menari bersama-sama
Terbang dalam kepak sayap nan saling bergantian
Dalam kegembiraan yang meluap bersama sang dahan ranting
Tinggi camar terbang tak terketukkan oleh sang mata hati
Memanggil sang awan yang tersenyum memutih elok
Menunduk malu pada sang mentari pagi yang bersimpati padanya
Mengukir nama indah dalam peluk dada yang bergemuruh menderu
Sudahkah rasa ini terhentak menanti sang embun pagi yang bersolek cantik
Adakah rasa ini tersentuh oleh kehadiran sang bunga mawar di taman bungamu
Hanya dirimulah sang bidadari yang memandang lembut padaku
Menjangkau daku yang terpana dalam kesepian yang merayap perlahan
Alam mulai bernyanyi merdu dalam seruling impianku yang kutiup penuh perasaan
Memanggil nama indahmu dalam bayang impian yang tergoreskan tarian penaku….
Senyum elokmu telah meruntuhkan nyali hatiku ….untuk selalu mengenangmu…selalu…
Menawarkan hati yang tertunduk luruh pada sang bidadari yang memandangku sayu….
Puisi: Keheningan diri
Puisi: Keheningan diri
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 01 Juni 2010
Malam semakin larut dalam sinarnya
Memancarkan sukma yang terpendam lara
Mematut jiwa dalam keheningan yang mandiri
Melebur dalam kesendirian yang tersendau
Temaramnya sang rembulan menggugah nuansa alam
Menggigil dalam dinginnya embun malam yang tersentuh
Mengulang bait kata yang tak terucap lirih
Memendam rasa nan tak terjangkau oleh sang waktu
Jauh sudah langkah ini tersendirikan
Menggapai angan nan tak terbalas pilu
Mengusap jemari elok nan terpisah jauh
Tak kan ada lagi nada indah dalam tembang yang mengalun sendu
Mengusap lengan nan putih merajuk
Membuka tabir dalam keremangan alam yang terbuai lelah
Terlena dalam peluk hangat sang dewi malam
Menanti dalam kepasrahan yang tersurat tanpa tepi pangkal
Pasrah dalam keheningan diri yang membisu….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 01 Juni 2010
Malam semakin larut dalam sinarnya
Memancarkan sukma yang terpendam lara
Mematut jiwa dalam keheningan yang mandiri
Melebur dalam kesendirian yang tersendau
Temaramnya sang rembulan menggugah nuansa alam
Menggigil dalam dinginnya embun malam yang tersentuh
Mengulang bait kata yang tak terucap lirih
Memendam rasa nan tak terjangkau oleh sang waktu
Jauh sudah langkah ini tersendirikan
Menggapai angan nan tak terbalas pilu
Mengusap jemari elok nan terpisah jauh
Tak kan ada lagi nada indah dalam tembang yang mengalun sendu
Mengusap lengan nan putih merajuk
Membuka tabir dalam keremangan alam yang terbuai lelah
Terlena dalam peluk hangat sang dewi malam
Menanti dalam kepasrahan yang tersurat tanpa tepi pangkal
Pasrah dalam keheningan diri yang membisu….
Puisi: Siramilah diri ini
Puisi: Siramilah diri ini
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 05 Juni 2010
Siramilah diri ini dengan air cintamu
Air yang dapat membuatku terhanyut dalam putaran arusmu
Yang meliuk berliku-liku
Mengalir dalam palung rasa yang tak pernah ku tahu maknanya
Meski ku sandarkan hati ini pada kuningnya butir padi di sawah
Atau ku luruhkan hati ini pada sang dahan Pinus di bukit yang terjal
Kau tak kan tahu….makna semua ini
Makna yang memberiku inspirasi untuk bangkit kembali dari rasa lunglaiku
Sudah kucoba untuk berdiri tegar lagi di batu yang tergores ini
Namun….ukiran di batu ini masih menyimpan gejolak jiwaku yang terpuruk
Yang terhentak oleh rasa rindu yang tak terkesampaikan oleh sang hujan
Karena …dinginnya malam telah menyudutkan rasa yang tertinggal di lapuk usia
Kini…kucoba lagi…untuk menghimpun rasa rindu ini di tulang sumsumku
Agar kembali dapat mengingat kenangan lama yang terbuang jauh
Yang lamat ku lihat lagi …dirimu yang terpaku dalam bayang mimpiku
Yang mencoba meraih harapanku ….untuk merengkuh dalam peluk hangatmu yang dingin….
Terasa keheningan menusuk kelamnya malam
Menyepi dalam sudut langit yang membisu
Meresap dalam sinar cahaya yang meluruh
Terdiam lirih….tanpa kata sapa lagi….darimu…
………senyap …….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
Palangka Raya, 05 Juni 2010
Siramilah diri ini dengan air cintamu
Air yang dapat membuatku terhanyut dalam putaran arusmu
Yang meliuk berliku-liku
Mengalir dalam palung rasa yang tak pernah ku tahu maknanya
Meski ku sandarkan hati ini pada kuningnya butir padi di sawah
Atau ku luruhkan hati ini pada sang dahan Pinus di bukit yang terjal
Kau tak kan tahu….makna semua ini
Makna yang memberiku inspirasi untuk bangkit kembali dari rasa lunglaiku
Sudah kucoba untuk berdiri tegar lagi di batu yang tergores ini
Namun….ukiran di batu ini masih menyimpan gejolak jiwaku yang terpuruk
Yang terhentak oleh rasa rindu yang tak terkesampaikan oleh sang hujan
Karena …dinginnya malam telah menyudutkan rasa yang tertinggal di lapuk usia
Kini…kucoba lagi…untuk menghimpun rasa rindu ini di tulang sumsumku
Agar kembali dapat mengingat kenangan lama yang terbuang jauh
Yang lamat ku lihat lagi …dirimu yang terpaku dalam bayang mimpiku
Yang mencoba meraih harapanku ….untuk merengkuh dalam peluk hangatmu yang dingin….
Terasa keheningan menusuk kelamnya malam
Menyepi dalam sudut langit yang membisu
Meresap dalam sinar cahaya yang meluruh
Terdiam lirih….tanpa kata sapa lagi….darimu…
………senyap …….
Puisi: Adakah hari indah untuk ku
Puisi: Adakah hari indah untuk ku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 04 Juni 2010
Biarlah sang angin bertiup sepoi melenakanku
Biarlah sang awan terus berarak dalam putihnya senyummu
Karena ku tahu…engkau baru dimanja oleh anganmu yang melayang
Yang memancar dalam indahnya kuntum bunga di taman hatimu
Samar ku dengar alunan merdu suara mu yang memanggil namaku
Dalam sunyinya alam yang menanti sang Camar yang terbang melayang
Menunggu dengan penuh kesabaran hati
Merajuk dalam keterpanaan diri yang membias
Kemesraan sang alam dengan langit telah merajut keanggunan jiwamu
Yang kau siramkan dalam palung sanubariku
Agar tetap basah oleh kesejukan jiwamu
Yang tetap kau pendarkan dalam sisi relung hatiku….yang merindukanmu….
Ku tahu…engkau masih terpekur dalam lamunanmu
Mengingat kenangan lama yang tak berujung tepi
Tanpa rasa sentuhan sang mentari pagi
Meski ….harapan untuk itu ada….dalam benak yang tersipu lirih….
Awan terus membayang dalam indahnya sukma yang tersentuhkan rasa itu….
Rasa yang membuat ku bertanya….Adakah hari indah untuk ku…..
Yang ku tahu…aku tak tahu…
Entahlah….aku sendiri tak mengerti tentang dirimu….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 04 Juni 2010
Biarlah sang angin bertiup sepoi melenakanku
Biarlah sang awan terus berarak dalam putihnya senyummu
Karena ku tahu…engkau baru dimanja oleh anganmu yang melayang
Yang memancar dalam indahnya kuntum bunga di taman hatimu
Samar ku dengar alunan merdu suara mu yang memanggil namaku
Dalam sunyinya alam yang menanti sang Camar yang terbang melayang
Menunggu dengan penuh kesabaran hati
Merajuk dalam keterpanaan diri yang membias
Kemesraan sang alam dengan langit telah merajut keanggunan jiwamu
Yang kau siramkan dalam palung sanubariku
Agar tetap basah oleh kesejukan jiwamu
Yang tetap kau pendarkan dalam sisi relung hatiku….yang merindukanmu….
Ku tahu…engkau masih terpekur dalam lamunanmu
Mengingat kenangan lama yang tak berujung tepi
Tanpa rasa sentuhan sang mentari pagi
Meski ….harapan untuk itu ada….dalam benak yang tersipu lirih….
Awan terus membayang dalam indahnya sukma yang tersentuhkan rasa itu….
Rasa yang membuat ku bertanya….Adakah hari indah untuk ku…..
Yang ku tahu…aku tak tahu…
Entahlah….aku sendiri tak mengerti tentang dirimu….
Puisi: Kembalilah padaku
Puisi: Kembalilah padaku
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 03 Juni 2010
Seuntai bunga mekar ini….telah kupetik dari taman hatiku
Telah kubelai dengan segenap perasaan hatiku
Agar selalu mekar mewangi dalam pendam hati
Yang tersiram oleh embun pagi yang membasahiku
Aku tak kuasa untuk kembali memanggil namamu
Aku merasa tak mampu lagi untuk….menyebut namamu
Karena ….kau terlalu indah untuk ku….yang mendambamu
Meski ku tahu….aku tak tahu …apa yang ada di lubuk hatimu
Ku hanya berharap …padamu…
Kembalilah padaku…. Bila kau mau mengukir indahnya namaku
Dalam hati dan perasaan terdalammu
Yang mungkin….aku tak bisa menerka …tentangmu…padaku…
Biarlah…bunga ini tetap dalam genggamanku
Biarlah hujan turun rintik dalam pembaringan rinduku
Walau ku tahu…kau hanya bisa memandang rasa ini
Namun…aku berharap…rasa ini…menyentuh rasa di hatimu yang terpendam….
Oleh: Andin Adyaksantoro
andinadyaksantoro@ymail.com/
http://pelangipelangiku.blogspot.com/
Palangka Raya, 03 Juni 2010
Seuntai bunga mekar ini….telah kupetik dari taman hatiku
Telah kubelai dengan segenap perasaan hatiku
Agar selalu mekar mewangi dalam pendam hati
Yang tersiram oleh embun pagi yang membasahiku
Aku tak kuasa untuk kembali memanggil namamu
Aku merasa tak mampu lagi untuk….menyebut namamu
Karena ….kau terlalu indah untuk ku….yang mendambamu
Meski ku tahu….aku tak tahu …apa yang ada di lubuk hatimu
Ku hanya berharap …padamu…
Kembalilah padaku…. Bila kau mau mengukir indahnya namaku
Dalam hati dan perasaan terdalammu
Yang mungkin….aku tak bisa menerka …tentangmu…padaku…
Biarlah…bunga ini tetap dalam genggamanku
Biarlah hujan turun rintik dalam pembaringan rinduku
Walau ku tahu…kau hanya bisa memandang rasa ini
Namun…aku berharap…rasa ini…menyentuh rasa di hatimu yang terpendam….
Puisi: Bersabar
Puisi: Bersabar
Oleh: Andin Adyaksantoro
Palangka Raya, 02 Juni 2010
Sudah berkali-kali ku datangi dirimu
Sudah berulang kali …ku tengok dirimu…
Dan ….sudah bersabar hati….ku selalu memperhatikanmu…
Namun….kau tetap tak peduli padaku…..
Aku mengerti….
Betapa kau amat membenci padaku…
Namun….justru itu yang membuatku penasaran kepadamu…
Mengapa….kau membenci diriku….
Mungkin….selama ini….
Aku tak pernah menyapamu….
Atau….aku tak pantas berteman denganmu…
Tak apalah….biarlah …sang waktu yang kan mengungkapnya….
Mungkin…aku bukanlah sosok yang terbaik menurutmu
Yang pantas menjadi teman hatimu
Yang kan mengobati luka di hatimu….
Namun….aku kan tetap bersabar ….untuk selalu memperhatikan mu….
Oleh: Andin Adyaksantoro
Palangka Raya, 02 Juni 2010
Sudah berkali-kali ku datangi dirimu
Sudah berulang kali …ku tengok dirimu…
Dan ….sudah bersabar hati….ku selalu memperhatikanmu…
Namun….kau tetap tak peduli padaku…..
Aku mengerti….
Betapa kau amat membenci padaku…
Namun….justru itu yang membuatku penasaran kepadamu…
Mengapa….kau membenci diriku….
Mungkin….selama ini….
Aku tak pernah menyapamu….
Atau….aku tak pantas berteman denganmu…
Tak apalah….biarlah …sang waktu yang kan mengungkapnya….
Mungkin…aku bukanlah sosok yang terbaik menurutmu
Yang pantas menjadi teman hatimu
Yang kan mengobati luka di hatimu….
Namun….aku kan tetap bersabar ….untuk selalu memperhatikan mu….
Puisi: Tak kenal menyerah
Puisi: Tak kenal menyerah
Oleh: Andin Adyaksantoro
Palangka Raya, 01 Juni 2010
Daku berpikir….
Apakah daku tak pantas menemanimu
Apakah rasa perhatianku padamu….tak kau pikirkan….
Apalagi yang harus kulakukan untuk mu….
Meski ….kau selalu berpaling dariku
Selalu menjauh dariku …..yang mengikutimu
Namun…..aku tak kan kenal menyerah untuk meraih hatimu
Karena ….dikaulah …inspirasiku….semangatku…..
Kan kubuktikan….bahwa aku pantas mendampingimu
Kan kutunjukkan ….bahwa aku yang terbaik ,,,,untukmu…
Yang kan membuatmu …bangga…dan sayang padaku….
Dan ….kau kan tersanjung….karenanya……
Oleh: Andin Adyaksantoro
Palangka Raya, 01 Juni 2010
Daku berpikir….
Apakah daku tak pantas menemanimu
Apakah rasa perhatianku padamu….tak kau pikirkan….
Apalagi yang harus kulakukan untuk mu….
Meski ….kau selalu berpaling dariku
Selalu menjauh dariku …..yang mengikutimu
Namun…..aku tak kan kenal menyerah untuk meraih hatimu
Karena ….dikaulah …inspirasiku….semangatku…..
Kan kubuktikan….bahwa aku pantas mendampingimu
Kan kutunjukkan ….bahwa aku yang terbaik ,,,,untukmu…
Yang kan membuatmu …bangga…dan sayang padaku….
Dan ….kau kan tersanjung….karenanya……
Langganan:
Postingan (Atom)